Berita Internasional

Nasib Polisi yang Injak Leher George Floyd hingga Tewas, Ternyata Pernah Lakukan Hal Berbahaya Ini

Editor: Andreas Eko Prasetyo
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

kstp.comGeorge Floyd dan polisi yang membunuhnya, Derek Chauvin.

TRIBUNJAMBI.COM - Amerika Serikat sedang dirundung kerusuhan besar akibat konflik ras.

Semua bermula dari kasus kematian seorang warga Amerika Serikat (AS) bernama George Floyd sempat mengundang kerusuhan besar.

Kerusuhan tersebut dipicu atas tindakan semena-mena kepolisian Minneapolis, Minnesota, Amerika Serikat terhadap pria berkulit hitam bernama George Floyd.

George Floyd diketahui meninggal dunia setelah lehernya diinjak oleh seorang polisi setempat karena dianggap melawan petugas pada Senin (25/5/2020) lalu.

Dilansir dari Mirror.co.uk, petugas polisi menghimpit leher George Floyd yang terkapar di aspal, petugas polisi Minneapolis tersebut bernama Derek Chauvin (44).

Di tengah kekacauan yang terjadi, seorang pria muncul di permukaan dan mengklaim bahwa Polisi Derek Chauvin juga pernah  mencoba membunuhnya pada tahun 2008.

Ira Latrell Toles mengklaim polisi Minneapolis Derek Chauvin mencoba membunuhnya lantaran adanya kasus kekerasan domestik pada 2008, bahkan klaimnya Derek Chauvin menembaknya dua kali dari jarak dekat.

Ira Latrell Toles (33) atas dugaan kasus kekerasan rumah tangga 12 tahun lalu, mengatakan kepada Daily Beast, Derek Chauvin menerobos masuk ke rumahnya dan menyerangnya berulang kali di kamar mandi sebelum menembaknya dua kali dari jarak dekat.

Ira Latrell Toles mengklaim polisi Minneapolis Derek Chauvin mencoba membunuhnya lantaran adanya kasus kekerasan domestik pada 2008 (Via Mirror.co.uk)

Polisi tiba di rumah Toles pukul 02:00 pada 24 Mei 2008, menurut laporan, rupanya awalnya mulanya adalah sang istri telah memanggil 911 padanya.

Toles mengatakan, bagaimanapun, dia terkejut banyak petugas mendatangi rumahnya bahkan hingga sampai Derek Chauvin menerobos masuk.

"Aku tidak tahu harus berpikir apa ketika dia (Derek Chauvin) mulai memukulku. Aku bersumpah dia memukulku dengan pistol," terang Toles.

Belum Habis Krisis Kesehatan, Anies Baswedan Sebut Jakarta Krisis Ekonomi Akibat Pandemi Covid-1

Dulu Dibully Karena Anak Tukang Ojek, Pujian Istri KSAD Buat Kowad Cantik Ini Kini Makin Berprestasi

Promo Hypermart & Trona Jambi hingga 1 Juni 2020 - Daging, Ayam, Minyak, Sepatu, Produk Kecantikan

Laporan media lokal menunjukkan Chauvin menembak Toles setelah dia diduga mencoba mengambil senjatanya, tetapi Toles mengklaim dia tidak dapat mengingat apa yang terjadi.

Termasuk ditembak, meskipun mengakui bahwa dia memang memukul balik pada Derek Chauvin awalnya.

Tonton videonya:

Namun setelah sampai di rumah sakit dia tahu dia telah ditembak dalam jarak sedekat itu peluru menembus selangkangannya dan ke dinding kamar mandi di belakangnya, meninggalkan luka permanen seukuran jari.

Akhirnya Toles didakwa dengan dua tuduhan kejahatan menghalangi proses hukum atau penangkapan dan tuduhan pelanggaran ringan serangan domestik.

Tetapi dia menyatakan dia tidak punya pilihan lain selain mencoba dan membela diri saat penangakapan brutal di rumahnya.

"Dia mencoba membunuhku di kamar mandi itu," tuturnya lagi.

Dan setelah kejadian penangkapan brutal tersebut Chauvin dan para petugas polisi  lainnya di tempat kejadian dikenakan cuti administratif sambil menunggu penyelidikan tetapi kemudian diizinkan untuk melanjutkan tugas mereka.

"Aku tahu dia akan melakukan sesuatu lagi," kata Toles.

"Aku berharap kita punya smartphone saat itu."

Dia mengatakan dia berharap kematian Floyd akan menyebabkan dakwaan, dan dia akan mempertimbangkan untuk mengajukan gugatan terhadap Derek Chauvin sehubungan dengan insiden 2008.

