Kasus Corona di Jambi

Balai Adat Tanjabbar Sudah Digunakan Untuk Tampung 11 Pasien Positif Covid-19

Penulis: Samsul Bahri
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wadansatgas Covid-19 Tanjabbar, AKBP Guntur Saputro menyebutkan bahwa pihaknya beberapa waktu lalu sudah mengecek kesiapan dan perlengkapan serta fasilitas untuk pasien Covid-19 di Balai Adat, Tanjabbar.

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Gedung Balai Adat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat resmi sebagai tempat isolasi bagi pasien positif Covid-19.

Setidaknya ada 11 pasien positif Covid-19 yang kini tengah dirawat di Balai Adat.

Hal ini di sampaikan oleh Andi Pada, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjabbar, Andi Pada saat dikonfirmasi, Selasa (1/12/2020). Andi menyebutkan bahwa semua pasien yang positif dalam keadaan tanpa gejala.

"Saat ini sudah terisi di Balai adat. Itu ada 11 pasien yang positif yang merupakan petugas KPPS," sebutnya

Sementara itu untuk fasilitas disebutkan oleh Andi bahwa fasilitas ruangan dan tempat tidur untuk pasien yang menjalani isolasi sudah tercukupi.

Baca juga: Daftar Harga HP Xiaomi Lengkap Hari Ini 1 Desember 2020, Poco X3 NFC Rp 3 Jutaan, Redmi 8 1,5 Jutaan

Baca juga: VIDEO: Ali Kalora Cs Bersembunyi di Pegunungan Sigi, Ketinggiannya 2.500 MDPL Menyulitkan TNI

Baca juga: Joshua March & Cindy Clarista Dituding Pemeran Video Syur Mirip Gisel, Sampai Ada yang DM Begini

Setidaknya ada sekitar 30 kasur yang disediakan oleh Satgas Covid-19 jika memang sewaktu-waktu ada penambahan.

"Untuk fasilitas sudah bisa dikatakan cukup, air ada, ya insha allah nyaman. Petugas kesehatan kita stanby di sana dan ada sekitar 30 kasur ya kita sediakan mudah-mudahan itu tidak terpakai semuanya," pungkasnya.

Sudah Mencukupi

Sementara itu, Wadansatgas Covid-19 Tanjabbar, AKBP Guntur Saputro menyebutkan bahwa pihaknya beberapa waktu lalu sudah mengecek kesiapan dan perlengkapan serta fasilitas untuk pasien Covid-19. Hal yang sama, kata Kapolres bahwa fasilitas di Balai Adat sudah tercukupi.

"Kita sudah lakukan pengecekan dan kelengkapan termasuk dengan petugas kesehatan dan alhamdulilah sudah tercukupi. Kita berharap petugas kita juga tetap sehat dan menjaga kondisinya," katanya.

Sementara itu, Kapolres menyebutkan bahwa pihaknya akan secara mobile mengecek dan saling berkoordinasi dengan pihak terkait dalam hal ini Dinas Kesehatan untuk sama-sama berkomunikasi mengenai perkembangan kasus Covid di Tanjabbar.

"Koordinasi kita tetap jalan, supaya kita bisa mengambil langkah-langkah dan upaya bagaimana tidak ada penambahan."

"Sejauh ini laporan yang diterima, pasien yang positif itu tanpa gejala. Termasuk di Balai Adat ini khusus untuk pasien tanpa gejala," pungkasnya. (tribunjambi/samsul bahri)

--

Mendagri Tagih Keseriusan Kepala Daerah, Angka Harian Covid-19 Tembus 6.000 Kasus

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyoroti angka kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang tembus lebih dari 6 ribu orang pada Minggu (29/11/2020).

Ia menagih keseriusan seluruh kepala daerah sebagai penanggung jawab di daerahnya dalam pengendalian penyebaran Covid-19, untuk tegas dalam menerapkan protokol kesehatan.

Baca juga: Joshua March & Cindy Clarista Dituding Pemeran Video Syur Mirip Gisel, Sampai Ada yang DM Begini

Baca juga: Daftar Harga HP Xiaomi Lengkap Hari Ini 1 Desember 2020, Poco X3 NFC Rp 3 Jutaan, Redmi 8 1,5 Jutaan

Baca juga: Harga Emas Hari Ini Selasa (1/12) di Pegadaian Stagnan di Harga Rp 1.962.000 Ukuran 2 gram

“Angka-angka ini memperlihatkan bahwa pandemi Covid-19 di Indonesia tengah memburuk, sehingga butuh langkah cepat dan proaktif dari kepala daerah untuk mengatasi ini untuk mengendalikan penyebaran Covid-19,” kata Tito dalam siaran persnya, Senin (30/11/2020).

Satgas covid-19 mengumumkan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 yang bertambah 6.267 orang, sehingga totalnya menjadi 534.266 orang per 29 November 2020.

Jumlah tersebut merupakan penambahan kasus tertinggi sejak kasus pertama di Indonesia.

Eks Kapolri itu meminta kepala daerah memberikan perhatian lebih khusus kepada masyarakat di untuk menerapkan 3M + 1 yaitu memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak dan mencegah serta menghindari kerumunan.

Menurutnya, hal itu juga sudah jelas diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 6 Tahun 2020 tentang Peningkatan dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan dalam Pencegahan dan Pengendalian Covid-19.

"Penanganan Covid-19 membutuhkan sinergi antara pemerintah pusat dan daerah. Saya harap kepala daerah dapat menjadi ujung tombak sosialisasi penerapan protokol kesehatan,” ujarnya.

Tito mengatakan pengendalian Covid-19 merupakan tantangan untuk kepala daerah sebab tidak hanya berkaitan dengan masalah kesehatan semata, tetapi juga ekonomi.

Kepala daerah didorong untuk menjaga keseimbangan antara langkah- langkah pemulihan ekonomi dan penanganan kesehatan, karena dua hal tersebut harus berjalan beriringan.

"Ujian kepemimpinan itu ada di saat krisis, bukan di saat normal. Coba mengeluarkan strategi bagaimana menangani kesehatan sebaik mungkin, tapi sekaligus tidak membiarkan ekonomi menjadi mandek (berhenti), tetap bergerak," tandasnya.

Mendagri juga meminta kepala daerah untuk segera menyosialisasikan kebijakan dan mekanisme vaksinasi Covid-19.

Baca juga: 4 Shio Ini Disebut Bakal Belimpah Rezeki di Tahun Kerbau Logam Tahun Baru 2021, Ada Monyet dan Babi

Termasuk soal penyiapan anggaran dan pendapatan belanja daerah (APBD) masing-masing daerah.

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Angka Harian Covid-19 Tembus 6.000 Kasus, Mendagri Tagih Keseriusan Kepala Daerah

Berita Terkini