Khazanah Islami

Jadwal Puasa Syaban Lengkap Dengan Panduan Mengerjakannya Sebelum Ramadan Tiba

Editor: Heri Prihartono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Puasa Syaban Jadwal Puasa Syaban Lengkap Dengan Panduan Mengerjakannya Sebelum Ramadan Tiba

TRIBUNJAMBI.COM - Dianjurkan dan mendapatkan pahala melimpah bagi seorang muslim yang memperbanyak Puasa Syaban di Bulan Syaban ini.
Yuk sisihkan waktu buat mengerjakan Puasa Syaban agar mendapat keberkahan dari Allah SWT.
Bulan Syaban merupakan bulan ke-8 pada penanggalan Hijriyah.

Sya'ban diartikan sebagai 'pemisahan', karena kebiasaan orang-orang Arab pagan berpencar dan berpisah di bulan ini untuk mencari air.
Seorang muslim dianjurkan memperbanyak amalan untuk bersiap menyambut Bulan Ramadhan.

Anjuran Puasa Syaban sejalan dengan hadist nabi berikut:

"Dari Aisyah r.a ia berkata, aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW melaksanakan puasa sebulan penuh kecuali Bulan Ramadhan (puasa wajib), dan aku tidak pernah melihat Rasulullah SAW memperbanyak puasa sunnah kecuali pada Bulan Sya'ban" (HR. Bukhari Muslim).

Waktu yang Dianjurkan Puasa Syaban

Tidak ada yang dikhususkan untuk melaksanaka Puasa Sya'ban, namun dianjurkan sebelum pertengahan Bulan Sya'ban.

Hal ini sejalan dengan Hadist Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, "Jika telah masuk pertengahan Bulan Sya'ban maka janganlah kalian berpuasa," (HR. Abu Daud).

Sebab diharamkan mengerjakan puasa satu atau dua hari menjelang Bulan Ramadan, karena hari tersebut termasuk Hari Syak atau hari meragukan.

Sementara apabila masih memiliki utang Puasa Ramadan, dianjurkan Puasa Qadha Ramadhan di hari puasa sunnah.

Puasa Qadha

Buya Yahya menjelaskan secara rinci dalam ceramahnya berjudul "Bolehkah Puasa Sunnah Muharram Tetapi Masih Punya Utang Puasa Wajib" di Youtube pada 7 September 2019.

Buya Yahya menjelaskan jika boleh hukumnya melaksanakan puasa qadha di hari puasa sunnah.

Namun niat puasa qadha dianjurkan untuk tetap dilafalkan, tanpa perlu menyebutkan niat puasa sunnah.

Meski sebatas membaca niat Puasa Qadha namun umat Islam mendapat dua pahala sekaligus.

Pertama, karena mengganti puasa yang ditinggalkan karena berhalangan mengerjakannya, kedua mendapatkan pahala puasa sunnah.

Bacaan niat Puasa Qadha Ramadhan dibaca sebelum fajar, jika khawatir lupa maka dibaca pada malam hari sebelum besok berpuasa.

Niat puasa Qadha bulan Ramadan

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ قَضَاءٍ فَرْضَ رَمَضَانً ِللهِ تَعَالَى

Nawaitu Shouma Ghodin 'an qadaa'in fardho ramadhoona lillahi ta'alaa

Artinya :

"Saya niat puasa esok hari karena mengganti fardhu Ramadan karena Allah Ta'ala".

Niat Puasa Syaban

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ghadin 'an adâ'i sunnati Sya'bana lillâhi ta'âlâ

Aku berniat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah ta'ala.

Keutamaan mengerjakan Bulan Syaban

Menurut ceramah Ustadz Abdul Somad, salah satu keutamaan Syaban di antaranya adalah terdapat waktu istimewa yaitu malam Nisfu Sya'ban.

Nisfu Sya'ban merupakan hari ke-15 Bulan Sya'ban, itu artinya waktu istimewa itu jatuh pada hari ke 14.

Ustaz Abdul Somad menyebut, hadis-hadis tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang selama ini digunakan, kebanyakan hadis-hadis dhaif (lemah).

Ustaz Abdul Somad mencontohkan satu di antara hadis dhaif tentang keutamaan malam Nisfu Sya’ban yang mengisahkan bahwa Aisyah melihat Nabi Muhammad sujud lama sekali.

Usai shalat Aisya kemudian bertanya pada Rasul kenapa sujudnya lama sekali.

Rasul SAW balik mengajukan pertanyaan apakah kamu tidak tahu malam ini adalah malam ampunan.

Hadis tersebut, kata Ustaz Abdul Somad, adalah hadis dhaif.

“Lalu, apakah hadis dhaif itu tidak boleh diamalkan seorang muslim, jawabannya bisa. Mengapa? Karena memenuhi lima syarat diantaranya untuk fadhail a’mal dan hadis tersebut berada di bawah naungan hadis shahih,” kata Ustaz Abdul Somad.

Kemudian Ustadz Abdul Somad mencontohkan sebuah hadist shahih tentang bulan Syaban:

"Pada malam nisfu Sya’ban, Allah akan mengampuni semua dosa umatnya yang pada malam itu bersujud dan bertaubat mohon ampun, kecuali dua, musyrik (mempersekutukan Allah) dan orang yang bertengkar tapi tidak berdamai sampai malam nisfu Sya’ban tiba,” katanya.

Artikel Lainnya Terkait Khazanah Islami

SUMBER ARTIKELSURYA.CO.ID

Berita Terkini