Warga menabur bunga di lokasi George Floyd tewas (minneapolis star tribun)

Buntut Kematian George Floyd

Polisi Minneapolis Derek Chauvin akhirnya resmi dipecat setelah tertangkap kamera melakukan penahanan berbahaya pada George Floyd (46).

Secara tragis George Floyd tampak terengah-engah dan mengemis agar dirinya dapat terlepas dari cengkeraman polisi.

Sementara Ribuan pengunjuk rasa telah turun ke jalan-jalan kota Minnesota menuntut Derek Chauvin didakwa atas insiden itu, dengan cat merah dan kata 'pembunuh' dipulas di jalan masuknya.

Akibat kejadian tersebut, kerusuhan yang berujung penjarahan ini pun pecah di Kota Minneapolis pada Rabu (27/5/2020) malam waktu setempat.

Akibat kerusuhan pertama ini, satu orang ditembak dan dibunuh di dekat lokasi protes, dan polisi telah menangkap seorang tersangka atas kemungkinan tuduhan pembunuhan, Star Tribune melaporkan.

Derek Chauvin, anggota kepolisian yang menginjak leher George Floyd, kerap mendapatkan keluhan hingga berujung tindakan disipliner. (CBS Evening News)

Polisi juga menanggapi laporan penikaman dan menemukan seorang pria terbaring di trotoar.

Polisi kemudian mengatakan pria itu telah ditembak, dan dia dinyatakan meninggal di rumah sakit.

Gumpalan asap dan abu menutupi jalan-jalan kota setelah Kamis pagi (28/5/2020).

Fakta Lain Derek Chauvin

Dilansir dari Mirror.co.uk Derek Chauvin rupanya sudah kerap kali mendapat tindakan disipliner.

Dia juga salah satu dari enam petugas yang melakukan penangkapan pria bernama Wayne Reyes (42).

Akhirnya Wayne Reyes ditembak mati pada 2006 setelah diduga menarik senapan ke arah polisi.

Sementara itu, perwira kedua yang terlibat dalam penangkapan Floyd, Tou Thao, adalah bagian dari $ 25.000 penyelesaian pengadilan.

Setelah dituntut karena menggunakan kekuatan berlebihan pada tahun 2017, lapor Daily Mail.

Walikota Minneapolis Jacob Frey telah meminta jaksa penuntut untuk mengajukan tuntutan pidana terhadap Chauvin atas kematian Floyd.

Keempat yang terlibat dalam penangkapan yang juga termasuk polisi pemula Thomas Lane dan J Alexander Kueng dipecat dari kepolisian pada hari Selasa, sehari setelah insiden mematikan.

Presiden Donald Trump kemarin menolak mengatakan apakah dia setuju bahwa para perwira yang diduga terlibat harus dituntut.

Pemilik Cup Foods, tempat George Floyd didiga melakukan praktik pemalsuan uang senilai USD 20, Mahmoud Abumayyaleh. (CNN)

"Saya merasa sangat, sangat buruk itu pemandangan yang sangat mengejutkan," kata Trump kepada wartawan.

Sebuah video awal dari insiden itu, yang muncul pada hari Selasa, menunjukkan George Floyd terengah-engah dan mengeluh, "Aku tidak bisa bernafas," ketika Chauvin menghimpit lehernya dengan lututnya.

Tampak juga pada video kedua menunjukkan bahwa Floyd mematuhi dan tidak menolak ketika dua petugas menariknya dari mobilnya dan memborgolnya.

Daftar 165 Tempat Wisata di Merangin yang Hits, Lengkap dengan Foto dan Google Maps

Miliki Banyak Khasiat Untuk Kesehatan, Cara Bedakan Madu Asli atau Palsu- Pakai Koran hingga Dibakar

Mengerikannya Militer India, China Harus Pikir 2 Kali Bila Ingin Berperang dengan Negara Satu Ini

Serang Petugas, Sekawanan Monyet Curi Sample Darah Pasien Covid-19, Penyebaran Ditakutkan Meluas

Promo Hypermart & Trona Jambi hingga 1 Juni 2020 - Daging, Ayam, Minyak, Sepatu, Produk Kecantikan

Rekaman CCTV dari restoran terdekat kemudian menunjukkan dia kemudian duduk di tanah, tangannya diborgol di belakang, sebelum dibawa berdiri dan didorong ke dinding.

(TribunAmbon.com/Garudea Prabawati)

Artikel ini telah tayang di Tribunambon.com dengan judul Polisi yang Injak Leher George Floyd Disebut Pernah Coba Bunuh Pria Ini, hingga Menembak Jarak Dekat


Artikel ini telah tayang di tribun-medan.com dengan judul Kabar Terbaru Terkait Tewasnya George Floyd setelah Lehernya Diinjak oleh Polisi, Kini Resmi Dipecat,

IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:

NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE:

Berita Terkini