TRIBUNJAMBI.COM - Kisah sepasang pengantin baru di Tuban, Jawa Timur (Jatim) yang diintip tetangga saat berhubungan badan dengan istri.
Tak terima diintip saat hubungan badan, sang pria memukul tetangganya tersebut.
• Begini Komentar Warganet Saat Maia Estianty dan Mulan Jameela Main TikTok,!
Vonis tersebut diberikan kepada S karena terbukti melakukan pemukulan kepada Wahyudi.
S pun kini mendekam di penjara atas penganiayaan yang dilakukan terhadap tetangganya itu.
Kasus tersebut bermula saat S berhubungan badan dengan istrinya di kamar rumah setelah satu bulan menikah.
• Link Nonton Empress Ki Episode 3, Seung Nyang Permainkan Pangeran di Dalam Kemah
Saat melakukan adegan ranjang di kamar rumahnya di Desa Wolutengah, Kecamatan Kerek, pasangan tersebut tak menutup jendela kamar.
Hingga akhirnya Wahyudi yang pulang dari ronda bisa mengintipnya dari balik jendela.
Insiden itu terjadi pada Senin (28/10/202019), sekitar pukul 22.00 WIB.
S yang mengetahui lalu mengejarnya dan memukul Wahyudi dengan pipa besi pada bagian kening hingga mengakibatkan luka.
Tak terima dengan perlakuan S, korban lalu melaporkannya ke polisi hingga berujung pada penetapan tersangka.
• Link Live streaming beIN Sports 1 Liga Spanyol Barcelona Vs Getafe, Bisa Disaksikan di HP!
"S ditetapkan tersangka oleh polisi, sekarang sudah divonis bersalah dengan pidana empat bulan.
Dia tidak terima diintip Wahyudi," kata Humas Pengadilan Negeri Tuban, Donovan Akbar Kusuma Buwono.
Dia menjelaskan, tersangka dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan karena melakukan pemukulan terhadap korban.
Vonis pengadilan lebih ringan jika dibandingkan dengan tuntutan jaksa penuntut umum yaitu enam bulan penjara.
Dengan jatuhnya vonis tersebut, maka terdakwa akan menghirup udara bebas pada 30 Februari mendatang.
Sebab, vonis dikurangi masa tahanan sejak 30 Oktober lalu.
"Vonis dikurangi masa tahanan, sudah ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) sekarang," pungkasnya.
Tragedi pengantin baru di Manado
Jonni Anna (39) terkejut saat mengintip kamar pasangan pengantin baru ini dari sebuah lubang kecil.
Sebab, pasangan suami istri yang dikabarkan baru menikah pada bulan November 2019 itu ditemukan dalam kondisi tewas mengenaskan.
Korban yakni Gung Akbar (26) dan istrinya, Rosna Sartika Kandong (27).
• Aktivitas Ekspor Impor di Pelabuhan Talang Duku Jambi Tak Terpengaruh Wabah Virus Corona
Korban Gung Akbar dan Istrinya Rosna ditemukan dalam kondisi bersimbah darah di dalam kamar kosannya yang berlokasi di Kelurahan Komo Luar, Lingkungan II, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/1/2020) sore.
Jonni Anna mengatakan, sempat melihat Gung Akbar memesan makanan lewat aplikasi online.
Jonni mengatakan, saat itu sekitar pukul 12.00 WITA ia melihat Gung keluar untuk mengambil makanan melalui jasa pesan antar.
Tak lama, korban pun langsung masuk ke dalam kamarnya.
Menurutnya, keduanya saat itu memang berada di dalam kamar.
"Sekitar pukul 00.30 WITA, saya melihat istrinya Rosna masuk ke dalam kamar. Setelah mereka berdua di dalam kamar, saya sudah tidak mendengar lagi ada suara atau keributan," kata Joni seperti dikutip Surya.co.id dari Kompas.com.
Keesokan harinya, sekitar pukul 16.00 WITA, Joni didatangani teman dari pasangan suami istri tersebut karena ingin bertemu korban Rosna.
Kemudian, lelaki tersebut menggedor pintu dan mengintip dari lubang kecil.
Lelaki itu kemudian memanggil Joni dan memberitahu bahwa ada darah di tembok.
"Mendengar itu, saya mengintip juga, dan ternyata betul. Kemudian saya mengambil linggis dan membuka paksa kamar mereka.
Ternyata mereka berdua telah meninggal dunia, lalu saya menghubungi kepala lingkungan dan beberapa saat kemudian petugas dari kepolisian datang," kata Joni.
Sementara itu, saksi Andika Otaya (19) warga Kelurahan Kombos Barat, Lingkungan V, Kecamatan Singkil, Kota Manado menerangkan bahwa seharusnya korban Rosna masuk kerja pukul 14.00 WITA.
Namun, sampai pukul 16.00 WITA, korban belum juga masuk kerja.
Kemudian, Andika disuruh atasannya untuk mengecek ke kosan korban.
