TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Hingga sampel swab dapat diketahui hasilnya melalui banyak tahap. Memerlukan empat hingga 4,5 jam sekali proses untuk maksimal 30 sampel.
Lab Covid-19 BPOM Jambi menerima sampel dari Dinas Kesehatan Provinsi. Jadi sampel dikirim berupa PTM dan surat pengantar yang sudah ditandatangani Dinas Kesehatan Provinsi Jambi.
"Sampel diterima oleh tim penerima sampel, dilihat jumlahnya, terus diperiksa surat pengantarnya lengkap dengan lampiran all new record," ujar Ruhai Lanang, Tim Laboratorium Covid-19 BPOM Jambi, belum lama ini.
Baca juga: UMKM Tiga Putri Sudah 11 Tahun Berdiri, Kini Semakin Berkembang, Produksi Keripik Hingga Kue Basah
Lalu setelah diterima tim penerima sampel, dibawa ke gedung lantai dua Laboratorium BPOM melalui pintu tersendiri. Pintu itu berlainan arah.
"Pintu istimewa namanya. Berbeda dari pintu masuk untuk para penguji yang akan melakukan pengujian. Memang akses sampel masuk tak seperti akses para penguji. Tidak melalui jalur keluar masuknya orang biasa. Jadi tidak semua orang bisa lewat jalur tersebut," lanjutnya.
Karena sampel tersebut termasuk infeksius, jadi dibuatlah jalur khusus. Agar menghindari paparan terhadap pegawai lainnya.
Baca juga: Lowongan Kerja Jambi 14 November 2020 untuk Lulusan SMA Hingga S1, Simak Posisi yang Dibutuhkan
Kemudian setelah sampel diterima oleh tim yang akan mengekstraksi, tim ekstraksi memakai alat pelindung diri (APD) lengkap. Lalu dibawa ke ruang ekstraksi untuk diunboxing.
Unboxing yaitu sampel dikeluarkan dari kotak boxnya, lalu dicocokan dengan pengantar, diberi label atau kode uji yang dilakukan di ruang ekstraksi.
Lalu dilakukan ekstraksi, jika 30 sampel yaitu dua hingga dua setengah jam pengerjaan ekstraksi. Hasil ekstraksi tersebut yaitu isolasi RNA Covid-19.
Baca juga: Debit Air Sungai Batanghari Hari Ini (14/11/2020) Hampir Mencapai 12 Meter
"Setelah ditemukan hasil isolasinya dalam bentuk cup kecil khusus ukuran satu setengah milliliter. Jadi didata di dalam situ hasil isolasi dari ruang ekstraksi dibawa ke ruang sebelahnya," lanjut Ruhai.
Hasil isolasi dibawa ke ruang penambahan template. Lalu ditambahkan dengan reagen-reagen yang telah dibuat tim lainnya.
Kalau di laboratorium Covid-19, ruang penambahan template terletak di tengah. Yaitu bersebelahan dengan ruang ekstraksi.
Baca juga: Nathalie Holscher Mendadak Pertanyakan Arti Pernikahan ke Sule, Padahal Besok Mau Menikah, Ragu?
"Ruang penambahan template berdekatan dengan mesin PCR," lanjutnya.
Jadi di ruang penambahan template, tim lain akan melakukan penambahan template yaitu memasukan hasil isolasi ke dalam reagen PCR. Nama lain reagen PCR, tim uji Covid-19 biasa menyebutnya master mix.
Reagen diumpamakan gelas-gelas yang menampung sampel untuk dilakukan runing di dalam mesin PCR.
Kemudian di masukan ke dalam alat PCR yaitu Polymerase Chain Reaction. Dilanjut runing isolasi RNA yang tadi didapat, sehingga dapat terbaca di alatnya.
Baca juga: Gisel Tak Bisa Mengelak, Sosok Ini Perlihatkan 4 Bukti Kemiripan Gisella Anastasia di Video Asusila
Alat tersebut bekerja kurang lebih satu setengah jam. Reagen-reagen tersebut merupakan bantuan dari Kemenkes dan Litbangkes, dan BNPB.
"Reagen ada dua jenis, yaitu singleplex dan multiplex. Reagen multiplex dapat menampung 80-90 sampel atau spesimen. Sedangkan reagen singleplex hanya dapat menampung 25-29 maksimal sampel persatu kali runing masuk mesin PCR," ungkap Ruhai.
Setelah dimasukan ke dalam PCR selama satu setengah jam. Tim yang bertugas di ruang master mix akan mengambil hasil menggunakan kaset DVD-RW biasa yang masih kosong.
"Kita pakai kaset karena kalau pakai flash disk khawatir komputer PCR kena virus. Selain itu juga khawatir hilang data-data atau aplikasinya terganggu. PC dan aplikasinya juga kita pakai tersendiri di atas (lab Covid-19)," Ruhai menjelaskan.
Baca juga: Pengakuan Jennifer Jill Izinkan Ajun Perwira Tidur dengan Wanita Lain: Ga Masalah, Kalau Gw Lg Capek
Membaca datanya bermediakan kaset yang di deteksi melalui komputer. Membaca hasil runing tidak lagi dilakukan di ruang mastermix yang merupakan bagian dari laboratorium Covid-19. Melainkan dibaca di ruangan biasa gedung yang laboratorium yang tidak memerlukan pemakaian APD lengkap.
Ia menambahkan, suatu sampel dikatakan negatif atau positif ditentukan melalui hasil grafik di komputer. Jika ada grafik yang naik pada gen target tertentu (gen target Covid-19), seperti ada kurva naik maka disebut positif.
"Pengerjaan sampel atau spesimen swab dari mulai masuk lab hingga keluar hasil di komputer, memerlukan empat hingga empat setengah jam. Itu baru satu kali runing, yaitu sekira 25-30 sampel atau spesimen yang dikerjakan," katanya.
Baca juga: Makanan dan Minuman Penyebab Diabetes - Tinggi Karbohidrat Daging Merah Buah Kering Minuman Bersoda
Sedangkan dalam sehari mesin PCR hanya mampu mengerjakan 110-120 spesimen swab. Karena menggunakan reagen singleplex.
Data Hasil Swab Keluar
Kepala BPOM membentuk tim khusus yang diberi wewenang terhadap data hasil swab tersebut. Ada beberapa orang yang ditugaskan.
Setelah dianalisa oleh Surya Dharma, dokter spesialis dari Labkesda Provinsi Jambi, dilanjul oleh tim khusus data tersebut untuk mendata.
Data tersebut dibuat dalam format PDF. Dikepalai oleh Surya Dharma sebagai supervisor, diketahui oleh Kepala BPOM, barulah data tersebut diinput oleh tim pelaporan khusus.
"Itu lah, masuk datanya secara online tadi. Dan data tersebut hanya bisa dibagikan oleh dinas kesehatan masing-masing daerah. Karena mereka yang berwenang," ujarnya.