Lima Ucapan Ini Jangan Sampai Disebutkan Saat Mendidik Anak, Dikuatirkan Bisa Pengaruhi Mental Anak

Editor: Deni Satria Budi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi. pengasuhan anak mengajar anak belajar mendidik anak

TRIBUNJAMBI.COM - Banyak orangtua sering tidak sadar mengucapkan kalimat yang memengaruhi mental anak dalam mengasuh anak-anak.

Misalnya, "Saya sangat bangga pada anak saya karena begitu kuat, Dia tidak pernah menangis sejak neneknya meninggal."

Sekilas kalimat itu terdengar positif, namun bisa menjadi pesan beracun untuk anak.

Tidak menangis bukan ciri utama kekuatan. Butuh lebih banyak keberanian untuk meneteskan air mata dibandingkan menahannya.

Kekuatan mental melibatkan kesadaran yang mendalam akan emosi kita dan mengetahui bagaimana berekspresi dengan cara yang sehat, seperti menangis saat kita sedih.

Kalimat yang kita gunakan membuat perbedaan besar. Jika tidak waspada, kita bisa mengirim pesan yang menanamkan kebiasaan tidak sehat yang dapat menguras kekuatan mental anak untuk mencapai potensi terbesar mereka.

Begini Cara Pintar Mendidik Anak Saat Kabut Asap

MIRIP BANGET! Inilah Sosok Inka Ineke yang Wajahnya Mirip Pedangdut Ayu Ting Ting, Viral di TikTok

Untuk membuat anak kuat secara mental, hindari beberapa kalimat berikut:

1. "Berhenti menangis"

Tidak ada salahnya menangis. Ini cara yang sehat untuk mengekspresikan emosi. Satu alasan mengapa banyak orang dewasa meminta maaf ketika mereka menitikkan air mata, karena mereka diajari menangis itu hal yang buruk.

Tentu saja, jika anak berteriak dan berguling-guling saat kita berbelanja di toko, tangani perilaku mereka.

Jelaskan kepada anak, mengganggu orang lain di toko tidak diperbolehkan. Pastikan kita mengoreksi perilaku anak, bukan emosinya.

2. "Kamu anak terpintar di sekolah"

Berhati-hati saat kita memberi tahu anak, bahwa mereka adalah pemain basket terbaik atau anak terpintar di sekolah, sebab pujian berlebihan tidak membawa kebaikan.

Buat pujian yang tulus. Dan, fokuslah pada usaha daripada pencapaian. Tekankan fakta bahwa mereka belajar untuk waktu lama, sehingga mereka tahu kita menghargai usaha mereka.

Jika kita memuji untuk kesuksesan yang mereka raih, mereka akan tumbuh dengan keyakinan bahwa mereka perlu meraih kemenangan lewat segala cara, bahkan jika harus curang atau menyakiti orang.

Halaman
12

Berita Terkini