PDP Meninggal Dunia, Sempat Datang ke RSUD, Minta Tolong ke Jokowi dan Terawan: Saya Tidak Kuat

Editor: Leonardus Yoga Wijanarko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Virus Corona atau Covid-19

Pasien Dalam Pengawasan Meninggal Dunia, Sempat Datang ke Rumah Sakit: Saya Tidak Kuat

TRIBUNJAMBI.COM - Sejak kasus pertama muncul di Indonesia pada awal Maret 2020 lalu, kini pasien virus corona dilaporkan terus meningkat.

Hingga Kamis (26/3/2020) pukul 12.00 WIB, sebanyak 893 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Sebanyak 35 orang dinyatakan sembuh.

Satu di antara korban meninggal adalah seorang pria yang sempat datang ke RSUD Kabupaten Tangerang.

Ini Keseharian Pangeran Charles Setelah Positif Covid-19, Putra Sulung Ratu Elizabeth II Lakukan WFH

VIDEO: China Kirim 40 Ton Alkes dan APD ke Indonesia, Baru Tiba 20 Ton di Bandara Soetta

Iklan Lars Ulrich Ditanggapi Seorang Pria, Akhirnya Terbentuklah Metallica Band Legendaris Dunia (1)

Pria tersebut mengaku mendatangi RSUD Kabupaten Tangerang.

Saat datang, dirinya harus menunggu lama dan tidak mendapat tindakan apapun.

Pasien juga sempat mengirim pesan kepada Presiden Jokowi dan Menkes Terawan.

Ia meminta bantuan RS rujukan kepada Jokowi dan Terawan.

Dalam pesan yang ditulisnya melalui fitur reply ke akun pribadi Jokowi, pasien tersebut mengaku sudah tidak kuat lagi.

Setelah tak mendapat penanganan di RSUD Kabupaten Tangerang, si pasien pergi ke RS Eka Jaya BSD.

"Pak Jokowi & Dr Terawan. Smg Bpk2 sehat. Mhn bantuan RS rujukan. Smlm sy d RSUD Kab Tangerang, 5 jam tanpa tindakn. Sy tdk kuat. Skrg sy di Rumah Sakit Eka Jaya, BSD. Jam blk lg k RSUD. Maaf mrepotkn. Trh ksh. Wass."

PDP Corona Meninggal karena Menunggu Lama, Sempat Kirim Pesan ke Jokowi & Terawan: Saya Tidak Kuat

Mengutip dari Warta Kota, Kepala Humas RSUD Kabupaten Tangerang, Muhammad Rifki, membenarkan pasien tersebut memang sempat datang ke rumah sakit.

Yang bersangkutan datang berstatus sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) Covid-19.

Saat datang ke Instalasi Gawat Darurat (IGD), si pasien harus menunggu cukup lama.

Hal tersebut diakui Muhammad Rifki lantaran banyak pasien yang tengah ditangani oleh petugas medis.

"Dia memang PDP datang ke sini untuk berobat."

Iklan Lars Ulrich Ditanggapi Seorang Pria, Akhirnya Terbentuklah Metallica Band Legendaris Dunia (1)

Tips Aman Belanja Online agar Terhindar dari Merebaknya Covid-19, Lakukan Beberapa Hal Penting Ini

"Kami memang memintanya untuk menunggu, karena banyak pasien juga yang harus ditangani," kata Rifki, Jumat (27/3/2020).

Lebih lanjut, menurut Rifki, saat itu petugas tengah menyiapkan kamar dan menggunakan alat pelindung diri.

Namun, saat diminta menunggu, yang bersangkutan memilih untuk pergi.

Rifki menyebut, pihaknya mendapat informasi pasien pergi ke Eka Jaya Hospital, BSD.

Namun, setelah dilakukan pemeriksaan di rumah sakit tersebut, pasien dinyatakan meninggal dunia.

"Tenaga medis ketika itu sedang mempersiapkan alat pelindung diri (APD) terlebih dulu. Pasien itu disuruh nunggu."

"Paling cuma sekitar lebih dari satu jam. Tapi dia tiba-tiba saja pulang. Ke rumah sakit Eka Hospital BSD dan dinyatakan meninggal dunia," kata Rifki, dikutip dari Warta Kota.

Lebih lanjut, Rifki menyebut, pihaknya bisa menangani pasien corona sebanyak 60 orang dalam sehari.

Jumlah tersebut terdiri dari ODP dan PDP.

Penanganan pasien corona dalam satu hari memang dibatasi hanya 60 orang.

Apabila sudah penuh maka pasien diminta untuk pulang ke rumah.

"Karena pasien Covid-19 yang datang ke sini juga kalau sudah penuh batasannya ya harus pulang lagi ke rumah."

"Karena memang dibatasi sampai 60 pasien dalam sehari. Hari ini saja baru jam 8 pagi sudah penuh," katanya.

(Tribunnews.com/Miftah, Warta Kota/Andika Panduwinata)
Wacana Pengalihan Anggaran Perjalanan Dinas Untuk Pembelian APD, DPRD Tanjab Timur Tunggu Rapat
Video Clip dan Lirik Lagu Gara-gara Corona Project Pop Lengkap dengan Kunci Gitar, Mudah

Berita Terkini