TRIBUNJAMBI.COM – Kisruh antara sejumlah anggota TNI Kodam I Bukit Barisan ke Polrestabes Medan viral.
Seperti diketahui, sejumlah anggota TNI mendatangi Polresta Medan kemarin.
Mereka lalu terlibat adu mulut di antaranya dengan Kompol Teuku Fathir, Kasat Reskrim Polrestabes Medan.
Kedatangan mereka menyusul penahanan terhadap seorang tersangka oleh Polrestabes Medan.
Kapendam I Bukit Barisan Kolonel Inf Riko Siagian angkat bicara terkait peristiwa itu, Minggu (6/8/2023) dini hari.
Ia mengaku kecewa dengan tindakan Mayor Dedi Hasibuan yang membawa puluhan anggota TNI mendatangi kantor Polrestabes Medan.
Mayor Dedi Hasibuan merupakan penasehat hukum Kodam I Bukit Barisan.
Kolonel Riko menyampaikan bahwa kedatangan puluhan anggota TNI ini menanyakan perkembangan kasus ARH, yakni saudara dari Mayor Dedi Hasibuan. "Mayor Dedi dan ARH mereka bersaudara," kata Riko dikutip dari Tribun Medan.
"Kodam I Bukit Barisan dan Polda Sumut solid dan berkomitmen setiap persoalan hukum mempercayakan semua prosesnya terhadap kepolisian, juga dalam hal ini kepada Polrestabes Medan," ujar Kapendam I Bukit Barisan.
Kabid Humas Polda Sumut Kombes Hadi Wahyudi, mengungkapkan penyebab kedatangan puluhan anggota TNI untuk koordinasi.
Ia mengatakan kedatangan Penasehat Hukum Kodam I/BB Mayor Dedi Hasibuan dengan sejumlah anggota ke Polrestabes Medan untuk berkoordinasi terkait status penahanan ARH.
Baca juga: Profil Kompol Teuku Fathir, Kasat Reskrim Polrestabes Medan yang Berdebat dengan Anggota TNI
"Iya betul, beliau tadi hadir ke Kantor Kasat Reskrim untuk berkoordinasi terkait permohonan penangguhan penahanan ARH dalam kapasitas saudara Mayor Hasibuan," kata Kombes Hadi Wahyudi, Minggu (6/8/2023) dini hari.
Hadi mengatakan kedatangan Mayor Dedi Hasibuan dan beberapa anggotanya untuk mengetahui sejauh mana proses hukum terhadap ARH dalam perkara dugaan pemalsuan surat keterangan tanah yang menjeratnya.
Baca juga: Bocoran Drawing Edy Rahmayadi Super Cup II, PSMS Medan Jumpa PSPS Pekanbaru & PSAD Bukit Barisan