Virus Corona

Jenazah Pasien Corona Hilang Misterius dari Makam, 3 Jenazah Lainnya Masih Utuh

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilutrasi: Petugas pemakaman membawa peti jenazah pasien suspect virus corona atau Covid-19 di TPU Pondok Rangon, Jakarta Timur, Rabu (22/4/2020).

TRIBUNJAMBI.COM - Pasien virus corona yang meninggal dunia dimakamkan di tempat khusus.

Namun kejadian kali ini membuat kaget, jenazah pasien corona berstatus PDP hilang secara misterius.

Kejadian tersebut tentu membuat geger warga yang tinggal tak jauh dari lokasi permakaman.

Peristiwa ini terjadi di Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Dari empat makam PDP, hanya tersisa tiga makam yang kuburan dan jasadnya masih utuh.

9 Rentetan Gempa di Selat Sunda, BMKG Rekam Kejadian Sabtu s/d Senin, Apa Penyebabnya?

Kondisi Artis Lidya Pratiwi Setelah Dalam Penjara 15 Tahun, Pembunuhan Naek Gonggom Hutagalung

Fakta Terbaru Nella Kharisma dan Dory Harsa, Terungkap Hubungan dengan Cak Malik, Berani Dekat

Satu makam yang berisi jasad pasien PDP Covid-19 berinisial FN hilang entah ke mana.

Bahkan, aparat pemerintahan setempat hingga saat ini masih mencari keberadaan mayat tersebut.

Jasad FN hilang dari lokasi pemakaman pasien Covid-19 di Mejerite, Desa Tanjung Boleng, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur (NTT), hilang.

Pelaksana Harian Sektetaris Daerah (Sekda) Kabupaten Manggarai Barat Ismail Surdi mengatakan, pihaknya masih mencari keberadaan jenazah yang hilang dicuri dari dalam kuburannya itu.

Menurutnya, makam pasien PDP asal Desa Orong, Kecamatan Welak, Manggarai Barat itu ada yang membongkarnya.

Namun, pihaknya belum mengetahui secara pasti sosok misterius yang telah membongkar makam yang berisi jasad pasien PDP tersebut.

"Kami belum tahu siapa yang membongkar makam dan mengambil jasadnya," ungkap Ismail saat dihubungi Kompas.com melalui sambungan telepon, Senin (8/6/2020) pagi.

Ia mengatakan, jenazah FN dilaporkan hilang pada Sabtu (30/5/2020).

Di lokasi pemakaman milik pemerintah itu juga dikuburkan tiga jenazah PDP lainnya yang masih aman.

Ia mengaku, saat ini masih mencari keberadaan jasad yang hilang dicuri dari dalam kuburan tersebut.

"Saat ini kami sedang telusuri kapan ambilnya, siapa yang ambil dan di mana keberadaannya sekarang.

Nanti hasilnya akan kami informasikan," ujar dia.

IIlustrasi pemakaman pasien terduga corona (Tribunjambi.com/Hasbi Sabirin)

Keluarga Ambil Paksa Mayat pasien PDP Covid-19 dari Rumah Sakit

Kejadian nyaris sama terjadi di Sulawesi Selatan.  

Sejumlah orang mengamuk saat hendak mengambil paksa mayat dari ruang ICU.

Tak hanya itu, ratusan orang yang datang juga membawa senjata tajam saat hendak mengambil paksa jenazah tersebut.

Bahkan, pengambilan paksa mayat dari ruang ICU oleh pihak keluarganya pun viral.

Peristiwa ini terjadi di Rumah Sakit Dadi Makassar, Sulawesi Selatan.

Ada sekitar 100 orang yang datang mengamuk dan meminta jenazah dikeluarkan.

"Apa mau diperbuat?

Karena jumlahnya hampir ratusan orang bawa senjata tajam.

Ya dibiarkan saja,” kata Direktur RS Dadi, Arman Bausat,  Kamis (4/6/2020).

Mayat tersebut merupakan pasien dalam pengawasan (PDP) Covid-19 yang meninggal dunia di rumah sakit.

Rencananya, pihak rumah sakit akan memakamkan jasad tersebut menggunakan protokol Covid-19.

