Seperti, orang tua yang merawat anak yang sakit dan petugas kesehatan yang merawat pasien cacar monyet itu berisiko tertular.
Itulah sebabnya beberapa negara mulai menginokulasi tim yang merawat pasien cacar monyet menggunakan vaksin cacar, virus terkait.
Banyak dari kasus saat ini telah diidentifikasi di klinik kesehatan seksual.
Urutan genomik awal dari beberapa kasus di Eropa telah menunjukkan kesamaan dengan strain yang menyebar secara terbatas di Inggris, Israel dan Singapura pada tahun 2018.
Heymann mengatakan itu "masuk akal secara biologis" virus telah beredar di luar negara-negara di mana endemik, tetapi tidak menyebabkan wabah seperti COVID-19, yang menyebabkan penguncian, jarak sosial dan pembatasan perjalanan.
Ditambahkan Heymann, cacar monyet tidak menyerupai masa-masa awal pandemi COVID-19 karena tidak mudah menular.
Namun, mereka yang menduga mereka mungkin telah terpapar atau yang menunjukkan gejala termasuk ruam bergelombang dan demam, harus menghindari kontak dekat dengan orang lain.
“Ada vaksin yang tersedia, tetapi pesan yang paling penting adalah, Anda dapat melindungi diri sendiri,” katanya.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul WHO Temukan 92 Kasus Cacar Monyet di 12 Negara Anggota PBB
Baca berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Ternyata Rusia Pernah Berencana Jadikan Penyakit Cacar Monyet Sebagai Senjata Biologis
Baca juga: Apa Itu Cacar Monyet? Penyakit yang Ditularkan Hewan ke Manusia.