TRIBUNJAMBI.COM - Berikut merupakan sosok Viktor Makamuke, Panglima Tentara Nasional Papua Barat- Organisasi Papua Merdeka (TNPB-OPM) Wilayah IV Bomberai yang ditangkap polisi.
Dikabarkan telah memiliki ribuan anggota dari hasil perekrutan yang dilakukannya.
Saat ini dia dikabarkan telah diamankan personel Polres Sorong Selatan, Polda Papua.
Viktor Makamuke ditangkap di kawasan pelabuhan rakyat, Kota Sorong, Papua Barat Daya, Rabu (5/7/2023) sekitar pukul 19.30 WIT.
Wilayah kekuasaan TNPB-OPM itu di Wilayah IV Bomberai.
Lalu seperti apa sosok Viktor Makamuke dan bagaimana sepak terjangnya selama menjadi pentolan TNPB-OPM?
berikut sosoknya dikutip dari TribunSorong.com:
Sosok Viktor Makamuke
Viktor Makamuke adalah anggota West Papua National Authority (WPNA) Wilayah IV Bomberai.
Baca juga: Update KKB Papua Sandera dan Ancam Tembak Pilot Susi Air, Komnas HAM Sebut Kapten Philip Sehat
Baca juga: Menanti Cawapres Anies Baswedan, PKS Minta Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto Umumkan Dahulu
Disana dia memiliki jabatan sebagai panglima militer.
Selain menjabat sebagai panglima, Viktor Makamuke juga menjabat sebagai Penasihat Militer Wilayah Kodap IV Sorong Raya.
Viktor Makamuke pernah dianugerahi pangkat Mayor Jenderal oleh almarhum Eliezer Awok.
Eliezer Awok merupakan salah satu tokoh pejuang TPN- OPM yang meninggal pada 14 Juni 2018.
Gelar Reses hingga Rekrut Anggota TPNB
Viktor Makamuke kerap menggelar pertemuan tertutup dengan kelompok WPNA Wilayah IV Bomberai di Kabupaten Teluk Bintuni, Papua.
Pada 18 Agustus 2020 lalu, bertempat di Gedung Kartini (Ruko Panjang Haji Amir), Kabupaten Teluk Bintuni, Viktor Makamuke pernah mengikuti kegiatan Reses Triwulan II Majelis Rakyat Papua Barat (MRPB).
Reses tersebut dalam rangka penjaringan aspirasi masyarakat asli Papua dan umat beragama di Kabupaten Teluk Bintuni.
Acara dipimpin Rafael Sodefa (Anggota MRPB Perwakilan Teluk Bintuni) dihadiri 80 orang.
Saat itu Viktor Makamuke beserta rombongan kelompok WPNA membentangkan tulisan penolakan Otsus Jilid 2 dan meminta referendum.
Setahun kemudian pada 2019, Victor merekrut sebanyak 500 orang di Kabupaten Teluk Bintuni untuk dijadikan sebagai anggota TPNB Wilayah Bomberai.
Baca juga: Presiden akan Jokowi Kunjungi Papua Ditengah KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air, Kerahkan 4500 Personil
Kemudian pada November 2020, Victor Makamuke terlibat dalam perekrutan Polisi WPNA di Wilayah IV Bomberai di antaranya di daerah Inanwatan, Fakfak, Kaimana, dan Kokas.
Adapun kuotanya sebanyak 10.000 personel, khusus wilayah Kabupaten Teluk Bintuni berjumlah 5.000 orang.
Viktor Makamuke juga pernah terlibat dalam kegiatan Ibadah Pengucapan Syukur dalam rangka memperingati Hari Manifesto Politik Bangsa Papua Barat pada 1 Desember 2020.
Acara tersebut berlangsung di kediaman simpatisan WPNA Wilayah IV Bomberai, Meki Wekaburi di Kabupaten Teluk Bintuniserta diikuti 30 orang.
Diperika di Polres Sorong Selatan
Diberitakan sebelumnya, polisi menangkap Panglima Tentara Nasional Papua Barat (TNPB) Wilayah Bomberai Viktor Makamuke, Rabu (5/7/2023).
Viktor Makamuke diamankan saat berada di Jalan Baru, Kota Sorong, Papua Barat Daya sekitar pukul 19.30 WIT.
