WAWANCARA EKSKLUSIF

M Fadhil Arief Bicara tentang Gebrakan Baru, Tawarkan 36 Program untuk Kemajuan Batanghari

Penulis: Mareza Sutan AJ
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

M Fadhil Arief (kiri)

TRIBUNJAMBI.COM, MUARABULIAN - Nama M Fadhil Arief telah diumumkan sebagai Bupati Batanghari terpilih periode 2021-2024.

Pernah masuk dalam birokrasi sebelum maju di Pilkada Batanghari, Fadhil mencanangkan gebrakan baru untuk memajukan Kabupaten Serentak Bak Regam ini.

Bagaimana jalan M Fadhil Arief dan Bakhtiar dan apa saja program yang akan dia lakukan, diungkapkannya dalam wawancara ekslusif bersama Tribun Jambi. Berikut kutipannya:

Tribun: Apa yang membuat Anda tertarik untuk maju sebagai Bupati Batanghari?
Fadhil: Sesuai ajaran keluarga dan agama kita, bagaimana kita punya manfaat bagi orang lain. Dalam rangka menambah manfaat, sebagai warga Batanghari yang selesai bertugas di Muarojambi dan melihat keinginan masyarakat, jadi saya berhenti (dari tugas di Muarojambi).  Saya mengikuti Pilkada supaya manfaat saya bertambah.

Tribun: Apa yang Anda lakukan sehingga berhasil mendapatkan suara mayoritas masyarakat Batanghari?

Fadhil: Saya tidak berpikir saat itu menang atau kalah. Tapi paling tidak, ada usaha saya, ada upaya saya untuk bagaimana Batanghari ke depan lebih baik. Kita harus memberi pilihan kepada masyarakat tentang calon pemimpinnya. Mungkin selama ini masyarakat memilih itu-itu saja, jadi saya tawarkan diri saya bersama Bakhtiar, bagaimana punya opsi lain dengan

menawarkan program.
Alhamdullilah, atas rida Allah, akhirnya kita bisa memenangkan pertarungan ini.

Tribun Jambi: Anda berpasangan dengan Bakhtiar yang notabenenya bukan orang yang punya latar belakang dekat dengan jabatan bupati. Apa yang ditawarkan kepada masyarakat, sehingga memilih pasangan yang berjuluk FB?

Fadhil: Kita coba membuka pikiran masyarakat bahwa kekuasaan sebenarnya ada di tangan rakyat, tinggal bagaimana rakyat memberikan amanah kepada siapa. (Dalam demokrasi) orang berkuasa atas kehendak rakyat dan izin Allah. Ini menjadi hak mereka.

Kami sampaikan kepada masyarakat, saya sebagai warga Batanghari menawarkan 36 program ke depan yang disambut baik oleh masyarakat.

Tribun: Anda menyerahkan keputusan di tangan rakyat, bagaimana jika pada akhirnya pasangan FB justru tidak menang dalam Pilkada Batanghari?

Fadhil: Hak pilihan tetap di tangan rakyat. Kami hanya kirim doa kepada Allah, bagaimana supaya Batanghari ke depan dapat pemimpin terbaik. Jadi kami berdua tidak pernah doanya menang, tapi doanya: ya Allah, berikanlah Batanghari pemimpin terbaik. Kalau memang terbaik menurut Allah itu kami, allhamdullilah. Kalau tidak, juga allhamdullilah. Kita tidak mau doanya menang, kadang-kadang itu menjadi malapetaka ke depannya.

Tribun: Jabatan Anda terakhir adalah sebagai Sekda Muarojambi, jabatan yang prestisius di usia 41 tahun. Kenapa berhenti dan memilih jadi bupati?

Fadhil: Batanghari kampung halaman saya, tepatnya di Desa Terusan, Kecamatan Maro Sebo Ilir.

Saya suka tantangan. Kalau Sekda itu kan, menjalankan visi-misi kepala daerah. Tapi kalau kita ada ide kreatif agak sulit menerapkannya, karena kita bukan mengambil keputusan. Dari sana, timbul-timbul keinginan, kalau saya punya ide seperti ini, bagus diterapkan di masyarakat.

Tribun: Kapan ide menjadi bupati itu muncul?

Fadhil: Bulan puasa 2019. Saya itu sebenarnya cita-citanya menjadi PNS di top level eselon satu. Niatnya begitu, awalnya. Seiring waktu, berjalan ketemu teman, saudara, kayaknya Batanghari ini butuh saya. Ini kata mereka.

Tribun: Dalam pencalonan bupati ini siapa yang paling berpengaruh di dalam kehidupan Anda?

Fadhil: Pertama, keluarga dekat. Izin orang tua, karena saya menyakini restu orang tua, ridho orang tua, akan memudahkan langkah kita. Kemudian juga yang pasti istri.

Tribun: Dari awal banyak yang meragukan kemampuan finansial Anda, bagaimana menanggapi itu?

Fadhil: Banyak yang meragukan, karena saya diingatkan dari keluarga saya ada beberapa orang dari aparat.

Untuk memenangkan pertarungan, pertama yang harus kita pegang yakni harus mengenali kekuatan dan kelemahan dari diri kita sendiri, bagaimana kita secara utuh mengenali kelebihan dan kelemahan lawan, dan jangan sampai lawan kita mengenali kekuatan dan kelemahan kita.

Tribun Jambi: Lalu ada 36 program lebih yang ditawarkan kepada masyarakat, yang menjadi unggulannya ini apa?

Fadhil: Yang paling menyangkut hajat hidup orang banyak adalah mengoptimalkan hasil pertanian. Di Batanghari, 82 persen masyarakatnya adalah petani dari berbagai sektor. Ada tanaman pangan, perkebunan, karet, sawit, perikanan, dan peternakan.

Tribun: Ada 82 persen masyarakat yang  bergantung di sektor pertanian. Menurut Anda, bagaimana kondisi mereka, sehingga perlu mengangkat sektor tersebut?

Fadhil: Hajat hidup begitu besar ini ternyata di Batanghari hasilnya belum maksimal. Kita masih ketemu kebun karet di Batanghari, yang satu hektare cuma dapat lima kilogram sekali panen. Apa lagi harganya tidak pasti. Bukan harga yang jadi masalah, namun produksinya yang masalah.

Kemudian sawit juga begitu. Ada kebun sawit satu hektarenya hanya tiga kuintal sebulan. Ini jauh dari idealnya.

Masalahnya bibitnya tidak jelas, sampai petani kita belum ada pemberdayaan, belum begitu mampu mengolah kebun. Itu yang harus kita perbaiki.

Tribun: Selain sektor pertanian, sektor mana lagi yang akan menjadi sasaran pembangunan dalam periode jabatan Anda nanti?

Fadhil: Di Batanghari, infrastrukturnya hampir 75 persen dalam keadaan rusak. Kebun yang bagus tanpa infrastruktur yang baik juga tidak ada artinya, dan ini akan simultan kita kerjakan.
(Tribunjambi.com/ A Musa Wira, Mareza Sutan A J)

Baca juga: Stadion Kuala Tungkal Masih Bisa Dipakai Untuk Event Kabupaten

Baca juga: Chord Kunci Gitar Lagu Lewung - Nella Kharisma: Dadi Lewung Atiku Nalikane Sepisan Ketemu

Baca juga: Ahsan/Hendra Sukses Tuntaskan Misi Balas Dendam, Melaju ke Final BWF World Tour Finals 2021

Berita Terkini