TRIBUNJAMBI.COM -Banjir yang melanda Semarang terjadi di sejumlah wilayah.
Sekretaris BPBD Kota Semarang, Winarsono menyebut, ada 27 jalan di Kota Semarang yang terendam banjir.
Ketinggian air bervariasi mulai dari 20 sentimeter hingga 1 meter.
• Jadwal Puasa Rajab Lengkap Niat dan Keutamaannya, 1 Rajab 1442 Hijriyah Jatuh Pada 13 Februari 2021
• 10 Zodiak Beruntung Besok Minggu, Ada yang Mendapat Lompatan Besar untuk Mewujudkan Impian
• Gestur Ayu Ting Ting Dibongkar Pakar Usai Gagal Jadi Istri Adit Jayusman: Jawabannya Telah Disiapkan
Titik tersebut antaralain:
Jalan Dr Cipto 30 cm
Jalan Muktiharjo arah Kaligawe dan Tlogosari banjir 50 cm
Jalan Jenderal Sudirman 40 cm
Depan Kantor Pos Semarang 40 cm
Jalan Citarum 30 cm
Kranggan deretan toko mas sampai gapura Pecinan 40 cm
Pucang Gading Raya 30 cm
Jalan Mangkang Raya (depan aneka jaya) 40- 50 cm
Jalan Majapahit (DPN RSJ ) 30 cm
Jalan Tlogosari banjir 30 - 40 cm
Jalan Iman Bonjol (Stasiun Ponjol) banjir 20 cm.
Jalan Kuala Mas Raya banjir 20-30 cm.
Jalan Taman Tawang (Stasiun Tawang) banjir 20 - 40 cm.
Puri Anjasmoro Semarang Indah dan sekitarnya ketinggian air +-30cm.
Jalan Hasanudin 20 cm
Jalan Barito 30 cm
Jalan Pattimura 20 cm
Jalan Agus Salim 20 cm
Jalan Kaligawe 50 cm
Jalan Tawang Mas 40 cm
Jalan Karang Ayu 30 cm
Simpang lima 20 cm
Bandarharjo 30 cm
Genuksari 30-40 cm
Jalan Sukarno Hatta 20 cm
Kelurahan Sawah Besar 40 cm
Krobokan Semarang Indah 50 cm
Winarsono mengatakan pihaknya telah menerjunkan tim untuk menyalurkan bantuan.
"Kami menerjunkan personil untuk membantu warga yang membutuhkan.
Kami juga segera menyalurkan bantuan logistik," jelasnya.
Longsor Memakan Korban Jiwa
Tak hanya banjir, kata dia, ada beberapa bencana longsor yang terjadi di Kota Semarang pada Sabtu (6/2/2021).
"Data pagi tadi ada lima titik longsor."
"Paling parah di Cinde dan Jomblang karena ada korban jiwa," terangnya.
Satu di antara wilayah yang tergenang banjir adalah wilayah Tlogosari.
Ketinggian air di Jalan Tlogosari Raya 1, Kecamatan Pedurungan, Semarang mencapai 40 centimeter atau selutut orang dewasa.
Volume air sungai yang terletak di jalan tersebut pun penuh dan banjir tak terelakkan.
Kondisi lalu lintas di Jalan Tlogosari Raya 1 pun tampak berbeda.
Kendaraan yang biasanya lalu lalang menggunakan sistem one way terpaksa harus dua arah.
Sejumlah kendaraan pun dihentikan oleh warga sekitar dan diimbau untuk putar balik menghindari banjir.
Disebut Banjir Terbesar sejak 2002
Satu di antara anggota Komunitas SRITI (Satuan Relawan Independen Teknologi dan Informasi) yang juga merupakan warga sekitar, Suryo Nur Cahyo (34) menyatakan banjir ini adalah yang terbesar sejak tahun 2002.
“Saya 19 tahun tinggal di Jalan Tunjung Biru, Palebon ini merupakan banjir terbesar,” jelas pria tersebut seraya memantau situasi di wilayah Tlogosari.
Ia menyebut, selain akibat curah hujan tinggi, banjir ini ditengarai sebagai dampak dari tanggul jebol dan pembangunan Tol Demak-Semarang.
Suryo pun menjelaskan, dirinya tengah melakukan pemantauan di sejumlah daerah.
Pria yang sudah dua tahun menjadi anggota Komunitas SRITI itu pun mengatakan, sejumlah daerah seperti Medoho dan Arteri Soekarno-Hatta juga tergenang banjir setinggi lutut orang dewasa pada Sabtu pagi.
Sementara itu, sejumlah warga Tlogosari tampak keluar rumah dan memantau banjir yang terjadi di lingkungan rumahnya.
Tidak sedikit pula kendaraan yang melintas menerjang banjir.
Banjir yang terjadi ini bertepatan dengan hari pertama program Jateng di Rumah Saja yang dicanangkan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dalam rangka menekan penyebaran Covid-19.
Sumber : Banjir Terjang Semarang, 27 Jalan Terendam Air hingga Longsor di Lima Titik