Tak ada Kejelasan Kapan Berangkat, Jemaah Dibawa Jalan-jalan Oleh Pihak Travel
Laporan Wartawan Tribunjambi Muzakkir
TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO -- Puluhan jemaah umroh yang diberangkatkan oleh Pemerintah Kabupaten Merangin terlantar di Jakarta.
Mereka tidak ada kejelasan kapan akan diberangkatkan dari Jakarta menuju Mekkah, padahal mereka sudah diberangkatkan dari Merangin sejak Senin (16/12) lalu.
Informasi didapat dari berbagai sumber, jemaah tersebut ditahan bukan karena jadwal yang salah, mereka diamankan oleh pihak imigrasi dan polisi di Jakarta, sebab keberangkatan mereka melalui travel yang tidak memiliki izin resmi.
• BREAKING NEWS: Puluhan Jemaah Umroh yang Dibiayai Pemda Merangin Terlantar di Jakarta
H Haidir selaku penanggung jawab dari pihak travel Ghozi yang memberangkatkan mereka tidak bisa dihubungi, beberapa kali melakukan panggilan dan SMS melalui ponselnya tak pernah direspon.
Sementara itu, jemaah yang berhasil dihubungi melalui telepon menyebut jika mereka saat ini terkatung-katung dan tidak memiliki kejelasan kapan akan diberangkatkan.
"Tadi kami dapat informasi akan diberangkatkan jam dua siang (14:00 Wib, red), tapi hingga sore ini kami masih di sini dan tidak ada kejelasan pasti kapan kami diberangkatkan," kata jemaah yang tidak mau namanya ditulis.
"Kami sudah tiga malam di sini setelah berangkat dari Merangin, tapi tadi kami dibawa jalan-jalan oleh pihak travel, mungkin mereka untuk mengibur kami supaya tidak bosan," lanjutnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Bupati Merangin H Al Haris memberangkatkan Umroh sebanyak 78 orang guru mengaji dan pegawai sara’ dari sejumlah kecamatan dalam Kabupaten Merangin.
• Lucinta Luna Bocorkan Sosok Suami Vanessa Angel yang Seorang Pengusaha saat Hadir ke Pernikahan
Sebanyak 60 orang laki-laki dan 18 orang perempuan guru mengaji dan pegawai sara’ itu, dilepas bupati menuju Tanah Suci Mekkah dari Masjid Baitul Makmur Merangin.
Dikatakan bupati, pemberangkatan umroh guru mengaji dan pegawai Sara’ tersebut, berdasarkan hasil dari studitiru yang dilakukan Pemerintah Kota Lubuk Linggau, Sumatera Selatan beberapa waktu lalu.
‘’Ini merupakan hadiah untuk para guru mengaji dan pegawai Sara’ kita. Di mana mereka selalu berceramah dengan murid-murid tentang Tanah Suci Mekkah, sementara mereka sendiri belum pernah ke Mekkah,’’ ujar Bupati.
Dari 78 jemaah yang berangkat itu, yang dibiayai oleh pemerintah hanya 50 orang, selebihnya adalah jemaah umum yang menggunakan dana pribadi.
FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:
.