Ramadan 2022 di Jambi

Jelang Puasa Harga Cabe di Provinsi Jambi Merangkak Naik

Penulis: Monang Widyoko
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. Pedagang cabai di Angso Duo

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Menjelang bulan puasa harga bahan pokok di Provinsi Jambi mulai meraangkak naik. Satu di antaranya adalah cabe merah kriting di pasar tradisional yang mencapai Rp 60 ribu per kilogramnya.

Kabid Perdagangan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Provinsi Jambi Harmadeli mengatakan, memang ada kenaikan harga pada cabe merah dari yang sebelumnya hanya Rp 42 ribu per kilogramnya kini telah mencapai Rp 60 ribu per kilonya.

Ada kenaikan harga sebesar Rp 18 ribu pada cabe merah kriting ini. Dia mengatakan untuk cabe ini memang susah di prediksi untuk harganya setiap minggunya, namun petugas tetap melakukan survei ke lapangan untuk mengetahui perkembangan cabe tersebut.

“Harga cabe memang sangat tinggi sekarang, tapi tidak terlalu signifikan sekali. Masih bisa dijangkau oleh masyarakat,” ungkapnya, Sabtu 19/3/2022.

Ia mengatakan tingginya harga cabe merah kriting ini karena pasokan yang kurang, ini disebabkan pendistribusian yang terlambat masuk ke Jambi. Sehingga untuk harga bisa mengalami peningkatan harga jika pendistribusian lambat masuk ke pasar.

“Kadang ekspedisinya ada kendala di jalan yang menyebabkan cabe lambat datang dan ada beberapa kendala lainnya,” tambahnya.

Dia mengatakan, memang untuk saat ini semua harga cabe di pasar tradisional di Jambi cukup mahal, seperti di pasar Angso Duo, pasar Simpang Pulai dan pasar Talang Banjar di Kota Jambi.

Seperti cabe rawit merah yang mengalamni kenaikan harga, saat ini telah mencapai Rp 50 ribu per kilonya. Kemudian cabe rawit hijau mencapat Rp 30 ribu per kilogramnya dan cabe merah besar yang mencapai Rp 40 ribu per kilogramnya.

Menurutnya untuk standarnya harga cabai tak pernah melewati harga Rp 30 ribu perkilogramnya. Kata dia, biasnaya hanya Rp 28 ribu per kilogramnya untuk harga cabe di Provinsi Jambi.

"Tapi kita terus awasi pendistribusiannya, jangan sampai cabe di Jambi menjadi langka, sehingga harga cabe bisa turun,” pungkasnya. 

(Tribunjambi.com/Widyoko)

Berita Terkini