Virus Corona

BAHAYANYA Delta Plus yang Merupakan Varian Covid-19 Baru, Buat Cemas dan Telah Menyebar ke 11 Negara

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Covid-19 varian baru - Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam

Balloux turut mengatakan, hingga saat ini, ada sekitar 160 jenis virus corona yang diurutkan secara global.

Ada pula juga varian Delta plus lainnya dengan mutasi lain, sebut Pemerintah India pada Rabu lalu.

Namun, varian AY.1 adalah yang paling terkenal.

Maria Van Kerkhove, Pimpinan Teknis Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk Covid-19 menambahkan, tim WHO sedang melihat mutasi spesifik ini dan apa artinya ini dalam hal penularan, dalam hal tingkat keparahan. "Dan ini sangat penting apa artinya dalam hal kami melakukan tindakan medis," ujarnya.

Sementara itu, dari varian Delta reguler, juga dikenal sebagai strain B.1.617.2, kini telah menyebar dengan cepat.

Ini telah pula dilaporkan di lusinan negara, dan 40% hingga 60% lebih mudah menular daripada varian Alpha yang pertama kali diidentifikasi di Inggris.

Apakah Delta Plus lebih menular atau mematikan?

Menurut badan pengurutan genom Covid-19 pemerintah India, varian Delta Plus ini menunjukkan beberapa sifat yang sangat mengkhawatirkan seperti peningkatan penularan, pengikatan yang lebih kuat pada reseptor sel paru-paru, dan potensi pengurangan respons antibodi.

Belum jelas pula apa efek mutasi pada kemanjuran vaksin.

Tetapi Julian Tang, profesor ilmu pernapasan di University of Leicester turut mengingatkan, itu berpotensi memberikan varian sifat lolos vaksin yang signifikan.

Baca juga: Kemenkes Sebut Covid-19 Varian Delta Cepat Menular ke Anak-anak,Ratusan Balita di Jakarta Terjangkit

Baca juga: NASIB Tenaga Kesahatan Gugur Karena Terpapar Covid-19, Padahal Sedang Hamil Anak Kedua

Baca juga: Sosok Liza Putri Noviana Perawat Wisma Atlet yang Gugur karena Covid-19,Tinggalkan Suami dan 2 Anak

Sebagian besar vaksin virus corona ini dirancang untuk melatih tubuh mengenali lonjakan protein, atau bagiannya.

Namun, belum ada cukup bukti untuk bisa menentukan sesuatu secara meyakinkan dan para ahli lain telah menyatakan kehati-hatian.

Untuk saat ini, para ahli pun sebagian besar memperingatkan kepada masyarakat dan pemerintah untuk tetap waspada tetapi tenang.

Van Kerkhove dari WHO mengatakan, WHO melacak Delta Plus untuk menentukan tingkat penularan dan tingkat keparahannya.

Di mana itu ditemukan?

Halaman
123

Berita Terkini