TRIBUNJAMBI.COM - Link Live Streaming ILC nanti malam, Selasa (11/2/2020) akan berlangsung dengan tema menarik
Link Live Streaming ILC dalam perayaan ulang tahunnya yang ke 12 pada hari ini, dengan bintang tamu Jusuf Kalla Hingga Sandiaga Uno.
Menyemarakan perayaan ulang tahun ILC, Presiden ILC Karni Ilyas menyampaikan tema spesial, yakni Menatap Indonesia ke Depan Lewat ILC.
Dikutip tribun-timur.com dari akun resmi ILC TV One, berikut rilis nama-nama tokoh nasional yang akan hadir di ILC TV One edisi ulang tahun ke-12. Masing-masing:
- Jusuf Kalla (Wapres RI dua periode)
- Mahfud MD (Menkopolhukam)
- Erick Thohir (Meneg BUMN)
- Emil Salim
- Rizal Ramli
- Aa Gym
- Ganjar Pranowo
- Sandiaga Uno
- Sujiwo Tedjo
"ILC merayakan HUT ke 12 tvOne dgn tema “Menatap Indonesia Ke Depan Lewat ILC”. Narasumber: JUSUF KALLA, MAHFUD MD, ERICK THOHIR, EMIL SALIM, RIZAL RAMLI, AA GYM, GANJAR PRANOWO, SANDIAGA UNO, SUJIWO TEJO Special performance: GOD BLESS | SELASA 11 Feb 2020 LIVE Pkl 20.00 WIB tvOne"tulis akun resmi ILC TV One.
Namun banyak netizen protes kenapa Karni Ilyas tidak mengundang Rocky Gerung, akademisi yang terkenal kritis.
Dan Karni Ilyas punya alasan tidak mengundang Rocky Gerung di edisi spesial ini.
Sebenarnya, Karni Ilyas dan ILC TV One mengundang Rocky Gerung.
Namun yang bersangkutan berhalangan fisik hadir karena sedang berada di Luar Negeri.
"Untuk episode ini RG layak hadir. Sayang dia lagi di New York.," tulis akun @karniilyas
Rocky Gerung Samakan Istana dengan Virus Corona
Ekonom Senior, Faisal Basri mengungkapkan bahwa rezim semakin busuk.
Hal itu diungkapkan Faisal Basri terkait permasalahan pro kontra Omnibus Law, Jiwasraya, hingga pemilihan rektor.
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Rocky Gerung Official pada Rabu (7/2/2020), Faisal Basri menilai pemerintah semakin represif.
"Ini saya rasa sistematis saya rasa dan ini biasanya kalau sudah begini sudah tanda-tanda kalau sudah represif seperti ini tanda-tanda rezim semakin keropos, rezim semakin busuk gitu ya."
"Dan pilihannya serahkan pada rakyat kembali mau apa negeri ini," kata Faisal Basri.
Faisal Basri mengatakan bahwa pemerintah harus bisa melakukan perubahan-perubahan mendasar.
Ia meminta agar istana bisa menghilangkan orang-orang yang sudah terbukti korupsi.
"Mau kita taklukkan kalau kita bisa ubah kecenderungan ini, kalau kita bisa paksakan perubahan-perubahan mendasar misalnya menghilangkan anasir-anasir di dalam istana yang jelas-jelas korup anti perubahan dan sebagainya," ujar Faisal Basri.
Faisal mengatakan, jika Presiden Joko Widodo (Jokowi) mau melakukan perubahan mendasar maka dirinya akan mengapresiasi.
"Ya barangkali ada semacam kontrak baru Pak Jokowi menyesal di masa lalu sekarang mau bertobat mulai era baru kita dukung."
"Tapi kalau tidak ya mohon maaf," ungkap dia.
Mendengar itu, Rocky Gerung tertarik dengan istilah Faisal Basri soal anasir.
Menurutnya, Jokowi sengaja memasukkan orang-orang yang tidak baik ke dalam istana.
"Pak Faisal Basri pake istilah agak unik tadi, anasir-anasir di istana saya pikir dia mau ngomong unsur-unsur di istana."
"Kalau unsur-unsur yang enggak sengaja di situ, kalau anasir memang sengaja," jelas Rocky Gerung.
Sehingga, ia mengibaratkan istana seperti terkena Virus Corona.
"Jadi statusnya semacam corona virus. Corona kan artinya mahkota jadi virus yang ada di istana, istana itu mahkota," lanjutnya.
Faisal Basir Kritik Omnibus Law hingga Pemilihan Rektor
Selain itu, Faisal Basri juga mengkritik soal Omnibus Law atau Undang-undang Cipta Lapangan Kerja
Faisal Basri mengatakan bahwa Omnibus Law hanya akan menguntungkan investor.
"Apapun dilakukan untuk memberikan investasi yang sebesar-besarnya, membuka investasi sebesar-besarnya, apapun dikasih pajak dikasih, diturunkan, ada super tax tidak tebel, ada tax holiday 20 tahun, nanti pemilik lahan batu bara tidak dibatasi lagi lahannya," ujar Faisal Basri.
Namun, Omnibus Law nantinya akan merugikan dan bisa mengambil banyak hak-hak buruh.
Tak hanya itu, pemerintah daerah tak lagi diberikan kewenangan terkait investasi-investasi tersebut.
"Kemudian, perpanjangan otomatis macem-macem gitu, sementara yang dari buruh akan diambil, diotak-atik, pesangan, betul banyak masalah di buruh ini, tapi rohnya itu."
"Jadi diambil dari buruh, dia ambil dari pemerintah daerah karena pemerintah daerah ini pengacau dianggapnya oleh karena itu kewenangan pemerintah daerah itu harus dialihkan ke pusat," jelasnya.
Tak sampai di sana, Omnibus Law nantinya juga bisa merugikan lingkungan sekitar.
Sehingga, investor-investor lah yang diuntungkan dalam undang-undang Omnibus Law.
"Dan soal lingkungan juga mengganggu sehingga dipermudahlah dimensi lingkungan yang selama ini dipandang menganggu."
"Jadi yang diutamakan koorperasi yang diambil dicabut buruh, lingkungan, dan Pemda," ungkap Faisal Basri.
Faisal Basri mengatakan, demi memuluskan Omnibus Law ini parlemen juga harus diamakankan dengan mengajak hampir semua partai bergabung.
"Kemudian, disadari ini harus dilakukan segera macem-macem, diamankanlah parlemen, maka hampir semua partai masuk ke pemerintahan, 74 persen kursi parlemen secara otomatis dikuasai oleh pemerintah begitu," lanjutnya.
Termasuk Prabowo Subianto diajak berkoalisi agar tidak menghambat kebijakan pemerintah.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Live Streaming ILC Malam Ini, Edisi Khusus Ulang Tahun Bertema Menatap Indonesia ke Depan Lewat ILC, https://wartakota.tribunnews.com/2020/02/11/live-streaming-ilc-malam-ini-edisi-khusus-ulang-tahun-bertema-menatap-indonesia-ke-depan-lewat-ilc?page=all.
Penulis: Dwi Rizki
Editor: Dwi Rizki