TRIBUNJAMBI.COM, WASHINGTON - Angka kematian di Amerika Serikat (AS) akibat virus corona baru hingga Rabu (8/4) melampaui 14.600 orang.
Itu berarti, Amerika menjadi negara kedua tertinggi setelah Italia dan menyalip Spanyol.
Virus corona telah merenggut nyawa setidaknya 14.695 orang di AS, yang memimpin dalam jumlah infeksi terkonfirmasi di dunia dengan 429.052 kasus, mengacu penghitungan Universitas Johns Hopkins.
New York, negara bagian yang paling terpukul di negeri uak Sam, pada Rabu (8/4) melaporkan jumlah kematian tertinggi dalam satu hari, dengan dokter dan perawat menyatakan syok dengan kecepatan itu.
Jumlah kasus virus corona di New York mendekati 150.000 pada Rabu (8/4), bahkan ketika pihak berwenang memperingatkan penghitungan kematian resmi negara bagian itu mungkin lebih rendah angka sebenarnya.
• Korban Corona Berjatuhan di Amerika sudah 3485 Meninggal, Ternyata Begini Kondisi Sebenarnya
Mengutip Channelnewsasia.com, Gubernur New York Andrew Cuomo, yang memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di seluruh New York sebagai tanda berkabung atas korban yang meninggal, mengatakan, 779 orang meregang nyawa pada Rabu.
Berita ini sudah tayang di laman Kontan.co.id dengan judul: Tembus 14.600 orang, kematian akibat corona di AS tertinggi kedua di dunia