Renungan Harian Kristen 12 Mei 2023 - Terhalang Menemukan kasih Tuhan
Bacaan ayat: Lukas 24:16 (TB) Tetapi ada sesuatu yang menghalangi mata mereka, sehingga mereka tidak dapat mengenal Dia.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Menemukan kasih Tuhan dalam hal baik yang kita alami, rasanya lebih mudah jika dibandingkan dengan menemukan kasih Tuhan dalam pengalaman buruk.
Hal ini disebabkan cara pandang kita yang terlanjur berasumsi bahwa Tuhan itu baik maka dipastikan hal baik yang akan Dia ijinkan terjadi dalam kehidupan.
Percaya bahwa Tuhan itu baik, itu benar; persoalannya kita manusia memiliki cara pikir dan pandang yang terbatas tentang apa yang baik tersebut.
Baik menurut kita seringkali sebatas pada apa yang dirasakan dan dinilai oleh kenyamanan dan keamanan.
Menjadi wajar jika ada penghalang bagi kita untuk memahami bahwa Tuhan itu baik sementara yang kita alami telah terlanjur dinilai buruk.
Dua murid Yesus menuju Emaus. Sementara mereka berjalan, terjadi kegalauan tentang apa yang baru saja terjadi.
Belum lama mereka berharap Yesus, Sang Guru, digadang-gadang akan menjadi pemimpin besar sekaliber Daud pada masa silam, mereka harus kecewa bahwa Yesus harus mati dengan cara menyedihkan, terpaku di kayu salib.
Belum juga habis rasa duka, mereka kembali dibuat galau oleh berita dari para perempuan yang menyatakan bahwa Yesus telah bangkit.
Galau dalam makna yang sebenarnya sedang mereka alami. Kecewa, sedih, bingung, takut, cemas; campur aduk menjadi satu!
Wajar jika mereka tidak menyadari ketika ada Seseorang bergabung dalam perjalanan dan mereka tidak dapat mengenali bahwa orang tersebut adalah Yesus, yang sedang mereka galaukan.
Apalagi Orang tersebut seakan tidak tau menahu dengan peristiwa viral yang sedang terjadi.
Ini dapat menjadi gambaran kehidupan kita hari ini yang sering kesulitan mengenali kehadiran Tuhan dalam setiap peristiwa yang kita alami.
Halangan terbesar adalah fokus pada diri sendiri; entah hanya fokus pada perasaan atau pikiran semata.
Kesedihan, kegalauan, kemarahan, kebencian, harga diri yang terenggut, dan berbagai perasaan lain, sering membuat mata iman tidak lagi bisa melihat bahwa Tuhan sebenarnya menunggu untuk kita kembali memandang kepada Dia.
Tidak jauh beda, pikiran yang hanya fokus pada logika semata, menjadi halangan bagi kita untuk melihat kuasa Tuhan yang sedang dinyatakan.
Tuhan itu memang baik, dan pasti baik. Tentu standar kebaikan tersebut dari Tuhan sendiri.
Kadang hanya perlu mengosongkan pikiran agar kebaikan yang Tuhan maksudkan dapat kita pahami. Bebaskan diri dari berbagai hal yang terhubung dengan ego yang menempatkan diri sebagai raja.
Rendahkan diri, agar dalam segala situasi dapat menemukan kasih-Nya yang ajaib. Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Palembang Siloam