Waspada DBD

Data Dinkes Tanjabtim Hingga Pertengahan 2020, Dua Meninggal karena DBD

Penulis: Abdullah Usman
Editor: Fifi Suryani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Dinas Kesehatan Tanjabtim, Ernawati.

TRIBUNJAMBI.COM, MUARASABAK - Tercatat dua korban meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) pada awal musim penghujan di Kabupaten Tanjabtim. Dengan kondisi tersebut Dinas Kesehatan Tanjabtim mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dengan penyakit DBD.

Kadiskes Tanjabtim, Ernawati mengatakan, kewaspadaan itu menyusul adanya laporan baru-baru ini bahwa ada dua kasus DBD yang meninggal dunia.

"Dua orang yang meninggal dunia akibat DBD ini ada di Kecamatan Muara Sabak Barat dan Dendang," ujarnya, Senin (5/10).

Lanjutnya, untuk kedua kecamatan yang terdapat kasus meninggal dunia telah dilakukan fogging. Pertama di Kecamatan Muara Sabak Barat dilakukan fogging di Kelurahan Nibung Putih dan sekitaran komplek perkantoran Pemerintah Kecamatan Muara Sabak Barat.

"Karena satu orang yang meninggal dunia itu merupakan salah satu pegawai di Kantor Urusan Agama (KUA) Muara Sabak Barat," jelasnya.

Lanjutnya, fogging juga dilakukan di Kecamatan Dendang, tepatnya di RT 02 Dusun Makmur, Desa Kuala Dendang. Selain Fogging, Dinas Kesehatan Kabupaten Tanjabtim juga memberikan bubuk abate gratis kepada warga untuk memberantas nyamuk Aedes Aegypti.

"Kita sudah melakukan fogging di dua kecamatan, terutama bagi tempat yang ada kasus DBD nya. Selain itu, bubuk abate juga kita berikan kepada masyarakat," terangnya.

Ernawati menambahkan, bulan Oktober ini memang merupakan puncak penyebaran penyakit DBD. Untuk itu, dinas kesehatan mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dengan menguras dan membersihkan tempat penampungan air yang menjadi potensi pengembangan nyamuk Aedes Aegypti.

"Terapkan pola hidup bersih, agar kita semua bisa terhindar dari segala macam penyakit," imbaunya.

Berita Terkini