"Saya menggedor pintu, namun pintu terkunci. Saya mengintip, ternyata ada bercak darah di dinding dan sempat melihat pisau.
Lalu penjaga kos mendobrak pintu kos tersebut. Setelah terbuka, saya melihat keduanya telah meninggal dunia dalam posisi telentang," ujar Andika.
Ada Luka Sayat di Tubuh Korban
Mengutip Tribun Manado, Polisi menyebut ada luka sayatan di tubuh pasangan pengantin yang ditemukan tewas mengenaskan itu.
Kasat Reskrim Polresta Manado AKP Thommy Aruan mengatakan, saat ditemukan pasangan ini dalam posisi terbaring di atas ranjang tempat tidurnya.
Tak hanya itu, disekitar lokasi penemuan jasad korban juga ditemukan banyak percikan darah.
"Untuk wanita ada beberapa luka akibat senjata tajam di beberapa bagian tubuhnya," ujar AKP Thommy.
Polisi Bawa 3 HP Korban ke Polda
Polisi membawa 3 buah Hp milik korban untuk melakukan penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab kematian pasangan pengantin baru yang sekitar 2 bulan lalu melangsungkan pernikahannya itu.
HP milik korban pun dibawa ke Polda Sulut untuk dilakukan penyelidikan.
"Ketigan handphone milik korban sudah dibawa ke Polda Sulut, jika tidak bisa juga terpaksa akan dikirim ke Mabes Polri di Jakarta," ucap Kasat Reskrim, AKP Thommy Aruan kepada wartawan Tribunmanado di Lobby Bharadaksa pada Minggu (12/01/2020) sekira pukul 13.40 Wita.
Sebab, pihak Kepolisian masih kesulitan menggali informasi lewat handphone milik kedua korban lantaran posisinya terkunci dengan pola.
"Kuncinya informasi terkait kasus ini itu ada di handphone, tapi handphone tersebut dilock," ujar Kasat Reskrim, AKP Thommy Aruan kepada wartawan Tribunmanado di Lobby Bharadaksa pada Minggu (12/01/2020) sekira pukul 13.40 Wita.
AKP Thommy juga selaku Kasat Reskrim belum menemukan ada keterkaitan orang ketiga dalam kasus kematian keduanya.
"Kalau dilihat dari peristiwa ini belum kita temukan pihak ketiga. Kemungkinan besar ada masalah internal di dalam mereka yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," katanya.
Korban Dimakamkan Terpisah
Setelah proses autopsi, jenazah Gung, dibawa keluarganya lewat Bandara Samrat ke Mamuju Utara, Sulawesi Barat.
Sedangkan Jenazah istrinya Rosna Satrika Kandong (27) dibawa menggunakan ambulas ke Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian, Kota Bitung, Sulut.
* Kisah cinta Tragis dokter cantik, Baru Jadi pengantin baru Nekat terjun dari apartemen Gara-Gara Pesan Singkat di Ponsel Suami
Pengantin Baru Ini Nekat Terjun dari Apartemen Gara-Gara Pesan Singkat di Ponsel Suaminya
Seorang dokter cantik nekat terjun bebas dari apartemen tempatnya tinggal.
Padahal keduanya baru saja merajut bahtera keluarga sebagai pengantin baru.
Melansir Oriental Daily, dokter cantik itu berusia 31 tahun dan berasal dari Chongqing, China.
Sebelum nekat menghabisi nyawanya sendiri, dokter cantik itu sempat menceritakan apa yang ia alami melalui media sosial.
Ia pun menceritakan kisah cintanya dengan sang suami yang mulai tumbuh saat mereka berkuliah bersama.
Setelah menjalin asmara selama lima bulan, keduanya pun memutuskan untuk menikah.
Awalnya tak ada yang salah dengan kehidupan mereka, hingga pihak wanita merasakan ada kejanggalan.
Kejanggalan demi kejanggalan dirasakan sang istri yang dokter cantik ini dimulai saat pernikahan mereka memasuki bulan keenam.
Saat itu, wanita yang tak disebutkan identitasnya ini dibuat bingung dengan perilaku sang suami yang meminta untuk tidur terpisah.
Tentu permintaan suaminya tersebut membuatnya bertanya-tanya.
Ia pun sempat mengira jika sudah menyakiti sang suami.
Kisah tersebut ia ceritakan melalui forum online untuk mencari jawaban atas permasalahan rumah tangganya.
Beragam komentar pun ia terima, termasuk dugaan jika suaminya memiliki orientasi seksual menyimpang.
Beberapa warganet menduga jika suami dokter cantik tersebut penyuka sesama jenis.
Ia pun merasa gelisah hingga memutuskan untuk bertanya langsung kepada suaminya.
Benar saja, suaminya pun mengakui jika dirinya memiliki orientasi seksual menyimpang ( gay).
