TRIBUNJAMBI.COM, JAKARTA -- Trending di Twitter soal Gedung BPOM yang terbakar Minggu (18/7/2021) malam.
Terkait dengan terbakarnya Gedung BPOM, netizen mengkaitkan dengan dugaan yang berbeda.
Bahkan netizen sampai mengaitkan dengan terbakarnya gedung kejaksaan, Gedung vaksin dan kini Gedung BPOM.
Pemadam kebakaran Jakarta melalui @humasjakfire menuliskan beberapa cuitan mulai awal terjadinya kebakaran hingga dugaan penyebab kebakaran.
"Terjadi kebakaran pd kantor BPOM pkl. 21.30 di Jl. Percetakan Negara Raya No. 29 Kel. Johar Baru Kec. Johar Baru Jakarta Pusat. Pengerahan 7 Unit. Dalam penanganan petugas (18/7/2021)"
"Pukul 23.00 WIB | #InfoKebakaran Gedung (Kantor BPOM) di Jl. Percetakan Negara Raya, Johar Baru, Kec. Johar Baru, Jakpus| Penanganan : 17 Unit Mobil Damkar, BPBD, PLN, PMI, AGD, Dishub, Satpol PP, PSKB/Tagana, Polsek, Koramil | Situasi : Proses Pendinginan."
Menurut keterangan Kasudin Gulkarmat Jakarta Pusat Asril Rizal, Dugaan sementara sebab kebakaran kantor BPOM lantai dasar (18/7) krn Korsleting Listrik.
"Sedang ada perbaikan panel di lorong F Timur dan F Barat. Namun ketika menaikkan MCB timbul ledakan," kata Asril.
Baca juga: Makna yang Diambil dari Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan Indonesia
Cuitan Netizen
"Setelah bbrp gudang vaksin terbakar, sekarang BPOM. Dulu gedung kejaksaan. Hobi apa gimana?, " tulis akun @passivereader13
Seorang netizen dengan akun @ibqibq bahkan menulis dengan mengkaitkan data-data.
Tenang. Ndak perlu mendramatisir kebakaran di kantor BPOM. Toh masyarakat kita gampang lupa.-22 Agustus 2020 - Gedung Kejaksaan Agung terbakar
-7 Juli 2021 - Gudang Vaksin terbakar
-18 Juli 2021 - Kantor BPOM terbakar
Semua terjadi karena kecelakaan. Jadi santai aja.
Ada pula yang mention akun BIN yakni @binofficial_ri yang kebetulan sedang membagikan foto membakar sate.
"Min! Sate masaknya diapain min? Dibakar, bener. Kalo kantor BPOM diapain min, " tulis @ditamoechtar_
Sementara itu Dokter sekaligus aktivis dokter Tirta melalui akunnya @tirta_hudhi menulis.
Mirip kejadian vincenzo kah? Gue males cocoklogi
Tapi BPOM tu kantor penting di kala penanganan covid gini
Jiwa cocoklogiku bergejolak
Investigasi nya apakah nanti hasilnya
@tubirfess: 2beer! Dulu Kejaksaan, kemarin gudang vaksin, sekarang kantor BPOM. Sebenernya ada apa ?
@MuhammadFadjri_: 2 gudang Vaksin terbakar di waktu yang sama, sekarang Kantor BPOM yang ikut kebakar, ada apa? "YNTKTS"Wajah dengan air mata bahagia. Mafia sedang bermain
@JOKER69169966: Semoga ada impact positif yang terjadi akibat terbakarnya gedung BPOM pusat. Penyetujuan vaksin nusantara atau barangkali legalisasi obat obat lokal tanpa import bahan baku. Krn akan semakin konspirasi kalau terbakarnya kantor BPOM karena ulah dari mafia obat & vaksin import
@cybsquad_: cctv kantor bpom selamat gak ya ?
@gregorius_6: Stlh gudang vaksin, skrg bpom? Kok bisa kebetulan gini? Dua2nya bangunan berkaitan dgn pandemi
Baca juga: Menentukan Ciri-ciri Hewan Berdasarkan Habitatnya
Bantah Surat Edaran Ivermectin
Sebelumnya BPOM bantah surat edaran Ivermectin sebagai obat Covid-19, LBH Kesehatan minta Jokowi turun tangan.
Surat edaran dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) terkait distribusi Ivermectin sebagai obat pendukung penanganan terapi Covid-19 beredar luas di media sosial pada Kamis (15/7/2021).
Surat Edaran Nomor PW.01.10.3.34.07.21.07 Tahun 2021 tentang Pelaksanaan Distribusi Obat dengan persetujuan Penggunaan Darurat (Emergency Use Authorization) ini dibagikan oleh Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga.
Dalam surat ini, Ivermectin menjadi salah satu obat yang izin pelaksanaan distribusinya telah diberikan oleh BPOM.
Selain Ivermectin, ada juga Remdesivir, Favipiravir, Oseltamivir, Immunoglobulin, Tocilizumab, Azithromycin, dan Dexametason (tunggal).
Namun surat ini dibantah oleh Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) Penny Lukito.
Menurut dia, saat ini tengah dilakukan uji klinik Ivermectin sebagai obat Covid-19 di delapan rumah sakit.
"Belum ada EUA (Emergency Use Authorization/penggunaan dalam kondisi darurat) untuk Ivermectin, uji klinik baru dimulai," kata Penny, Kamis (15/7/2021).
Bantahan Kepala Badan POM, disesalkan oleh pemerhati Kesehatan Iskandar Sitorus.
"Kami menyesalkan bantahan Kepala BPOM ini," kata Iskandar, Jumat (16/7/2021).
Menurut dia, surat edaran BPOM yang diedarkan staf khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga telah mencantumkan Ivermectin sebagai obat penunjang penanganan Covid-19.
Namun ketika ditanyakan kepada Kepala BPOM, dia malah membantah keberadaan Ivermectin di dalam surat itu.
"Ini cukup menggelitik. Sebenarnya Kepala BPOM mau membantah atau menegaskan isi surat itu atau membantah Ivermectin-nya," tanya Iskandar
Menurut dia, persoalan ini menyangkut hal prinsipil. Masyarakat yang terpapar Covid-19 ingin mempertahankan hidupnya dengan berbagai cara. Salah satunya adalah Ivermectin.
"Kami berharap pemerintah dan DPR turun tangan selesaikan persoalan ini. Kami dari LBH Kesehatan sudah melihat banyak bukti kesembuhan berkat obat ini," katanya.
Pendiri Lembaga Bantuan Hukum (LBH) kesehatan ini melihat ada tendensi atau preseden kurang baik dari BPOM terhadap Ivermectin.
Padahal rakyat sudah membuktikan khasiat obat ini secara faktual.
"Kami berharap pak Presiden Jokowi, Menteri Kesehatan dan Ketua DPR Puan Maharani turun tangan mengatasi persoalan ini," pungkasnya. (*)
SUMBER : WartaKotalive.com /Penulis: Wito Karyono