Pengungsi Banjir Salat Dalam Gereja Viral, Netizen Dibuat Kagum: Terharu Sampai Netes Air Mata!

Editor: Tommy Kurniawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

pengungsi banjir salat di Gereja

TRIBUNJAMBI.COM - Baru-baru ini viral foto pengungsi banjir salat dalam gereja, publik di media sosial pun puji setinggi langit.

Ya, kerukunan antar umat bergama memang sangat diidamkan masyarakat.

Meski berbeda agama dan suku, ada banyak cerita bagaimana toleransi itu bisa terjalin.

Apa lagi belakangan di Indonesia isu suku, Agama dan Ras cukup sensitif jika dibicarakan.

Namun tidak dengan foto yang terjadi di Kudus, Jawa Tengah, yang beredar dan viral di media sosial.

Sebuah foto yang menunjukkan seorang wanita mengenakan mukena sedang menjalankan ibadah salat di sebuah gereja di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah viral di media sosial.

Adik Adit Jayusman Bersyukur Alhamdulillah, Ayu Ting Ting Naik Pitam: Jangan Sampai Saya Keluarkan !

Heboh Aisha Wedding Kampanyekan Pernikahan Anak sejak Usia 12 Tahun & Mengajak Wanita Mau Dipoligami

Kumpulan Ucapan Selamat Imlek 2021 Atau 2572, Apa Arti Gong Xi Fa Cai, Penuh Makna dan Mendalam

Dalam foto yang salah satunya diunggah warganet di halaman Facebook "Info Seputar Tanjungkarang - Instan" pada Rabu (10/2/2021) itu juga memperlihatkan sejumlah pengungsi banjir tengah bersantai menggelar tikar di dalam gereja tersebut.

Foto yang mengisyaratkan indahnya toleransi antarumat beragama tersebut sontak mendapat beragam komentar positif dari masyarakat.

"Indahnya toleransi di Negeriku," respons akun Hesti Wijayanti.

"Kerukunan beragama, semoga terjalin dengan baik selamanya," sambung akun Arka Na.

"Indonesia Raya. Bhineka Tunggal Ika," ujar akun Aksan Ath Kud's.

"Kita warga Kudus wajib tolong menolong walaupun beda agama, tetap rukun damai," kata akun Quntur Alun.

"Terharu sampai netes air mataku. Indahnya kebersamaan," tutur Akun Muhammad Syafiq.

pengungsi banjir salat di Gereja (Ist)

Berdasarkan informasi yang dihimpun, lokasi tersebut adalah gereja Kristen Muria Indonesia (GKMI) Desa Tanjungkarang, Kecamatan Jati, Kudus.

Pengurus GKMI Tanjungkarang, Budi Pujiono membenarkan perihal tersebut.

Budi bahkan tak mengetahui jika hal tersebut diposting oleh seseorang di media sosial.

Menurutnya, GKMI Tanjungkarang memang terbuka untuk tempat pengungsian bagi warga setempat,

yang memang sudah lebih dari sepekan terdampak banjir.

Selain memfasilitasi tempat untuk beristirahat, GKMI Tanjungkarang juga menyediakan kebutuhan makanan selama pengungsi berada di sana.

GKMI Tanjungkarang, kata dia, juga mempersiapkan tempat khusus untuk menunaikan ibadah salat bagi pemeluk agama Islam.

"Kami buka posko pengungsian banjir.

Semua bantuan untuk pengungsi merupakan swadaya dari jemaat dan kas gereja.

70 persen pengungsi di sini Muslim, sisanya 30 persennya merupakan jemaat kami," jelas Budi saat dihubungi, Kamis (11/2/2021).

Saat ini tercatat ada 48 jiwa dari 14 kepala keluarga (KK) yang tinggal di posko pengungsian GKMI Tanjungkarang.

Pengungsi tinggal di ruangan aula yang tidak dipakai untuk kegiatan ibadah sejak 31 Januari 2021.

"Kalau penuh kapasitas maksimal 100 orang.

Tapi ini ada 48 orang pengungsi, ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Budi Waluyo menyampaikan berdasarkan data BPBD Kabupaten Kudus hingga Kamis (11/2/2021),

banjir perlahan surut dan tercatat ada 10 Desa di tiga Kecamatan (Jati, Undaan dan Mejobo).

"Untuk yang masuk rumah maksimal 40 sentimeter," pungkas Budi.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Viral Foto Pengungsi Banjir Shalat di gereja Kudus, Netizen: Indahnya Toleransi

(*)

Berita Terkini