TRIBUNJAMBI.COM - Sosok satu ini bisa menginspirasi anak muda di mana pun berada. Kisah berasal dari seorang wanita bernama Nurul Aisawa.
Dia merupakan anggota Korps Wanita Angkatan Darat atau Kowad.
Perjalanan Serda Nurul Aisawa untuk menjadi anggota Korps Wanita Angkatan Darat atau Kowad tidak mudah.
Awalnya, Serda Nurul Aisawa berniat menjadi polwan namun ia tak lulus.
Tak menyerah, Serda Nurul Aisawa bertekad mendaftar menjadi Kowad namun nasibnya belum juga berubah.
Karena tak ingin menyusahkan orangtua sebagai pengangguran, Serda Nurul Aisawa mencari pekerjaan yang bisa memenuhi kebutuhan sehari-harinya.
Ia bekerja sebagai penjual cabai dari malam hari hingga subuh.
Cabai tersebut dibeli penjual cabai di pasar.
Serda Nurul harus memikul cabai berkilo-kilo untuk diantar ke penjual cabai.
Setiap mengantar cabai, Serda Nurul Aisawa diberi upah Rp 5 ribu di luar gaji yang ia terima setiap bulannnya.
Namun, gaji yang ia dapat sebagai penjual cabai tidak mencukupi biaya hidupnya.
Akhirnya, Serda Nurul Aisawa membantu kakaknya bekerja sebagai tukang parkir.
• Intimidasi China, AS Unjuk Gigi Pamer Senjata Laser Pembunuh Pesawat Musuh di Laut China Selatan
• Fadli Zon Sindir Presiden Jokowi Soal PSSB, Ferdinand Hutahaen: Penanggung Jawabnya Kepala Daerah
Kemudian Serda Nurul Aisawa tak lagi bekerja sebagai penjual cabai.
Ia bekerja di tempat fotokopi dan penjaga warnet.
Uang yang didapatkannya memang mencukupi hidupnya namun, ia masih tak menyerah untuk menjadi anggota TNI.
Serda Nurul Aisawa memutuskan kembali mendaftar.
Ia mendaftar jalur bintara namun tahun itu seleksi bintara tidak dibuka di Jambi.
Seleksi bintara hanya dibuka untuk jalur talenta dan dilakukan di pusat yakni, Kota Palembang.
Mau tak mau, Serda Nurul Aisawa berangkat ke Palembang.
Di Palembang, Serda Nurul Aisawa diminta untuk melengkapo berkas persyaratan dan diberi brosur sebagai panduannya.
Rasa bingung menyelimuti Serda Nurul Aisawa.
• Pasien Corona Ini Maksa Pulang Buat Lebaran, Ancam Mau Bunuh Diri, Tak Peduli Keselamatan Keluarga
• Identitas 4 Pasien Positif Corona Terbaru Provinsi Jambi, Klaster Malaysia dan Pasar, Total 95 Orang
Sebab, ia harus kembali ke Jambi sedangkan masa pendafataran akan ditutup dua hari kemudian.
Perjalanan dari Palembang ke Jambi memakan waktu 7-8 jam melalui jalur darat.
Karena diburu waktu, Serda Nurul Aisawa terpaksa menggunakan pesawat untuk bolak-balik Jambi-Palembang.
Untuk mendaftar menjadi TNI, Serda Nurul Aisawa harus mengorbankan motornya.
Motornya ia jual untuk biaya transportasi yang tak murah.
Serda Nurul mengaku habis Rp 7 juta.
Namun, pengorbanannya tak sia-sia.
• Kabar Gembira! Ini Identitas 5 Pasien Corona di Jambi yang Sembuh, Total sudah 13 Orang
• Jadi bahan Bercandaan Netizen, Seorang Pakar Tai Chi KO hanya Dalam Waktu 30 Detik, Begini Videonya
Ia berhasil masuk bintara jalur talenta.
Ya, Serda Nurul Aisawa memang berbakat dalam bidang musik.
Semasa remajanya, ia diajari temannya untuk bermain alat musik.
Bahkan, Serda Nurul Aisawa bisa memainkan gitar, drum, dan bass.
Bahkan, bakat Serda Nurul Aisawa membuat atasannya terkagum-kagum.
Kasi Sikmil Ditajenad, Mayor Caj Prabu mengakui bakat musik Serda Nurul Aisawa.
Ia menawari Serda Nurul Aisawa untuk bermain alat musik cello.
"Waktu dia masuk Ditajenad (Direktorat Ajudan Jenderal Angkatan Darat) dia punya talenta. Dia pemain drum, tapi di satu sisi kita butuh regenerasi pemain string khususnya jarang yang mau main laat musik cello," katanya.
Selain berbakat, Serda Nurul Aisawa juga pekerja keras.
Ia mau mengembangkan bakat musiknya.
"Dia mau bersosialiasi, dia ulet walaupun saat masa belajar susah (mengalami kendala)," ucapnya.
Tanpa disuruh, Serda Nurul Aisawa mengaransemen sendiri.
"Ada satu lagi yang dia cerdas, dia mau mencoba terus, padahal cuma kita kasih pancingan, 'cello kalau buat duet atau quartet enak lho. tapi aransemennya kurang'.
Dia mencoba untuk itu, dia mencoba dari not bolong, sampai akhirnya dia buat orkes," ujarnya.
Kini, Serda Nurul Aisawa bangga atas perjuangannya.
Ia senang karena sang ibu bangga terhadap prestasinya.
"Saya pengen buat mama saya bangga lagi. Ya dari seni ini," katanya.
Apalagi, ketika sang ibu membanggakan dirinya kepada rekan kerjanya.
"Misalnya ditayangin di TV, 'itu anak aku', mama saya lebih bangga," ucapnya.
Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Dulu Tukang Parkir, Serda Nurul Aisawa Jual Motor untuk Modal Tes TNI, Bakatnya Buat Terkagum-kagum
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM:
NONTON VIDEO TERBARU KAMI DI YOUTUBE: