Positif Covid Jambi Naik Drastis

Kasus Corona Melonjak, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Kembali Ajukan Pengadaan Alat Rapid Test

Penulis: Zulkipli
Editor: Rian Aidilfi Afriandi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prof. Mulyanto Kepala Laboraturium Hepatika Bumi Gora, Kota Mataram NTB, menunjukkan RI-GHA Covid19 , sebuah alat rapid tes buatannya. Rapid tes dengan harga murah Rp 75.000 per bijinya. Siapapun bisa melakukan rapid tes sendiri dengan cepat, karena dalam jangka waktu 15 menit kita sudah mendapatkan hasilnya.

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Menyikapi lonjakan kasus virus corona di Jambi, Dinas Kesehatan Provinsi Jambi kembali akan mengajukan kembali pengadaan alat rapid test.

Rapid test akan terus dilakukan terhadap orang-orang yang dicurigai terpapar ada kontak dengan pasien positif Covid-19. Kemudian untuk klaster kantor di Pemprov Jambi.

Plt Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi Refrizal mengungkapkan saat ini alat tapid test yang ada di Dinas Kesehatan Provinsi Jambi tersisa sekitar 350 unit. Dari pengadaan tetakhir sekitar 5.000 unit.

Kasus Baju Linmas, Kejari Merangin Panggil Kaban BPKAD dan Empat Tersangka

Pemain Asing PSM Makassar Jadi Saksi Ledakan Dahsyat di Beirut, Lokasi Dekat, Minta Ini ke Indonesia

Dapat Bantuan dari Kemenhub, Pemkab Tanjabtim Tahun Ini Kembali Bangun Dermaga dan Halte Sungai

"Kemarin kan kita siapkan, tinggal 350-an lagi baru saya cek lagi. Karena situasinya seperti ini saya fikir lebih efektif rapid untruk tracking pasien," sebut Refrizal.

Reflizar menyebut, pihaknya akan menyusun perencenaan dahulu berapa jumlah alat rapid yang akan diajukan.

"Kita hitung dulu kebutuhan, kalau memang hasil pembahasanya kebutuhan banyak, kita ajukan," ungkapnya.

Selain itu, kata Kadinkes, Dinkes juga akan mengajukan pengadaan mobil PCR keliling.

"Kalau kita bisa dapat itu, kita bisa swab massal secara keliling. Tadi ditanyakan oleh LC dari pusat, kita siap sumber daya," sebutnya.

Sementara itu Pj Sekda Provinsi Jambi Sudirman, menyampaikan terkait pengadaan alat rapid tes bisa diajukan. Saat ini dana untuk penanganan Covid-19 masih tersedia.

"Masih banyak alokasinya, sialhkan diajukan kalau ada kebutuhan yang sangat mendesak, karena memang alokasinya di BTT. Belum semuanya selesai," sebut Sudirman.

Selain itu Kata Sudirman, langkah rapid test massal tengah dibahas tim gugus tugas. Kalaupun meggunakan rapid tes massal, bukan sekedar rapidnya, namun kesiapan medis infrastruktur medisnya.

"Kalau yang dilakukan sekarang itu mentracking mereka mereka yang terindikasi sudah berhubungan dengan pasien positif. Seperti di Runmah sakit, termasuk di Dinas Parbud," pungkasnya.

Berita Terkini