Kisah Tragis, Dokter Muda Tunda Nikah Demi Pasien Virus Corona, Nasib Berkata Lain

Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dokter muda di China yang meninggal karena tangani pasien virus corona.

Kisah Pilu Dokter Muda Tunda Nikah Demi Pasien Virus Corona, Nasib Berkata Lain

TRIBUNJAMBI.COM-Kisah pilu seorang dokter muda di China yang meninggal saat akan melangsungkan pernikahan.

Dokter tersebut bernama Peng Yinhua, ia rela menunda pernikahannya dengan calon istri karena merawat pasien yang terkena Virus Corona.

Dikutip dari mothership.sg, Peng Yinhua adalah dokter muda spesialis pernapasan di China.

Peng Yinhua menjadi dokter pernapasan di First People's Hospital, Distrik Jiangxia, Kota Wuhan.

Ia telah sepakat dengan calon istrinya untuk menunda pesta pernikahan demi merawat pasien Virus Corona terlebih dahulu.

Namun pilunya, Peng Yinhua justru terkena Virus Corona.

Suraji Susuri Sungai Saat Subuh Sampai Kram, Terbayang Percakapan Terakhir dengan Yasinta

Ini Sebaran Dukungan untuk Hendri-Ismail di Pilkada Bungo 2020, Tanah Sepenggal Terbanyak

Jawaban BCL Tak Peluk Noah di Pemakanan Ashraf Sinclair, Bunga Citra Lestari Sengaja Biar Menangis

Pria berusia 29 tahun itu dirawat di rumah sakit tempatnya bekerja pada 25 Januari 2020.

Kemudian, kondisinya semakin memburuk pada 30 Januari 2020.

Peng Yinhua kemudian dipindahkan ke Rumah Sakit Jinyintan di Wuhan.

Namun sayangnya, ia gagal pulih dan meninggal sekitar pukul 21.50 pada Kamis (20/2/2020).

Menurut Headline News, Peng awalnya merencanakan pernikahannya pada 1 Februari.

Undangan pernikahannya yang akan disebar pun masih disimpan di laci mejanya.

Dia dan kekasihnya sepakat untuk menggelar perikahan setelah misi penanganan Corona sebagai dokter telah terselesaikan.

Namun nasib berkata lain.

Dokter di China tewas karena virus Corona, ia batal menikah dengan kekasihnya. (Facebook/People's Daily, China)

Peng justru tertular virus mematikan itu dan akhirnya meninggal dunia.

Pernikahannya dengan calon istri akhirnya gagal.

Meninggalnya Peng Yinhua meninggalkan kesedihan bagi banyak pihak.

Selain tunangan, keluarga dan teman-temannya, banyak warganet di China yang turut merasa kehilangan.

Wawancara Khusus Pemancing Selamatkan 20 Pramuka SMPN 1 Turi, Saya Loncat dari Ketinggian 3 Meter

Mereka berharap tidak ada lagi petugas medis yang terinfeksi virus ketika bekerja di garis depan.

"Dia kuat dan optimis," kata seorang pasien di rumah sakit yang mengenalnya.

“Dia seharusnya memiliki masa depan dan kehidupan yang lebih baik."

"Saya benar-benar tidak ingin melihat dokter lain mati, ” kata seorang warganet.

"Pahlawan tidak mati karena mereka selalu dikenang di hati kita dan dalam pikiran kita.

Semoga jiwanya beristirahat dengan tenang," komentar warganet lain.

Kisah lain

Kisah tragis menimpa keluarga seorang sutradara film Tionghoa bernama Chang Kai.

Anggota keluarga dan orang tuanya menjadi korban keganasan virus Corona atau Covid-19.

Satu per satu orang-orang tersayang Chang pergi, hingga akhirnya sang sutradara juga menyerah dengan keadaan.

Para pekerja medis yang mengenakan alat pelindung memindahkan seorang tersangka pasien virus korona (C) ke rumah sakit lain dari Rumah Sakit Daenam di mana total 16 infeksi sekarang telah diidentifikasi dengan virus corona COVID-19, di daerah Cheongdo dekat kota tenggara Daegu pada 21 Februari 2020 Kasus coronavirus Korea Selatan hampir dua kali lipat pada 21 Februari, naik di atas 200 dan menjadikannya negara yang paling parah terkena dampak di luar China ketika jumlah infeksi yang terkait dengan sekte keagamaan meningkat. YONHAP / AFP (YONHAP / AFP)

Cerita pilu keluarga sutradara ini menyita perhatian.

Chang dan tiga anggota keluarganya meninggal dunia karena Covid-19.

Di antaranya yakni kedua orang tua, dan saudara perempuan.

Malangnya Nasib Kesha Ratuliu, Dituduh Hamil Duluan hingga Diludahi Mantan, Kini Idap Tumor Payudara

Ingatkah 10 Wanita Cantik di Film Warkop DKI? Begini kondisinya Sekarang setelah 30 Tahun Lebih

Jawaban BCL Tak Peluk Noah di Pemakanan Ashraf Sinclair, Bunga Citra Lestari Sengaja Biar Menangis

Seperti yang dikabarkan dalam mothership.sg, berita duka dikeluarkan oleh sebuah rumah produksi di Hubei pada 16 Februari untuk memberi tahu publik tentang kematian Chang.

Pria 55 tahun itu meninggal di sebuah rumah sakit komunitas di Distrik Huangpi, Wuhan sekitar pukul 4:50 sore pada 14 Februari karena infeksi Covid-19.

Sebelumnya, ayah Chang meninggal lebih awal dari Covid-19 pada 3 Februari di rumah.

Seorang dokter dikirim ke rumahnya sehari sebelumnya untuk memeriksa ayah Chang, tetapi kondisinya memburuk terlalu cepat dan ia meninggal beberapa jam kemudian.

Ibu Chang dikirim ke rumah sakit Wuchang pada 4 Februari dan meninggal empat hari kemudian.

Sementara itu, Chang juga memperlihatkan gejala pada 4 Februari dan dikirim ke rumah sakit di Distrik Huangpi.

Saat itu, istri Chang memberi tahu anggota staf bahwa Chang merasa sangat lesu.

Chang akhirnya meninggal pada 14 Februari di hari yang sama dengan saudara perempuannya meskipun tinggal beda rumah.

Istri Chang juga didiagnosis positif beberapa hari setelah Chang dan masih di rumah sakit.

Chang meninggalkan istri dan putranya yang belajar di luar negeri.

VIDEO: Update : Identitas 10 Siswa SMP yang Tewas

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:

.

(Tribunnewswiki/Afitria/Tribunnews)

Berita Terkini