Pendukung Anes Baswedan Saat Pilkada DKI Jakarta Mulai Kecewa? Begini Janji Kampanye Dulu
TRIBUNJAMBI.COM - Kabar buruk pendukung Anies Baswedan saat Pilgub, termakan janji kampanye, begini nasibnya sekarang
Puluhan warga korban penggusuran di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, meminta Anies Baswedan untuk menepati janji kampanye sebelum menjadi Gubernur DKI Jakarta.
"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur? Katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye," kata salah seorang warga, Subaidah, Sabtu (16/11/2019), seperti dikutip Antara.
Subaidah mengatakan, hampir semua warga Madura yang bermukim di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII mendukung Anies saat Pilkada lalu.
Namun, janji tidak ada penggusuran tidak ditepati.
• Sebesar Inikah Gaji Ahok Jika Jadi Bos BUMN? Bandingkan dengan Gaji Jokowi, Beda Jauh dari BTP?
• TERUNGKAP Detik-detik Pilot Batik Air Pingsan Saat Bawa Pesawat Terbang Dari Jakarta ke Kupang
"Usai kami digusur, sampai sekarang juga tidak dikunjungi," ujar Subaidah.
Hal senada disampaikan Ardi. Pilkada Gubernur DKI Jakarta lalu, warga menaruh harapan ke Anies dengan janji tanpa penggusuran.
Mereka juga menggalang dukungan agar Anies dapat terpilih sebagai gubernur.
"Yang kami dapatkan hanya penggusuran," ujar Ardi.
Pemerintah Kota Jakarta Utara dibantu 1.500 personel gabungan dari kepolisian, satpol PP dan PPSU melakukan penertiban bangunan di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kamis (14/11).
Penertiban tersebut berujung bentrok, karena warga mempertahankan bangunan mereka yang sudah ditinggali sejak puluhan tahun tersebut.
Camat Tanjung Priok Syamsul Huda menegaskan upaya dilakukan pemerintah bukan penggusuran, tetapi penataan dan penertiban bangunan yang tidak sesuai dengan fungsinya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di Blok G, Balai Kota, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2019) (KOMPAS.COM/RYANA ARYADITA UMASUGI)
"Kita melakukan penataan, bukan penggusuran," tegas Syamsul.
Penataan itu dilakukan untuk mendukung program pemerintah menormalisasi saluran air sepanjang 400 meter dengan lebar sekitar enam meter.
Wilayah tersebut rawan terjadinya genangan saat musim penghujan.
"Kami melakukan penataan di fasilitas umum dan fasilitas sosial, bukan pemukiman. Kalau itu pemukiman namanya menggusur," jelas Syamsul.
• TERUNGKAP Detik-detik Pilot Batik Air Pingsan Saat Bawa Pesawat Terbang Dari Jakarta ke Kupang
Sempat ricuh
Isu penggusuran kembali ramai diperbincangkan usai sejumlah warga Sunter mengalami penggusuran.
Penggusuran tersebut dilakukan oleh Pemerintah Kota Jakarta Utara dibantu oleh 1.500 personal gabungan dari kepolisian, satpol PP dan PPSU di Jalan Sunter Agung Perkasa VIII, Kamis (14/11/2019).
Penggusuran itu pun sempat ricuh karena warga bersikeras untuk mempertahankan bangunan yang telah mereka tinggali selama puluhan tahun.
Meski demikian, Camat Tanjung Priok mengklaim bahwa penggusuran yang dilakukan Pemkot Jakarta Utara sudah sesuai aturan.
"Kami sudah memberikan imbauan, surat peringatan tiga kali, menerima perwakilan warga di kantor hingga bertemu koordinator warga di tempat tinggal mereka," kata Camat Tanjung Priok Syamsul Huda, dikutip dari Antara.
Menurutnya, pemerintah telah menawarkan warga untuk dipindahkan ke rumah susun usai penggusuran.
Sebenarnya, isu penggusuran atau penertiban ini pernah disinggung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan pada saat debat calon gubernur.
Saat itu, Anies mengatakan bahwa persoalan penggusuran bukan hanya sekadar soal pemukiman, tapi juga soal manusia.
"Di situ ada aspek sosial, aspek kesehatan, pendidikan dan lain-lain. Karenanya, yang kita lakukan adalah cara modern, yang kuno itu sekedar dipindah. Itu cara kuno," kata Anies saat debat, seperti diberitakan oleh Kompas TV.
Menurutnya, cara modern yang akan ia lakukan adalah urban renewal atau peremajaan kota, baik itu ditata maupun diperbaiki.
"Sel kita saja melakukan renewal. Sel kita ini setiap hari melakukan renewal. Tapi kalau kota seringkali tidak. Begitu tertinggal, terbelakang yang kita lakukan apa? Bersihkan," papar Anies.
Bagi Anies, hal itu bukan solusi modern untuk persoalan kota seperti Jakarta.
• TAHU Bakal Polemik, Atta Halilintar Sempat Lakukan Ini Pada Video yang Dituduh Menistakan Agama
Suara Korban Penggusuran
Melihat tempat tinggal mereka telah digusur, sejumlah warga Sunter meminta Anies untuk menepati janji kampanyenya.
Hal itu seperti diungkapkan oleh Subaidah, warga Sunter yang menjadi korban penggusuran.
Menurutnya, saat pemilu DKI Jakarta, hampir semua Warga Madura di Sunter mendukung Anies untuk menjadi gubernur.
"Kami semua pendukung Anies, tapi kenapa digusur? Katanya dulu tidak ada penggusuran saat kampanye," kata Subaidah dikutip dari pemberitaan Antara.
"Usai kami digusur, sampai sekarang juga tidak dikunjungi," sambungnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ardi. Ia mengaku jika saat kampanye dulu telah menggalang dukungan agar Anies terpilih menjadi gubernur.
Namun, balasan yang mereka dapatkan atas dukungan itu justru penggusuran.
"Yang kami dapatkan hanya penggusuran," kata Ardi.
Menurutnya, ia dan sejumlah warga lain akan tetap bertahan meski pemerintah berjanji menyediakan rumah susun. S
ebab, di tempat itulah warga Sunter membuka usaha untuk mencari makan sehari-hari.
"Kami ingin pindah, jika ada tempat usaha baru," katanya. Meski demikian, Ardi tetap berharap kepada Anies agar lokasi tersebut dapat ditempati kembali setelah selesai ditata.
• Pemilik 4 Zodiak Ini Dilahirkan Jadi Pemimpin, Ada Aries yang Suka Jadi Pemenang