Baca tanpa iklan
Mengenal Anisa, Ketua BPD Pulau Raman yang Hobi Nyanyi dan Ternak Kerbau
TRIBUNJAMBI.COM, BATANGHARI - Punya banyak kesibukan tidak membuat karier perempuan muda ini terhambat.
Sebaliknya, Anisa merasa terpacu untuk terus mengembangkan diri.
Sejak pagi, dia sudah disibukkan dengan berbagai aktivitas.
Anisa adalah satu di antara perempuan dalam mengambil peran dalam mewujudkan pembangunan di desa.
Dia menjabat sebagai Ketua Badan Permusyawaratan Desa Pulau Raman, Kecamatan Pemayung, Kabupaten Batanghari.
Berawal dari melihat minimnya peran perempuan dalam pembangunan di desanya, perempuan kelahiran 18 April ini memberanikan diri untuk memampangkan namanya sebagai calon ketua BPD.
• Dokter Kaget Lihat Kondisi Janin Zaskia Sungkar, Sebut Harusnya Lebih Besar, Irwansyah: Masha Allah
• Motif PNS Palembang Jadi Pecandu Narkoba, Lebih Percaya Diri Saat Kasih NasIhat Calon Pengantin
• Wahai Orangtua, Berikan Pemahaman kepada Anak-anak, Apa Bahayanya Bermain di Luar Rumah
"Saya jadi keterwakilan perempuan yang maju waktu itu."
"Alhamdulillah, saya terpilih menjadi ketua," terangnya, saat dijumpai di Kantor Desa Pulau Raman, belum lama ini.
Dia memandang, perempuan harus memiliki visi dan keberanian untuk maju.
Itu juga yang membuat Anisa terus bergerak untuk ikut serta membangun desanya.
Beberapa program desa yang dia dorong, di antaranya pembangunan jalan, pendirian sekolah pendidikan anak usia dini (PAUD), hingga pengajian rutin pemuda-pemudi.
Selain sebagai ketua BPD, perempuan 30 tahun yang hobi nyanyi ini juga menjadi kepala madrasah diniyah takmiliyah awaliyah (MDTA), pendidikan nonformal yang menyelenggarakan pendidikan agama Islam sebagai pelengkap pengajaran pendidikan.
Dia juga menjadi guru PAUD dan pendorong kaum perempuan di desanya.
Aktivitas tersebut, menurutnya, sejalan dengan hobi dan perannya sebagai penyanyi kasidah.
Dia sudah acap tampil di acara-acara, bahkan pernah diundang di stasiun TV swasta di Jambi.
Di luar kesibukan itu, ketua BPD kelahiran 1990 ini juga dikenal masyarakat desa sebagai pemilik kerbau.
Di sela kesibukannya, dia masih sempat menggembala kerbau yang dibelinya beberapa tahun lalu.
"Awalnya cuma beli empat ekor."
"Itu saya ternak dan terus berkembang biak."
"Sekarang sudah sembilan ekor," ujarnya.
Tidak habis di kerbau, dunia tata rias juga menarik perhatiannya.
Di desanya, dia mulai membuka usaha rias pengantin dan acara.
Menurutnya, menjadi perempuan tidak hanya harus terfokus pada hal-hal rutin.
Perempuan harus bisa keluar dari zona nyaman sehingga, dapat mengeksplorasikan diri untuk berkembang menjadi lebih baik.
"Perempuan itu tidak hanya fokus di dapur, sumur, sama kasur."
"Kita harus gali potensi diri. Jangan sampai tidak berkembang dan melulu itu-itu saja," sampainya.
(Tribunjambi.com/Mareza Sutan A J)
• Wahai Orangtua, Berikan Pemahaman kepada Anak-anak, Apa Bahayanya Bermain di Luar Rumah
• Paparan Dr Debryna, Percaya Atau Tidak Percaya Covid-19, Tetap Pakai Masker
• Keunikan Suku Buton Jadi Berita Internasional, Punya Mata Biru Seperti Bercahaya, Lihat Foto-fotonya