Mengapa Rudy Badil dan Nanu Mulyono Keluar Warkop DKI?

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nanu Mulyono (Nanu), Rudy Badil (Rudi), Wahjoe Sardono (Dono), Kasino Hadiwibowo (Kasino) dan Indrodjojo Kusumonegoro (Indro), merupakan personel awal Warkop DKI.

TRIBUNJAMBI.COM - Tahukah Anda personel lain Warkop DKI?

Banyakorang belum mengetahui sejarah awal Warkop DKI terbentuk.

Grup lawak yang beranggotakan Dono, Kasino dan Indro itu telah ada sejak 1970-an.

Saat itu, anggota Warkop DKI bukan mereka bertiga dan namanya belum Warkop DKI.

Ada perjalanan panjang bertahun-tahun hingga akhirnya ada perubahan nama menjadi Warkop DKI.

Berikut ini sejarah terbentuknya Warkop DKI, hingga kehilangan anggotanya.

Sebelumnya, Warkop DKI bernama Warkop Prambors. Grup ini juga kemudian dikenal sebagai Trio DKI yang merupakan grup lawak.

• Kabar Terkini Hanna Kasino, Anak Tunggal Kasino Warkop DKI Rela Jualan Kue Demi Sesuap Nasi

• Ingat Doni Kecil di Warkop DKI Maju Kena Mundur Kena? Begini Wajahnya setelah 25 Tahun

• Ingatkah 10 Wanita Cantik di Film Warkop DKI? Begini kondisinya Sekarang setelah 30 Tahun Lebih

• Daftar Lengkap Film Warkop DKI sejak 1970-an s/d 1994, Khusus Bioskop Layar Lebar

Awalnya, grup ini dibentuk Nanu (Nanu Mulyono), Rudy (Rudy Badil), Dono (Wahjoe Sardono), Kasino (Kasino Hadiwibowo) dan Indro (Indrodjojo Kusumonegoro).

Nanu, Rudy, Dono dan Kasino merupakan mahasiswa Universitas Indonesia (UI), Jakarta. Sedangkan Indro kuliah di Universitas Pancasila, Jakarta.

Di situs wikipedia dituliskan, mereka pertama kali meraih kesuksesan lewat acara Obrolan Santai di Warung Kopi yang merupakan garapan dari Temmy Lesanpura, Kepala Bagian Programming Radio Prambors. 
Acara lawakan itu setiap Jumat malam antara pukul 20.30 hingga pukul 21.15, disiarkan radio Prambors yang bermarkas di kawasan Mendut, Prambanan, Borobudur, alias Menteng Pinggir.

Dalam acara itu, Rudi Badil dalam obrolan sering berperan sebagai Mr. James dan Bang Cholil.

Indro yang berasal dari Purbalingga berperan sebagai Mastowi (Tegal), Paijo (Purbalingga), Ubai atau Ansori.

Kasino yang asli Gombong perannya bermacam-macam: Mas Bei (Jawa), Acing/Acong (Tionghoa), Sanwani (Betawi) dan Buyung (Minang).

Nanu yang asli Madiun sering berperan sebagai Poltak (Batak).

• Obrolan Romantis Nella Kharisma dan Dory Harsa Heboh, Penabuh Gendang Didi Kempot: My Love Asekk

Dono sendiri hanya berperan sebagai Slamet (Jawa).

Sejarah Warkop

Ide awal obrolan Warkop Prambors berawal dari senior di radio Prambors, Temmy Lesanpura.

Saat itu, Radio Prambors meminta Hariman Siregar, mahasiswa senior UI untuk mengisi acara di Prambors. Hariman pun menunjuk Kasino dan Nanu, sang pelawak di kalangan kampus UI untuk mengisi acara ini. Ide ini pun segera didukung oleh Kasino, Nanu, dan Rudy Badil, lalu disusul oleh Dono dan Indro.

Warkop DKI ()

Rudy yang semula ikut Warkop saat masih siaran radio, tak berani ikut Warkop dalam melakukan lawakan panggung, karena demam panggung (stage fright). Dono pun awalnya saat manggung beberapa menit pertama mojok dulu, karena masih malu dan takut. Setelah beberapa menit, barulah Dono mulai ikut berpartisipasi dan mulai kerasan, hingga akhirnya terus menggila hingga akhir durasi lawakan.

Indro merupakan anggota termuda, saat anggota Warkop yang lain sudah menduduki bangku kuliah, Indro masih pelajar SMA.

• Gara-gara Lagu Cidro-Didi Kempot, Mahasiswi Cantik Ini Sampai Nangis di Konser, Videonya Viral

Warkop pertama kali muncul di pesta perpisahan (sekarang prom nite) SMA IX Jakarta yang diadakan di Hotel Indonesia. Semua personel gemetar, alias demam panggung, dan hasilnya hanya bisa dibilang lumayan saja, tidak terlalu sukses.

07052018_indro warkop dki ()

Namun peristiwa pada ahun 1976 itulah pertama kali Warkop menerima honor yang berupa uang transport sebesar Rp 20.000. Uang itu dirasakan para personel Warkop besar sekali. Namun, akhirnya habis untuk mentraktir makan teman-teman mereka.

Komat-kamit panas-dingin

Berikutnya, mereka manggung di Tropicana. Sebelum naik panggung, kembali seluruh personel komat-kamit dan panas dingin, tetapi ternyata hasilnya kembali lumayan.

Baru pada acara Terminal Musikal (asuhan Mus Mualim), grup Warkop Prambors baru benar-benar lahir sebagai bintang baru dalam dunia lawak Indonesia.

Acara Terminal Musikal sendiri tak hanya melahirkan Warkop tetapi juga membantu memperkenalkan grup PSP, yang bertetangga dengan Warkop.

• Ukuran Milik Via Vallen dan Nella Kharisma Selisih Dikit, Cuma Beda 3 Cm

Sejak itulah honor mereka mulai meroket, sekitar Rp 1.000.000 per pertunjukan atau dibagi empat orang, setiap personel mendapat Rp 250.000.

Mereka juga jadi dikenal lewat nama Dono-Kasino-Indro atau DKI (yang merupakan plesetan dari singkatan Daerah Khusus Ibukota).

Indro Warkop berpose dengan penghargaan yang diterima dalam acara Indonesian Box Office Movie Award 2017, di Kawasan Daan Mogot, Jakarta Barat, Rabu (29/3/2017). (Kompas.com/Ira Gita)

Pengambilan nama DKI karena nama mereka sebelumnya Warkop Prambors memiliki konsekuensi tersendiri. Selama mereka memakai nama Warkop Prambors, maka mereka harus mengirim royalti kepada Radio Prambors sebagai pemilik nama Prambors. Maka itu kemudian mereka mengganti nama menjadi Warkop DKI, untuk menghentikan praktik upeti itu.

Itulah sekelumit sejarah dari Warkop DKI, Dono, Kasino dan Indro, grup komedian legendaris. ( Tribunjambi.com )

Warkop DKI, Dono Kasino Indro. (Instagram)

• Siapa Sebenarnya Kakek Gading Marten? Ini Rahasia Keturunan Keluarga Marten Jadi Orang Sukses

• Bukan Anna Maria, Perempuan Inilah Ibu Kandung Gading Marten namun Pernikahannya Kandas

• Misteri Anna Maria dan Pekerjaan di Masa Lalunya, Siapa Wanita yang Dekat Gading Marten?

• Wajah Lucinta Tumbuh Kumis dan Jenggot? Penampilan Pacar Abash di Penjara Bukan Lagi Boneka Barbie

Berita Terkini