Dalam kunjungan kerja ini, Jokowi didampingi oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Sekretaris Negara Pratikno.
4.500 Aparat Siap Jaga Ketat Presiden
Sebanyak 4.500 aparat gabungan TNI dan Polisi diterjunkan untuk mengamankan kunjungan kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Kota Jayapura, Papua, pekan ini.
Danrem 172/PWY, Brigjen TNI Dedi Hardono mengatakan, pengamanan orang nomor satu di Republik Indonesia ini dilakukan secara ketat.
"Personel akan disiagakan disemua titik yang dikunjungi Presiden," kata Dedi Hardono usai memimpin apel Pasukan di Lapangan Upacara Denzipur Waena, Selasa (4/7/2023).
Setelah kunjungan kerja di Jayapura, Jokowi dan rombongan bergerak ke Kabupaten Keerom untuk mengadiri panen jagung bersama warga setempat.
Baca juga: Presiden Jokowi: Segera Lakukan Pemulihan Keamanan di Papua
"Untuk semua titik telah kita plotingkan, terutama saat Presiden berkunjung ke Kantor Gubernur membuka Festival Papua Street Carnival, dan ke Kabupaten Keerom memanen jagung," ujarnya.
Ribuan aparat gabungan akan siaga mulai dari Bandara Sentani sampai di Kabupaten Keerom.
"Adapun titik titik yang berindikasi rawan telah diantsipasi dengan mensiagakan pasukan pasukan tertentu," ungkapnya.
Baca juga: Polda Papua Ungkap KKB Papua Egianus Kogoya Minta Tebusan Rp 5 Miliar Bebaskan Pilot Susi Air, Tapi
Adapun para pasukan sudah disiagakan mulai hari ini.
KKB Ancam Tembak Pilot Susi Air
Kunjungan Presiden Jokowi ke Papua terjadi di tengah isu ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) terhadap pilot Susi Air Philip Mark Merthens yang disandera di Kabupaten Ndupa sejak 7 Februari 2023.
KKB di bawah komando Egianus Kogoya sebelumnya telah melancarkan ultimatum kepada pemerintah dengan memberikan batas waktu negosiasi hingga Sabtu (1/7/2023).
Dalam ultimatum itu, KKB mengancam akan menembak pilot berkebangsaan Selandia Baru itu apabila negosiasi melewati waktu yang telah ditentukan.