Singkat cerita, keluarga E Tamba pun berangkat dari Samosir menuju Jorlang Hataran, Kabupaten Simalungun.
Kehadiran keluarga Marga Tamba itu untuk menjalin silaturahmi dan membicarakan perjodohan dengan keluarga Ohana.
Baca juga: Mirip Kasus Anggi Anggraeni, Megawati Kabur Jelang Pernikahan, Alasannya Pertengkaran
Saat itu, L Sianturi masih kaget mengapa secepat itu niat pihak laki-laki datang dan membicarakan perjodohan.
Ia sendiri sudah menjelaskan, sebaiknya mereka saling komunikasi terlebih dulu dan mengenal satu sama lain, jangan langsung ke perjodohan.
"Nggak pernah silaturahmi dan kenal satu sama lain. Ku bilang, aku ini Amang bukan mau mendahului dan memaksakan atau melarang anak-anak kita, biarlah mereka memikirkan secara dewasa," cerita L Sianturi saat pertemuan dengan keluarga laki-laki.
"Di sisi lain, kupikir memang niat mereka baik untuk tulus (manghaholongi) menyayangi anak saya, ya saya terimalah kalau cocok anak-anak ini," sambung L br Sianturi.
Saat itu, Ohana dan E Tamba sedang pendekatan berduaan ke Siantar.
Ohana yang sebelumnya mengaku tak siap untuk menikah berubah pikiran untuk menerima pinangan E Tamba.
Seketika itu juga, Ohana dibawa pihak laki-laki ke Pulau Samosir untuk menyusun rencana pernikahan pada 3 Juli 2023.
Padahal, keduanya (Ohana dan E Tamba) baru mengenal hanya hitungan jam.
"Waktu itu anak ku kurang setuju. Wajarlah. Apalagi perjalanan masih panjang. Tapi setelah berangkat jalan-jalan ke Siantar dengan si laki-laki, lalu pulang dia dari Siantar, kutanya bagaimana dia menanggapi perjodohan, katanya mau, Mak," jelasnya.
Baca juga: Serupa Tapi Tak Sama Kisah Anggi: Pengantin Baru di Medan Kunci Suami di Kamar Mandi, Lalu Kabur
Padahal keluarga L Sianturi dan keluarga besar Siregar tak yakin dengan jawaban Ohana.
Keluarga besar Ohana mengaku ini masih seperti mimpi.
Ohana hanya mengenal si laki-laki dalam hitungan jam.
Saat itu juga, Ohana dibawa orangtua laki-laki ke Samosir untuk melanjutkan tahapan pernikahan.