George Floyd adalah pria kulit hitam yang meninggal diinjak seorang polisi di Minneapolis, AS.
Dia ditangkap karena diduga menggunakan uang palsu saat melakukan pembelian di sebuah swalayan.
Insiden ini memicu ledakan demonstrasi yang berdampak kerusakan pada beberapa wilayah di seluruh kota, sebagaimana dikutip dari AP News.
Kamis (28/5/2020) lalu adalah malam kedua aksi protes atas kematian Floyd sejak Senin (25/5/2020).
Lusinan toko di Minneapolis dan pinggiran kota tutup lebih awal, beberapa juga menutup jendelanya, takut akan bentrokan lagi.
Kerusuhan juga berujung pada penonaktifan sistem kereta dan layanan bus.
Pada Kamis siang waktu setempat, aksi demonstrasi bergerak ke wilayah Midway St Paul.
• Kangen Sang Suami, Bunga Citra Lestari Perdana Unggah Foto Ashraf Sinclair
• Kagetnya Atta Halilintar Tahu Syarat Jadi Suami Aurel, Ashanty Tegas Ungkap Sikap Calon Mantunya
Menurut polisi ada 50 hingga 60 orang yang menuju pusat perbelanjaan, target untuk melakukan penjarahan.
Polisi dan mobil patroli memblokir pintu masuk, tetapi penjarahan beralih ke toko-toko di sepanjang University Avenue di dekatnya.
Menjelang sore, jendela-jendela pertokoan hancur dan petugas pemadam kebakaran memadamkan beberapa pusat api kecil.
Juru bicara Pemerintah Kota St Paul, Steve Linders mengatakan pihak berwenang sedang menangani kerusuhan di sekitar 20 wilayah yang berbeda.
"Silakan tinggal di rumah. Tolong jangan datang ke sini untuk protes. Tolong jaga fokus pada George Floyd, pada memajukan gerakan kami dan mencegah ini agar tidak terjadi lagi," cuit Wali Kota St Paul, Melvin Carter.
Salah seorang demonstran, Erika Atson yang berkulit hitam mengaku geram dengan tindakan pada George Loyd.
• Waspada Kutu Kucing, Bocah di Sragen Ini Demam Tinggi, Muntah & Meninggal Usai Digigit Pinjal Kucing
• Katalog Promo Alfamart & Indomaret hingga 2 Juni 2020 - Minyak Goreng Kopi Beras Kental Manis Sirup
Dia menyamakannya dengan insiden yang dialami dua kakak laki-lakinya saat dituduh polisi membawa senjata di usia 14 dan 11 tahun.
Dia mengaku akan membela Floyd dan khawatir membesarkan anak-anak yang mungkin rentan dengan tindakan anarkis polisi kulit putih.
"Kami tidak ingin berada di sini berperang melawan siapa pun. Kami tidak ingin ada yang terluka. Kami tidak ingin menyebabkan kerusakan," kata Atson.
"Kami hanya ingin petugas kepolisian dimintai pertanggungjawaban," tambahnya.
Pada Kamis (28/5/2020) pagi waktu Minneapolis, terlihat asap yang mengepul dari gedung-gedung yang terbakar di Longfellow.
Dari pusat perbelanjaan hingga kantor polisi berusaha dirusak massa yang marah.
Protes juga menyebar ke kota-kota AS lainnya.
Di California, ratusan orang yang memprotes kematian Floyd memblokir jalan bebas hambatan Los Angeles dan memecahkan jendela-jendela di California Highway Patrol.
Polisi Memphis memblokir jalan utama setelah sekelompok pengunjuk rasa anti-rasis ini berkumpul di luar kantor polisi.
Nahasnya di tengah-tengah kerusuhan ini, seorang pria ditemukan mati tertembak pada Rabu (27/5/2020) malam waktu setempat di Minneapolis.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)
• Presiden XI Jinping Sampaikan 4 Pesan yang Buat Rakyat China Tenang Pasca Corona, Berikut Pesannya
• Luna Maya Mendadak Panik Mobilnya Digeruduk Massa, Fans RM BTS Itu Bereaksi Saat Bagikan Sembako
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kematian George Floyd Picu Kerusuhan, Kebakaran dan Penjarahan Dilakukan Massa di Minneapolis, https://www.tribunnews.com/internasional/2020/05/29/kematian-george-floyd-picu-kerusuhan-kebakaran-dan-penjarahan-dilakukan-massa-di-minneapolis?page=all.
Penulis: Ika Nur Cahyani
Editor: Whiesa Daniswara