TRIBUNJAMBI.COM - Pasangan viral tahun 2017, Nenek Rohaya dan Slamet terpisahkan oleh maut.
Nenek Rohaya meninggal dunia setelah hidup bersama dengan Slamet selama 6 tahun.
Ia menghembuskan nafas terakhirnya diusia 77 tahun, Rabu (6/9/2023).
Slamet mengaku sangat kehilangan sosok Nenek Rohaya yang telah menjadi belahwan jiwanya sejak dirinya berusia 16 tahun.
Pria 22 tahun itu pun kini tak belum memikirkan masa depannya setelah sang istri untuk selama-lamanya.
Ia masih bingung apakah akan merantau atau pergi ke padepokan di Martapura.
Baca juga: 6 Tahun Menikahi Nenek Rohaya, Slamet Kerja Serabutan, Kenang Istrinya Kerap Temani Bekerja
Baca juga: Perjuangan Slamet Rawat Nenek Rohaya Sebelum Meninggal Dunia, Buktikan Cinta Tulus
Baca juga: Cinta Slamet ke Nenek Rohaya Terpisahkan Maut, Kini Susah Move On: Tidak Bisa Saya Lupakan
"Namun jika nanti ada pikiran apakah mau merantau atau mau pergi ke padepokan di Martapura saya sekarang masih belum tau," ujarnya, dilansir dari TribunSumsel, Kamis (07/09/2023).
Slamet mengaku tak bisa melupakan sosok Nenek Rohaya yang begitu berjasa dirinya.
Terlebih Nenek Rohaya sangat baik mengurusinya dan menghormatinya sebagai suami.
"Jasa baiknya selama ini yang tidak bisa saya lupakan," katanya.
"Rohaya ini selalu mengurus saya dengan baik," sambungnya.
Slamet menceritakan kenangan bersama Nenek Rohaya yang sulit dilupakannya.
Meski berbeda usia 55 tahun, Slamet dan Rohaya bisa menyesuaikan diri satu sama lain sebagai pasangan suami istri.
Slamet tak menampik kalau dirinya dan Rohaya memang jarang bercanda.
Namun keduanya senang dan menikmati satu topik obrolan.
Topik obrola itu adalah soal makanan kesukaan keduanya.
Slamet mengaku makanan kesukaannya dan Nenek Rohaya adalah ikan.
"Kalau sering bercanda dengan Rohaya saya jarang lakukan mas. Tetapi saya dan almarhumah Rohaya ini sering ngobrol-ngobrol tentang makan kesukaan yakni ikan," ceritanya.
Perjuangan Slamet rawat Nenek Rohaya
Meski terpaut usia yang sangat jauh, keduanya menjalani hidup bersama sampai maut memisahkan.
Slamet pun bak membuktikan cintanya yang tulus dengan merawat Nenek Rohaya sampai ajal menjemput istrinya.
"Selama sakit saya yang mengurus langsung Rohaya ini. Saya tinggal sama anak bungsu Rohaya dari suami pertamanya," ujarnya.
Selama merawat Nenek Rohaya, Slamet mengaku tak memiliki firasat bahwa sang istri akan pergi untuk selama-lamanya.
"Tidak ada firasat buruk atau firasat apapun, karena istri saya ini sudah mengalami sakit selama tiga bulan," katanya.
Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News