Meski Keluarga Menolak, Polisi Tetap Autopsi Pasutri yang Tewas Bersimbah Darah di Kamar!

Editor: Heri Prihartono
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Alasan Kuat Polisi Tetap Lakukan Autopsi Suami Istri Tewas di Kamar meski Keluarga Menolak. FOTO Gung Akbar dan Rosna Sartika Kandong semasa hidup dan jasadnya saat ditemukan di indekos. 

TRIBUNJAMBI.COM - Meski keluarga menolak autopsi, namun polisi tetap lakukan autopsi terhadap pasutri yang ditemukan tewas bersimbah darah.

Kasus pasutri tewas bersimbah darah tersebut menimbulkan kabar simpang siur terhadap penyebab kematian keduannya.

Hal ini yang menjadi latar belakang polisi tetap lakukan autopsi terhadap kedua korban yang ditemukan tewas bersimbah darah.

Terpisah 16 Tahun, Berkat Twitter Nabila Akhirnya Bertemu Saudara Kembarnya Nadya, Begini Ceritanya

Suami Istri Pengantin Baru meninggal di kamar kos. Keluarga korban telah menyatakan menolak jasad mereka diautopsi, tapi polisi tetap melakukan autopsi.

Kasat Reskrim Polresta Manado AKP, Tommy Aruan mengatakan, suami istri yang meninggal di kamar tetap diautopsi di rumah sakit Bhayangkara meski keluarganya menolak.

Ia mengatakan, autopsi tersebut sebagai proses penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab tewasnya pasangan suami istri ini.

VIDEO : Ribuan Rudal Iran Siap Diluncurkan jika Serangan ke Pangkalan Militer AS di Irak Dibalas

"Itu dilakukan untuk penyelidikan lanjut, karena banyak isu yang beredar," ujar Tommy, dikutip dari TribunManado.co.id, Senin (13/1/2020).

Setelah proses autopsi, suami istri tersebut dimakamkan secara terpisah.

Penyebab tewasnya pasangan suami istri di Kelurahan Komo Luar, Kecamatan Wenang, Kota Manado, Sulawesi Utara, Sabtu (11/1/2020) masih belum diketahui.

 

Umpan Cantik Bripka Yosia Dimakan, Kisah Polwan Janjian dengan Bos Pabrik Narkoba hingga Hotel

Hingga saat ini pihak kepolisian masih mendalami kasus suami istri yang diketahui bernama Gung Akbar (26), dan Rosna Sartika Kandong (27) ini.

Keduanya ditemukan tewas bersimbah darah dalam kamar indekosnya.

Gung merupakan seorang pegawai negeri sipil (PNS), sementara Rosna Sartika Kandong, bekerja sebagai pegawai swasta.

Keduanya dikabarkan baru menikah pada November 2019 lalu.

Keluarga korban menolak proses autopsi, namun, polisi tetap melakukan proses autopsi di ruang pemulasaran rumah sakit Bhayangkara Karombasan, Minggu (12/1/2020).

Kasat Reskrim Polresta Manado AKP, Tommy Aruan membenarkan kedua korban diautopsi di rumah sakit Bhayangkara.

150 Inspirator Menginspirasi Anak SD, Berbagai Cerita di SDN 212 Kota Jambi

Ia mengatakan, autopsi tersebut sebagai proses penyelidikan lebih lanjut terkait penyebab tewasnya pasangan suami istri ini.

"Itu dilakukan untuk penyelidikan lanjut, karena banyak isu yang beredar, belum tentu benar," ujar Tommy, dikutip dari TribunManado.co.id, Minggu (12/1/2020).

"Sehingga kami melakukan autopsi, untuk memastikan kejadian tersebut," lanjutnya.

Pasutri yang ditemukan tewas mengenaskan di Kosan Enam Puluh Ribu Dibawa ke RS Bhayangkara, Kota Manado (Tribun Manado/Jufry Mantak)

Ponsel Korban Terkunci

Polisi masih kesulitan menggali informasi lewat telepon genggam milik kedua korban.

AKP Tommy Aruan mengatakan, telepon genggam tersebeut terkunci dengan pola.

"Kuncinya informasi terkait kasus ini itu ada di handphone, tapi handphone tersebut di lock," ujar AKP Toomy.

