TRIBUNJAMBI.COM - Masih ingat Mahyadi Panggabean?
Mahyadi Panggabean sempat menjadi satu di antara pemain PSMS Medan paling bersinar pada masanya.
Dia menjadi kapten sekaligus pemain yang bisa ditempatkan di berbagai posisi.
Dia bisa bermain sebagai pemain bertahan mau pun gelandang, baik di sektor tengah mau pun sayap.
Kepiawaiannya mengolah si kulit bundar juga membuat legenda PSMS Medan ini dipanggil untuk membela Timnas Indonesia.
Berikut adalah cerita tentang Mahyadi Panggabean, sang kapten Ayam Kinantan multiposisi.
* Profil Mahyadi Panggabean
Dia lahir pada 8 Januari 1982 di sebuah tempat di Pandan, Tapanuli Tengah, Sumatera Utara.
Nama ayahnya adalah Mahadun Panggabean dan ibunya Dewana Silitonga.
Mahyadi menyukai jalan-jalan dan mendengar semua jenis musik.
Pemain yang kerap berposisi sebagai bek sayap dan gelandang ini pernah dipercaya menjadi Kapten klub kebanggaan masyarakat Sumatera Utara, PSMS Medan.
Mahyadi juga dipercaya menjadi kapten saat membela Persik Kediri.
Dia pernah menjadi pemain timnas Indonesia U-23, sebelum dipanggil untuk membela timnas senior.
Panggabean berpartisipasi dalam sejumlah laga penting timnas Indonesia dan memiliki peran penting di sana.
Klub terakhir yang dia bela adalah Persik Kediri, dan memutuskan pensiun di sana pada 2017 lalu.
* Karier Mahyadi Panggabean
Dia memulai karier sebagai pemain amatir di klub lokal Sumatera Utara.
Mahyadi mulai bermain untuk Persebsi Sibolga pada 1999-2000 dan PSTT Tapanuli Tengah pada 2000-2001.
Karier proesionalnya dimulai di PSMS Medan.
Di klub berjuluk Ayam Kinantan itu, Mahyadi memulai debut pada 2001, saat usianya baru menginjak 19 tahun.
Bersama PSMS, dia meraih sejumlah prestasi bergengsi.
Di antara prestasinya bersama PSMS Medan adalah menjuarai Piala Emas Bang Yos, pada Februari 2005, Desember 2005, dan tahun 2006.
Dia bermain 35 kali bersama Ayam Kinantan, mengoleksi 2 gol pada periode 2002-2008.
Setelah dari PSMS Medan, Panggabean pindah ke Persik Kediri.
Dia dipercaya menjadi kapten di sana, sama halnya seperti ketika membela PSMS Medan.
Bersama Macan Putih (julukan Persik), dia tampil 50 kali dan mencetak 4 gol selama periode 2008-2010.
Mahyadi Panggabean kemudian pulang ke Sumatera dan membela Sriwijaya FC.
Sekitar tiga tahun di sana, Mahyadi mencatatkan penampilan terbanyak dalam klub.
Panggabean menorehkn 82 penampilan dan mencetak 1 gol pada 2010-2013.
Bersama Laskar Wong Kito, dia ikut membantu meraih Liga Super Indonesia 2011-2012
Mahyadi juga menjadi skuad Elang Andalas memenangkan Indonesian Community Shield 2010, dan Inter Island Cup tahun 2010 dan 2012.
Dia pindah ke Gresik United, bermain di sana pada 2013-2014 sebanyak 6 kali tanpa mencetak gol.
Tahun 2015 lalu, Mahyadi sempat membela Persela Lamongan, namun dia tidak pernah tercatat tampil bersama Laskar Joko Tingkir.
Karier profesionalnya ditutup bersama Persik pada 2016 dan pensiun tahun 2017.
Di periode akhirnya, Mahyadi hanya main 6 kali dan mencetak 1 gol.
Bersama Timnas Indonesia, dia tercatat melakoni sejumlah laga penting skuad Merah Putih.
Dia mengikuti SEA Games Vietnam (U-23) pada 2003, kemudiab tergabung dalam skuad Garuda yang mengikuti turnamen Piala Tiger (sekarang AFF).
Mahyadi juga menjadi bagian Timnas Indonesia vs Turmekistan saat kualifikasi piala dunia tahun 2004 lalu.
Setahun setelahnya, yaitu 2005, Mahyadi kembali dipanggil timnas untuk bergabung membela tanah air dalam gelaran SEA Games Filipina (U-23).
Tahun 2007, dia menjadi salah satu pilar penting Indonesia dalam melakoni laga di Piala AFF dan Asian Cup.
* Final Piala AFF 2004
Mahyadi Panggabean merupakan salah satu pemain penting dalam final Piala Tiger (sekarang AFF) 2004 lalu.
Meski Indonesia hanya menempati posisi runner up, Mahyadi menjadi satu-satunya pencetak gol Indonesia di partai final melawan Singapura di Stadion Gelora Bung Karno.
Waktu itu Timnas Indonesia harus mengakui keunggulan timnas Singapura dua kali pertandingan.
Pada leg di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, pada 8 Januari 2005 timnas Singapura berhasil menang 1-3.
Gol tim juara turnamen kali itu tercipta melalui gol dari Daniel Bennett (3'), Khairul Amri (39'), dan Agu Casmir (69').
Timnas Indonesia hanya mampu membalas lewat gol dari Pemain PSMS Medan, Mahyadi Panggabean (90').
Pada leg kedua, timnas Indonesia kembali harus kalah 2-1 saat melawan timnas Singapura di Stadion Nasional, Kallang, pada 16 Januari 2021.
Tuan rumah mencetak gol lewat Indra Sahdan (6') dan gol dari titik penalti oleh Agu Casmir (41').
Sementara satu gol timnas Indonesia dicetak oleh Elie Aiboy (77').
Meski begitu, pemain 175 cm ini memiliki peran penting dalam kompetisi tersebut.
Golnya untuk Timnas Indonesia ke gawang Singapura terjadi tepat pada hari ulang tahunnya yang ke-23.
Dia tampil 20 kali bersama timnas Indonesia dengan 17 di antaranya bersama skuad senior.
Mahyadi mencetak satu-satunya gol dalam karier internasionalnya dari tendangan bebas sebagai kado hari ulang tahunnya.
Legenda PSMS Medan itu kini meniti karier sebagai pelatih.