TRIBUNJAMBI.COM, BATANGHARI - Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari mencatat sejak Januari hingga Juni 2023, setidaknya sudah ada laporan kasus DBD sebanyak 78 pasien di Kabupaten Batanghari.
Kabid Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari, Nurjali mengatakan bahwa kebanyakan pasien DBD berada pada usia produktif.
"Untuk DBD rata-rata usia produktif, diatas 14 tahun umumnya," jelas Nurjali.
Ia mengatakan, untuk kasus DBD Dinas Kesehatan Kabupaten Batanghari langsung melakukan penyelidikan epidemiologi apabila mendapatkan laporan kasus.
"Nanti setelah itu, akan ditindaklanjuti apakah perlu dilakukan fogging fokus atau tidak. Tetapi pada umumnya masyarakat minta dilakukan fogging fokus, padahal kurang efektif. Karena fogging itu targetnya nyamuk dewasa," jelasnya.
Lebih lanjut, Nurjali mengatakan efektifnya untuk mencegah terjadinya DBD adalah dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk.
Ia menambahkan, saat ini Kecamatan Muara Bulian menjadi wilayah terbanyak laporan kasus DBD di Kabupaten Batanghari.
Baca juga: Jaga Harga Pangan, Dinas PPP Batanghari Jambi Buka Kios Murah, Jual Beras, Minyak dan Gula
Baca juga: Berebut Kursi DPRD Batanghari dengan Milenial, Paidjo Pareng Maju jadi Bacaleg di Usia 82 Tahun
Baca juga: Duel Sengit, Batanghari Lolos ke Final Setelah Taklukkan Muaro Jambi Lewat Adu Penalti