Sembari menangis, suaminya pun membongkar rahasia besarnya yang merupakan orang penyuka sesama jenis alias gay.
Kendati demikian, ia juga meminta maaf kepada istrinya dan mengatakan jika ia menikahinya karena cinta.
Wanita itu memaafkan suaminya, karena tak tega melihat sang suami.
Namun tak lama, dia melihat pesan dari seorang lelaki di ponsel suaminya.
Entah apa yang dibacanya, namun pesan tersebut membuatnya sakit hati dan mantan untuk bercerai.
Ya dokter cantik tersebut pun langsung memutuskan untuk menceraikan suaminya pada malam hari.
Namun mirisnya, dokter cantik itu bunuh diri lompat dari gedung apartemennya dan meninggal.
Orangtua wanita itu percaya bahwa kematian putrinya, erat kaitannya dengan menantu mereka, lalu berencana menuntut pria itu.
Pengacara mereka mengatakan bahwa dokter cantik itu adalah anak mereka satu-satunya.
Pengacara meminta pengadilan untuk mendenda pria itu 630 ribu yuan (Rp 1,2 miliar), sebagai kompensasi kematian wanita itu.
Namun, pengadilan menolak gugatan orangtua di akhir.
Polisi Wanita Nekat Bunuh Diri di Kantor Gara-gara Dinodai Seniornya, Ibu Sebut Ada Kejanggalan
Seorang polisi wanita diduga mengakhiri hidupnya di kantor dipicu masa lalu kelam dengan seniornya.
Oknum polisi wanita tersebut diketahui merupakan lulusan terbaik akademi kepolisian, ia pun bermimpi menjadi seorang detektif.
Namun, alangkah kagetnya kala ia mulai bekerja. Pasalnya, ia bertemu dengan senior yang telah meonodainya dulu.
Terbelit kisah kelam di masa lalu, polisi wanita tersebut lantas tak sanggup menahan beban hidup dan memilih untuk mengakhiri hidup.
Sementara itu, ibunya justru mengendus adanya kejanggalan dalam kematian sang anak.
Ia pun meminta pihak kepolisian untuk mengusut tuntas kasus yang menimpa anaknya itu.
Melansir Kompas.com dalam artikel 'Bekerja dengan Senior yang Memperkosanya, Polisi Ini Bunuh Diri' berikut kronologi selengkapnya.
Peristiwa polisi wanta bunuh diri ini terjadi di Rusia baru-baru ini.
Adalah Maria Klochkova, seorang polisi wanita yang diduga dipaksa untuk bekerja bersama seniornya yang dulu telah menodainya.
Padahal, Maria merupakan lulusan terbaik dengan nilai tertinggi di akademi kepolisian.
Ia pun bercita-cita untuk menjadi seorang detektif.
Namun, kebahagiannya sontak sirna ketika ia mengetahui harus bekerja dengan pria dari masa lulunya.
Dilaporkan Daily Mirror Selasa (26/11/2019), Maria dipaksa bekerja dengan seniornya yang dulu telah merampas keperawanannya.
Hancurnya mimpi Maria untuk menjadi seorang polisi berujung pada tindakan nekat yang dilakukannya di kantor.
Menurut keterangan penyilidik, Maria bunuh diri setelah mengunci pintunya di kantor.
Ia nekat menembakkan pistol ke kepalanya.
Namun, keterangan penyelidik tersebut tidak diterima oleh pihak keluarga Maria.
Ia mencium adanya kejanggalan dan meminta masalah ini untuk benar-benar diusut tuntas.
Mereka bahkan menuntut untuk menggelar penyelidikan mendalam dalam insiden di Sochi, Rusia itu.
Saudara Maria, Anna, mengatakan bahwa kakaknya itu tidak menderita penyakit kejiwaan.
Ia pun menduga adanya hal yang ditutup-tutupi atas kematian sang kakak.
"Dia diperkosa oleh seniornya. Dia pun menganggap dirinya sebagai aib keluarga, bukan korban dari si idiot ini," kecamnya.
Anna menuturkan, sang kakak tidak melapor karena takut kariernya terancam.
Dia juga tak ingin orang lain tahu dan satu-satunya orang yang mengetahui insiden tersebut hanyalah sang senior.
Maria justru dipaksa bekerja dengan orang yang telah merenggut mahkotanya.
Maria dilaporkan sudah dirundung bahkan pada awal bekerja, sebab ia merupakan lulusan terbaik di akademi.
"Dia tahu betul bagaimana cara melaporkannya. Tapi, dia takut kisahnya tersebar," jelas Anna.
"Dia membuat keputusan yang salah, sama seperti perempuan lainnya yang menjadi korban pemerkosaan," lanjut dia.
Anna menyerukan supaya pelaku pemerkosaan yang menghancurkan impian maria menjadi detektif yang bertanggung jawab. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Cerita Tragis Dua Pasang Pengantin Baru: Momen Bercinta Berujung Penjara, Ada yang Bersimbah Darah,