Anak Sultan Ikut Demo UU Cipta Kerja, Pakai Helm Seharga Motor, Lihat Pakaian Mahalnya

Editor: Teguh Suprayitno
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengunjuk rasa melemparkan kembali gas air mata ke aparat kepolisian saat aksi menolak pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja atau Omnibus Law di depan Gedung DPRD Sumut, Medan, Kamis (8/10/2020). Aksi demontrasi dari berbagai lembaga di Medan tersebut berujung bentrok dengan aparat kepolisian.

Anak Sultan Ikut Demo UU Cipta Kerja, Pakai Helm Seharga Motor, Lihat Pakaian Mahalnya

TRIBUNJAMBI.COM-Pengesahan UU Cipta Kerja memicu aksi demonstrasi besar-besaran. Ribuan massa bergerak menentang Pemerintahan Jokowi dan DPR RI.

Di tengah ribuan mahasiswa yang melakukan aksi demonstrasi menuju gedung DPR RI, ada seorang lelaki yang menjadi curi perhatian.

Diketahui, aksi mahasiswa ini untuk menolak Omnibus law UU Cipta Kerja.

Bahkan kaum buruh pun ikut turun ke jalan untuk memprotes pengesahan UU tersebut.

Meski ricuh, aksi ini dianggap mahasiswa bertujuan untuk mensejahterahkan masyarakat Indonesia.

Namun ada hal unik dalam demo kali ini, selain tingkah konyol terkadang tereselip dalam kisah demo.

Kini heboh, seseorang pendemo yang berpenampilan luar biasa dan disebut seperti anak sultan.

Awalnya, outfit 'Anak Sultan' ini ramai diperbincangkan di Twitter dan menjadi trending topic.

Awalnya, cuitan 'Anak Sultan; itu diunggah oleh akun twitter @PenjahatGunung.

Lintang Kemukus Muncul, Apakah Ini Pertanda Buruk Akan Datang dalam Pemerintahan Jokowi?

Akun Akun tersebut mengunggah foto pemuda tersebut sedang beraksi, di tengah kepulan asap diduga gas air mata dan pemuda itu mencoba menangkis dan melempar kembali gas air mata tersebut.

Hal yang disorot adalah outfit pemuda tersebut yang disebut-disebut berharga mahal.

Akun tersebut pun menampilkan rincian barang-barang yang dipakai pendemo, lengkap dengan harga yang dijual di toko online.

Pertama, helm full face pabrikan Arai yang dikenakan berharga Rp9,4 juta

Selanjutnya, yang disorot adalah perangkat komunikasi bluetooth yang terpasang di helm, seharga Rp3,9 juta.

Terakhir adalah sarung tangan seharga Rp650 ribu.

Cuitan itu pun langsung ramai. Hingga pukul 07.00 WIB, Minggu (11/10/2020), postingan ini telah diretweet 18,5 ribu kali dan 85 ribu kali disukai.

“Anak sultan ikutan demo pake helm 9 jutaan,” tulis akun @PenjahatGunung.

Pemuda Ini Pakai Outfit Seharga Puluhan Juta Rupiah untuk Ikut Demo . (twitter)

Tak cukup sampai di situ, akun ini juga bertanya ke netizen yang tahu tentang harga outfit lain yang dipakai pendemo.

Salah satu pengguna Twitter lantas mengirim foto sepatu yang diduga sama dengan yang dipakai sang demonstran.

Sepatu keluaran merek ternama itu harganya Rp5,9 juta.

Selain sepatu, hal yang menjadi sorotan yakni kaca flat yang dikenakan oleh pemuda tersebut.

kaca flat tersebut ternyata hampir seharga dua juta rupiah, yakni 1 juta 875 ribu rupiah.

Diberitakan sebelumnya, Jika kebanyakan demonstrasi yang terjadi saat penolakan UU Cipta Kerja berlangsung ricuh, tidak dengan wilayah Kabupaten Seram ini.

Mahasiswa Jalani Sholat Bareng

Di Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, Maluku, aksi unjuk rasa d depan kantor bupati setempat, berlangsung damai, Sabtu (10/10/2020).

Tidak ada gas air mata, saling serang, dan lempar baru.

Sejumlah polisi yang mengamankan jalannya aksi tersebut bahkan membagi-bagikan air mineral kepada para demonstran.

Begitu pun saat aksi unjuk rasa memasuki waktu salat zuhur.

Para pendemo ikut salat berjamaah bersama Kapolres dan sejumlah anggota polisi yang mengamankan jalannya aksi unjuk rasa.

Salat zuhur berjamaah di depan kantor bupati itu diimami oleh Penjabat Bupati Seram Bagian Timur, Hadi Sulaiman.

“Demo di sini berjalan lancar dan damai, tidak ada lemparan batu dan tembakan gas air mata tidak ada bentrokan,” kata Kapolres Seram Bagian Timur, AKBP Andre Sukendar kepada Kompas.com via WhatsApp.

Pengunjuk rasa membakar Halte Transjakarta saat berunjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Jalan MH Thamrin, Jakarta, Kamis (8/10/2020). Hari ini aksi unjuk rasa penolakan pengesahan Undang-Undang Cipta Kerja terjadi di berbagai daerah di Indonesia, termauk Ibukota Jakarta. (THE JAKARTA POST/SETO WARDHANA)

Aksi unjuk rasa mahasiswa ini dimulai dari jalan Protokol Bula, dari situ para mahasiswa langsung bergerak menuju kantor bupati setempat.

Setelah berorasi kurang lebih datu jam, para mahasiswa langsung diterima oleh Penjabat Bupati Hadi Sulaiman.

Kepada para mahasiswa, Hadi berjanji akan menyampaikan tuntutan para mahasiswa tersebut ke pemerintah pusat.

Setelah berunjuk rasa di kantor bupati, ratusan mahasiswa ini kembali menuju kantor DPRD setempat untuk berorasi sambil menyampaikan tuntutan mereka.

Dalam aksinya para mahasiswa meminta DPR RI dan Presiden Joko Widodo segera membatalkan Undang-undang Cipta Kerja karena dinilai tidak memihak kepada pekerja dan masyarakat.

“Aksi kami tadi itu gabungan OKP, aksinya damai kami juga shalat berjamaah dengan polisi dan penjabat bupati. Tadi kami mendesak agar pemerintah dapat mencabu kembali undang-undang yang telah disahkan itu, dan penjabat bupati dan DPRD berjanji menindaklanjuti tuntutan kami,” ungkap Ketua Umum PMII Bula Asrun Warawara, saat dihubungi dari Ambon.

(*)

Artikel ini sudah tayang di Sriwijaya Post dengan judul : VIRAL Anak Sultan Ikut Demo Omnibus Law, Pakai Helm Seharga 9 Juta, Total Outfit Puluhan Juta Rupiah

Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Penampilan Anak Sultan Ikut Demo Tolak UU Cipta Kerja, Helm Mewah Jadi Sorotan, Outfit Puluhan Juta.

Berita Terkini