Namun, pihak keluarga menolaknya sehingga mengambil paksa jasad yang sudah terbujur kaku itu untuk dimakamkan di kampungnya.

Direktur RS Dadi, Arman Bausat mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Rabu (3/6/2020) siang.

Arman mengatakan, pihaknya terpaksa membiarkan upaya paksa pihak keluarga korban karena tak ingin terjadi hal tak diinginkan.

Terlebih, kata dia, warga yang datang jumlahnya cukup banyak.

"Daripada dihalau, bisa terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

Jadi saya perintahkan langsung, biarkan saja agar tidak terjadi pertumpahan darah,” kata Arman saat dikonfirmasi, Kamis (4/6/2020) seperti menguti Kompas.com.

Arman menyesalkan sikap tak kooperatif yang dilakukan oleh pihak keluarga disituasi pandemi Covid-19.

Sebab, kata Arman, jenazah tersebut meninggal dunia dalam status PDP.

Sehingga, berdasarkan prosedur, seharusnya pasien yang meninggal tersebut dimakamkan sesuai prosedur Covid-19.

Arman mengatakan, PDP yang meninggal tersebut merupakan pasien rujukan dari RS Akademis Makassar pada Senin (1/6/2020).

Saat dirujuk itu, korban mengalami gejala batuk, demam tinggi, sesak napas, dan muntah.

Namun baru beberapa hari dilakukan perawatan, korban meninggal dunia pada Rabu (3/6/2020).

Mengetahui korban telah meninggal, Arman mengaku langsung menghubungi tim gugus tugas Covid-19 untuk dilakukan pemakaman sesuai prosedur yang berlaku.

Tapi saat petugas belum tiba, pihak keluarga sudah terlebih dulu datang dan mengambilnya secara paksa di ICU.

"Jadi kami langsung hubungi tim gugus tugas covid dan baru rencana akan dikafani, dishalatkan dan dimakamkan protap Covid-19 di Pemakaman Maccanda, Kabupaten Gowa. Eh, datang pihak keluarganya langsung ambil paksa dan bawa pergi,” jelasnya.

Rombongan Penjemput jadi ODP

Rombongan keluarga yang menjemput paksa jenazah PDP dari rumah sakit otomatis masuk dalam golongan orang dalam pemantauan (ODP) Covid-19.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Sulsel Ichsan Mustari menyayangkan peristiwa tersebut lantaran dapat berpotensi menjadi penyebaran virus corona yang masih tinggi di Sulawesi Selatan.

Apalagi, jenazah yang diketahui merupakan warga Jalan Laiya, Kecamatan Bontoala, Makassar belum sempat diambil swab-nya saat rombongan keluarga membawanya pulang.

"Kami berharap semua harus saling menjaga karena tujuan kita di gugus tugas bagaimana menjaga protokol itu bukan untuk kita, tapi untuk masyarakat," kata Ichsan saat dihubungi Kompas.com, Kamis (4/6/2020).

Menurut Ichsan, penanganan jenazah PDP tersebut harus mengikuti prosedur yang ditetapkan pemerintah yang mengikuti acuan standar WHO.

Untuk itu, kata Ichsan, untuk mengantisipasi adanya penularan, pihaknya bakal melakukan tracing pada keluarga dan rombongan yang mengawal kepulangan jenazah dari RS Dadi untuk kemudian dijadikan ODP.

"Iya. Jadi pemerintah daerah tetap mendatangi keluarganya untuk memberikan edukasi seperti itu. Semuanya harus mengikuti protokol supaya penyebaran bisa diputus," ujar Ichsan. (*)

Artikel ini telah tayang di tribunnewsbogor.com dengan judul Mayat Pasien PDP Covid-19 Hilang Misterius saat di Kuburan: Jasadnya Ada yang Ngambil

Fakta Terbaru Nella Kharisma dan Dory Harsa, Terungkap Hubungan dengan Cak Malik, Berani Dekat

Ternyata Mantan Istri Dory Harsa Tak Kalah Cantiknya dengan Nella Kharisma, Ini Penampakannya

Cara Gerakan Siluman Kopassus, Segelintir Anggota Bergerak Misi sudah Kelar, Terungkap Rahasianya

Berita Terkini