Usai ditangkap, Viktor Makamuke selanjutnya dibawa ke kantor Polres Sorong Selatan guna pemeriksaan lebih lanjut.
Pantauan Tribunsorong.com, sejumlah pejabat teras di Sorong Selatan tampak hadir dalam proses pemeriksaan tersebut.
Mereka di antaranya Kapolres AKBP Choiruddin Wachid, Bupati Samsudin Anggiluli, Dandim/1807 Sorong Selatan Letkol Inf Ronald Micahel Patty, dan Kepala Kesbangpol Edith Doni Tamaela.
Hingga berita ini diturunkan, TribunSorong.com masih menunggu pernyataan resmi dari pihak kepolisian.
Baca juga: Daftar 5 Aplikasi Edit Video untuk Konten Kreator Pemula, Sajikan Banyak Template Gratis!
Komnas HAM Pastikan Pilot Susi Air Masih Hidup
Komnas HAM menyebutkan bahwa kondisi pilot Susi Air Kapten Philips Mark Methertens dalam keadaan sehat pasca ancaman penembakan dari KKB Papua.
Sebagaimana diketahui bahwa penerbang asal Selandia Baru itu disandera sejak Februari 2023 lalu.
Penyanderaan itu dibawah pimpinan Egianus Kogoya.
Kepala Kantor Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Bernard Ramandey mengungkapkan kondisi terkini Kapten Philip Mark Mehrtens.
Meskipun seperti diketahui bahwa batas waktu negosiasi yang ditawarkan kelompok Egianus Kogoya kepada pemerintah Indonesia sudah habis.
"Dari beberapa informasi menyampaikan bahwa pilot (Susi Air) diperlakukan baik oleh kelompok sipil bersenjata di Nduga," ujar Frits saat dihubungi melalui pesan singkat, Senin (3/7/2023).
"Iya (Kapten Philip Mark Mehrtens masih hidup)," sambung dia.
Kondisi saat ini, kata Frits, sangat mendesak.
Dia meminta pemerintah segera menunjuk seorang negosiator agar proses pembebasan pilot Susi Air itu bisa berjalan dengan baik.
"Yang mendesak sekarang perlu ditunjuk negosiator oleh sipil bersenjata dan juga pemerintah," imbuh dia.
"Negosiator dibutuhkan untuk proses pembebasan," ujar Frits.
Sebelumnya, dilansir dari Kompas TV, TPNPB-OPM pimpinan Egianus Kogoya melalui media sosial mengancam akan menembak Philips pada Sabtu (1/7/2023).
Terkait ultimatum itu, Kapolda Papua Irjen Mathius Fakhiri mengatakan, pihaknya tetap membangun komunikasi dengan keluarga Egianus Kogoya.
Tujuannya agar pihak keluarga menyampaikan kepada Egianus Kogoya untuk menahan emosi dan bisa berkomunikasi dengan aparat keamanan.
Baca juga: Mengenal Poe dan Cara Menggunakannya, Aplikasi dengan Program AI, Mirip Chat GPT?
Selain itu, Mathius juga meminta Penjabat Bupati Nduga untuk membantu membebaskan sandera dari tawanan.
Philips disandera setelah pesawat yang dikemudikannya dibakar di Bandara Paro, Nduga, Papua Pegunungan, pada 7 Februari 2023.
Saat itu, pesawat tersebut mengangkut lima penumpang yang merupakan orang asli Papua (OAP).
Philips dan kelima OAP disebut sempat melarikan diri ke arah yang berbeda. Kelima OAP telah kembali ke rumah masing-masing.
Sementara itu, Philips masih disandera.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Bachyuni Deliansyah Bersyukur Pemkab Muarojambi Raih Penghargaan Terbaik Tingkat Nasional Kampung KB
Baca juga: Resep Capcay Kuah, Rebus Kembang Kol dan Brokoli Terlebih Dulu
Baca juga: AC Milan Tawarkan Divock Origi ke West Ham sebagai Bagian dari Kesepakan untuk Scamacca
Baca juga: Dipecat Firli, Brigjen Endar Kembali Jadi Direktur Penyelidikan KPK, Ucap Terima Kasih ke Jokowi
Sebagian artikel ini diolah dari Tribunnews.com