TRIBUNJAMBI.COM -Berikut materi Khutbah Jumat atau Khotbah Jumat sebagai materi untuk diperdengarkan pada Sholat Jumat.
Khutbah Jumat singkat kali ini mengangkat materi tentang " Bertakwa di Usia Muda"
Berikut Khutbah Jumat dilansir dari Khotbahjumat.com , sebagai panduan bagi yang ingin menyampaikan materi khotbah Jumat.
Ibadallah,
Khotib mewasiatkan kepada jamaah sekalian agar meningkatkan takwa kepada Allah Ta’ala. Karena hanya orang-orang yang bertakwalah yang akan beruntung di dunia dan akhirat.
Ma’asyiral muslimin,
Islam begitu memerhatikan fase-fase kehidupan manusia. Di antara fase yang mendapat perhatian khusus adalah fase muda. Sampai-sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Tujuh golongan yang dinaungi Allah dalam naungan-Nya pada hari dimana tidak ada naungan kecuali naungan-Nya:
Yaitu tatkala di padang mahsyar. Saat matahari didekatkan hingga satu mil jaraknya. Ada tujuh golongan yang istimewa, yang bahagia. Yang Allah naungi sementara manusia lainnya berada dalam kondisi kewalahan. Berdesak-desakan. Sampai sebagian ulama mengatakan, mereka tidak memiliki tempat untuk berdiri kecuali tempat berpijak mereka saja. Mereka berdempet-dempet dengan yang lain. Keringat bercucuran. Panas. Namun ada tujuh golongan yang dinaungi oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala hingga mereka merasa teduh di hari yang sangat panas tersebut.
Di antara golongan tersebut, kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
“Seorang pemuda yang tumbuh dewasa dalam beribadah kepada Allah.” [HR. al-Bukhari dan Muslim].
Inilah anak muda yang begitu spesial.
Sebab di antara anak muda banyak yang menghabiskan waktu mereka untuk bersenang-senang. Untuk melakukan apa saja yang mereka inginkan.
Anak muda ini menghabiskan masa mudanya untuk bertakwa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Dalam suatu hadits, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Sungguh Allah kagum kepada seorang anak muda yang tidak memiliki kenakalan/penyimpangan.” [HR. Ahmad].
Apa yang membuat Allah kagum? Karena pemuda ini berbeda dengan pemuda pada umumnya. Pemuda ini tidak memiliki kenakalan dan penyimpangan.
Jamaah Jumat rahimakumullah,
Masa muda adalah masa yang istimewa.
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Kaki seorang hamba tidak akan bergeser pada Hari Kiamat sampai dia ditanyai tentang empat perkara: tentang umurnya, dalam hal apa dia habiskan; masa mudanya, untuk apa dia gunakan; tentang hartanya, dari mana dia peroleh dan untuk apa dia belanjakan; dan tentang ilmunya, untuk apa dia amalkan.” [HR. ath-Thabarani, Tamam bin Muhammad, Abu Bakar ad-Daynuri].
Nabi menyebutkan ada pertanyaan tentang masa usia untuk apa ia habiskan. Kemudian si fulan ditanya secara khusus tentang masa mudanya untuk apa ia pergunakan.
Pada masa tersebut akan ditanya khusus oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Mengapa demikian? Karena masa muda adalah masa dimana seseorang memiliki kekuatan yang terbaik. Ia sedang berada di puncak enerjik dan masa produktif. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman,
“Allah, Dialah yang menciptakan kamu dari keadaan lemah, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah keadaan lemah itu menjadi kuat, kemudian Dia menjadikan (kamu) sesudah kuat itu lemah (kembali) dan beruban.” [Quran Ar-Rum: 54]
Sebagian ulama menyebutkan masa muda bermula dari usia empat belas atau lima belas tahun sampai empat puluh tahun. Ini pendapat pertama. Artinya, sekitar dua puluh lima tahun.
Ada pula sebagian ulama yang berpendapat masa muda dimulai dari baligh. Sekitar lima belas tahun. Sampai lima puluh tahun. Dan pucak masa mudanya adalah di usia 40 tahun. Tatkala 50 tahun baru masuk ke fase masa tua.
Artinya masa muda adalah masa yang begitu panjang. Seseorang bisa berbuat banyak di masa ini. Jika dia mengisinya dengan bertakwa kepada Allah, dia akan mendapatkan ganjaran yang luar biasa di akhirat kelak.
Ma’syiral muslimin,
Sungguh menyedihkan tatkal akita lihat di zaman sekarangn begitu banyaknya anak muda yang terjerumus pada perilaku yang bertentangan pada norma dan agama.
Selayaknya seorang pemuda belajar dari kisah Nabi Yusuf ‘alaihissalam.
Nabi Yusuf digoda oleh seorang wanita yang sangat cantik yang bernama Zulaikha. Seorang wanita yang merupakan lambang kecantikan di zamannya. Allah mengisahkan.
“Sesungguhnya wanita itu telah bermaksud (melakukan perbuatan itu) dengan Yusuf, dan Yusufpun bermaksud (melakukan pula) dengan wanita itu andaikata dia tidak melihat tanda (dari) Tuhannya. Demikianlah, agar Kami memalingkan dari padanya kemungkaran dan kekejian. Sesungguhnya Yusuf itu termasuk hamba-hamba Kami yang terpilih.” [Quran Yusuf: 24]
Contoh lain yang bisa diambil hiknya adalah pemuda ash-habul kahfi.
Dikisahkan ada 7 orang pemuda yang beriman kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala. Sementara penduduk negeri lainnya musyrik kepada Allah Ta’ala. Kemudian 7 pemuda itu ditangkap dan berbicara di hadapan raja.
Dan Kami meneguhkan hati mereka diwaktu mereka berdiri, lalu mereka pun berkata, “Tuhan kami adalah Tuhan seluruh langit dan bumi; kami sekali-kali tidak menyeru Tuhan selain Dia, sesungguhnya kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yang amat jauh dari kebenaran”. [Quran Al-Kahfi: 14]
Kemudian pemuda itu lari bersumbunyi di goa. Mereka mendapat karomah tidur selama 309 tahun tapi tidak hancur jasad mereka. Allah puji mereka dengan menyebutkan mereka adalah orang-orang yang beriman.
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” [Quran Al-Kahfi: 13]
Khutbah Kedua:
Ibadallah,
Sekali lagi khotib ingin menyampaikan bahwasanya masa muda adalah masa yang istimewa sehingga ketakwaan harus benar-benar ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari.
Imam Ibnu Katsir tatkala menafsirkan firman Allah Ta’ala,
“Sesungguhnya mereka adalah pemuda-pemuda yang beriman kepada Tuhan mereka, dan Kami tambah pula untuk mereka petunjuk.” [Quran Al-Kahfi: 13]
Beliau menyebutkan, “Demikian juga kebanyakan orang yang menerima seruan Allah dan Rasul-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah para pemuda.”
Allah memerintahkan manusia agar menaatinya sebagai bagian dari usaha menjauhi dari api neraka.
“Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka.” [Quran At-Tahrim: 6]
Ditranskrip dari Khotbahjumat.com yakni rangkuman Khutbah Jumat Ustadz Dr. Firanda Andirja hafizhahullah yang berjudul Bertakwa di Usia Muda.