Saat ini ketiga handphone tersebut dibawa ke Polda Sulawesi Utara untuk diperiksa.

Polres Muaro Jambi Masih Tunggu Hasil Autopsi daru Rumah Sakit, Begini Tahapannya

"Ketiga handphone milik korban sudah dibawa ke  Polda Sulut, jika tidak bisa juga terpaksa akan dikirim ke Mabes Polri di Jakarta," katanya.

Menurutnya, handphone tersebut milik kedua korban, 2 handphone milik korban pria, tetapi salah satunya tidak digunakan untuk berkomunikasi.

AKP Tommy mengatakan, pihaknya belum menemukan indikasi pihak ketiga.

"Kalau dilihat dari peristiwa ini belum kita temukan pihak ketiga. Kemungkinan besar ada masalah internal di dalam mereka yang memicu terjadinya peristiwa tersebut," ungkap dia.

Dimakamkan Terpisah

Setelah proses autopsi, jenazah akan dimakamkan secara terpisah.

Jenazah Gung, dibawa keluarganya lewat Bandara Samrat ke Mamuju Utara, Sulawesi Barat.

Sedangkan, jenazah Rosna akan dibawa menggunakan ambulas ke Kelurahan Girian Bawah, Kecamatan Girian, Kota Bitung, Sulawesi Utara.

Dugaan Keluarga

Sebelumnya, keluarga korban mengatakan, kedua pasangan suami istri tersebut murni bunuh diri.

Seorang keluarga korban menyebut tak ada permasalahan dalam keluarga mereka.

Sehingga, ia menyampaikan, keluarga menolak autopsi tersebut, karena alasan kasihan terhadap kedua jenazah.

"Tidak ada masalah dalam keluarga mereka. Tapi kami keluarga akan melakukan penolakan autopsi,

karena kami kasihan tubuh mereka yang sudah meninggal, terus akan diautopsi lagi," ujar seorang keluarga korban di lokasi kejadian, Sabtu (11/1/2020), dikutip dari TribunManado.co.id.

Keluarga pasangan suami istri bunuh diri di Komo Luar mendatangi Mapolresta Manado pada Sabtu (11/1/2020) malam. (Tribun Manado/Jufry Mantak)

Kronologi

Mengutip TribunManado.co.id, AKP Tommy Aruan mengungkapkan, kronologi penemuan mayat suami istri tersebut berawal saat teman korban perempuan mendatangi kos mereka atas perintah bosnya.

Menurutnya, korban seharusnya sudah mulai bekerja pukul 14.00 WITA, tapi belum masuk kerja hingga pukul 16.00 WITA.

Teman korban, Andika Otaya (19), lalu mengintip ke dalam kamar.

Dia melihat bercak darah di dinding kamar pasangan tersebut.

Kemudian, ia bersama penjaga mendobrak pintu kamar korban.

Mereka melihat Kedua korban sudah dalam keadaan tak bernyawa, dan dalam keadaan berlumuran darah.

Kegiatan penyelidikan, akan kita rangkum akan kita analisa dan simpulkan kira-kira peristiwa yang terjadi apa dari saat ini," ujar AKP Tommy Aruan.

Mayat suami istri saat dimasukkan ke dalam ruang jenazah di RS Bhayangkara Manado, Sabtu (11/1/2020) malam. (KOMPAS.com/SKIVO MARCELINO MANDEY) (Kompas.com/Skivo Marcelino Mandey)

Melansir TribunManado.co.id, saat pasangan ini ditemukan, warga sekitar indekos ramai memadati lokasi tersebut.

Warga yang berkerumun mengakibatkan kondisi lalu lintas sangat padat sampai Sabtu (11/1/2020) pukul 19.36 WITA.

Diketahui, TKP tersebut persis berada di dalam lorong kos-kosan sebelah toko parfum, kawasan jalan nasi kuning di Kota Manado.

Kamar indekos yang menjadi TKP tersebut tepat berada di sudut ruangan.

Beberapa warga ada yang merekam TKP, ada juga yang melakukan siaran langsung.

(Tribunnews.com/Nuryanti) (TribunManado.co.id/Jufry Mantak/Ade Pamungkas) 

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul UPDATE Suami Istri Tewas di Manado: Keluarga Korban Tolak Autopsi hingga Jenazah Dimakamkan Terpisah

 

Berita Terkini