TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Kota Jambi mulai menggunakan tempat pembuangan akhir (TPA) sampah dengan sistem tertutup atau sanitary landfill.
Dengan menggunakan sistem ini, dapat dihasilkan energi dari sampah tersebut untuk memasok kebutuhan listrik.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kota Jambi, Ardi mengatakan, saat ini sanitary landfill yang juga menjadi TPA baru di Talang Gulo, masih dalam proses uji coba penggunaan.
"Sanitary landfill belum sepenuhnya (berjalan). Saat ini masih dalam proses uji ciba penggunaan," ungkap Ardi, Senin (26/4/2021).
Dirinya bilang pada berjalannya sanitary landfill ini telah menampung sampah rata-rata 324 ton per harinya.
"Dari data yang kami peroleh, rata-rata sampah yang masuk ke dalam landfill ada di angka 324 ton per hari," ujarnya.
Namun sementara ini hasil pengolahan dari sistem sanitary landfill belum dapat diolah menjadi gas metana. Gas metana yang dihasil saat ini masih menggunakan TPA yang lama.
"Di TPA sanitary landfill itu belum bisa dijadikan gas (metana). Sebab ini masih baru dan juga dianggap belum masak. Yang bisa dimanfaatkan itu adalah gas dari landfill yang ada di TPA yang lama dan itu sudah dimanfaatkan oleh masyarakat," ungkapnya.
Untuk pemetaan gas metana sendiri, Ardi mengungkapkan sudah ada saluran gas yang terintegrasi dalam sistem sanitary landfill yang baru.
"Untuk yang baru, terkait dengan pelaksanaan pemetaan gas metana itu sudah terintegrasi ke dalam sistem sanitary landfill. Nantinya juga akan dalam kaitan menambah daya listrik yang bisa dimanfaatkan untuk TPA ini nantinya," bebernya.
Baca juga: Pj Gubernur Jambi Lantik Romi-Robby Jadi Bupati dan Wakil Bupati Tanjabtim
Baca juga: Begini Tanggapan Mantan Istri Ustaz Abdul Somad yang Bakal Nikahi Gadis Usia 19 Tahun: Menyimak
Baca juga: Ibunda Kolonel (P) Harry Setiawan Berharap Jenazah Ditemukan, Keluarga Ingin Dimakamkan di Sukabumi