Pengakuan Bagus Putu Wijaya yang Bunuh SPG Mobil Ni Putu Yuniawati, Ini Kalimat yang Didengarnya

Editor: Duanto AS
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ni Putu Yuniawati, SPG mobil di Bali dibunuh

TRIBUNJAMBI.COM, SINGARAJA - Pelaku pembunuhan SPG mobil di Bali Ni Putu Yuniawati berhasil ditangkap.

Tersangka pembunuhan itu bernama Bagus Putu Wijaya (33).

Pria yang beralamat di Desa Sinabun, Kecamatan Sawan, Buleleng, Bali itu akhirnya memberikan pengakuan.

Terkait penangkapan ini, Perbekel Desa Sinabun, Nyoman Sumenada, membenarkan adanya informasi yang menyebut Bagus Putu Wijaya pernah tinggal di desa tersebut.

Dalam sepengetahuannya, Bagus juga pernah diciduk lantaran terjerat kasus pencurian motor.

 

Sumenada mengatakan meski di dalam KTP disebutkan Bagus beralamat di Desa Sinabun.

Namun sejatinya pria berusia 33 tahun itu jarang terlihat di desa tersebut.

Baca Juga

 Daftar Nama 106 Anggota DPRD DKI Jakarta 2019-2024, Ada Artis Tina Toon Dkk

 WIKIJAMBI - Daftar Nama Anggota DPRD Provinsi Jambi Terpilih Periode 2019-2024

 WIKIJAMBI - Daftar Nama 30 Anggota DPRD Tanjab Timur Terpilih Periode 2019-2024

 SPG Mobil Ni Putu Yuniawati Dibunuh Gig0l0 Online, karena Bilang Servis di Kamar Tak Memuaskan

 Susunan Kabinet Jokowi Beredar Lagi di WhatsApp, Fadli Zon Menteri Perdagangan, Susi Geser Luhut

Pun keluarga besarnya, sebut Sumenada sudah tidak lagi berada di Desa Sinabun.

"Dia bukan kelahiran Sinabun. Hanya pernah tinggal di Sinabun saja. Ya sejak bapak angkatnya meninggal, semua keluarganya sejak tujuh bulan yang lalu sudah kembali ke Jembrana, karena asalnya dari Jembrana kalau tidak salah. Bapak angkatnya itu buruh harian lepas, jadi ke Sinabun itu seperti merantau saja," ungkapnya.

Bagus berhasil diamankan setelah polisi memburunya selama 3 hari.

Bagus diamankan Tim Resmob Polda Sulut berkolaborasi dengan Tim Resmob Polda Bali.  

Bagus diamankan, saat melarikan diri di Jalan Trans Ratahan Minahasa Tenggara, sekitar pukul 21.30 wita, Kamis (8/8/2019) malam.

Waka Tim Resmob Polda Sulut AKP Sugeng Wahyudi Santoso mengatakan, pihaknya berkolaborasi dengan Polda Bali melakukan pengejaran terhadap tersangka pembunuhan di wilayah hukum Polda Bali.

"Kita melakukan pengejaran, dan berhasil mengamankan tersangka di Jalan trans Ratahan," kata Santoso.

Dikatakannya, saat ini pelaku dalam pemeriksaan dan nantinya akan dikirim di Polresta Denpasar Bali.

Informasi yang berhasil dihimpun, Bagus akan dilayar ke Denpasar hari ini, (9/8/2019).

"Pelaku terjerat pasal 340 jo 338 KUHP, dan akan dikirim ke Polresta Denpasar Bali," kata Santoso.

Penangkapan dilakukan sesuai dengan Laporan Polisi Nomor : LP-B/878/VIII/2019/Bali/Resta Dps, pada tanggal 05 Agustus 2019.

Ni Putu Yuniawati, SPG mobil di Bali dibunuh (Facebook)

Kronologi Kasus 

Saksi di lokasi kejadian ditemukannya jenazah Ni Putu Yuniawati menyebutkan bahwa saat itu korban bersama seorang pria mendatangi penginapan Teduh Ayu pada Senin (5/8/2019) sekitar pukul 18.00 Wita.

Mereka mengendarai mobil Avanza warna putih.

Setelah bertanya kepada petugas hotel Kadek Yuliani (37), seorang di antara mereka bayar sewa kamar untuk beberapa jam.

Setelah terima kunci mereka menuju kamar nomor 8.

Sekitar pukul 19.30 Wita, rekan Yuniawati keluar dari kamar menuju mobil lalu meninggalkan penginapan  menuju arah utara. 

Petugas penginapan mengaku tidak meminta identitas satu di antara penyewa kamar lantaran hanya gunakan kamar dua jam dengan sewa Rp 60 ribu.

Lantaran waktu sewa sudah berakhir namun Yuniawati belum keluar kamar, petugas hotel akhirnya mengetuk pintu kamar penginapan sekitar pukul 21.30 Wita.

Saat dipanggil korban tidak menyahut. Petugas mengecek dan melihat korban dalam keadaan tidur dengan posisi tengkurap.

Petugas hotel coba membangunkan korban dan membalikkan badan perempuan tersebut.

Petugas kaget  melihat mulut korban dibekap dengan handuk dan terdapat bercak darah yang keluar dari mulutnya.

Ternyata SPG Mobil Ni Putu Yuniawati sudah tidak bernyawa.

Petugas hotel pun melaporkan ke pihak kepolisian.

Kasubag Humas Polresta Denpasar Iptu Haji Andi Muhamad Nurul Yaqin  belum menyebut penyebab kematian Yuniawati.

"Masih dilakukan penyelidikan oleh tim gabungan untuk menjawab, apakah itu memang pembunuhan atau meninggal karena sakit," tambahnya.

Menurut keterangan saksi mata, korban datang bersama laki-laki  yang diperkirakan berusia 40 tahun.

Laki-laki itu berperawakan kurus, memakai sandal, baju kaus abu-abu, celana kain abu-abu, lengan kanan penuh tato, dan bicara dalam bahasa Indonesia.

Saksi lainnya I Wayan Budiarta melihat mobil Avanza warna putih di parkiran penginapan, namun tidak ingat nomor platnya. Dia hanya melihat  ada stiker Transformer di pintu belakang sebelah kanan.

Pengakuan Gus Tu

Bagus Putu Wijaya alias Gus Tu mengaku menghabisi Ni Putu Yuniawati lantaran kesal dengan kata-kata korban.

Kapolresta Denpasar, Kombes Pol Ruddi Setiawan, mengatakan kasus pembunuhan itu berawal saat korban bertemu dengan Bagus Putu Wijaya di media sosial.

Bagus Putu Wijaya tersangka pembunuhan Ni Putu Yuniawati (Tribun Manado/Tribun Bali)

Awalnya, Bagus Putu Wijaya mengaku ingin membeli mobil korban.

Keduanya pun sepakat bertemu.

Dalam pertemuan itu, Bagus Putu Wijaya mengaku berprofesi sebagai gigolo.

"Didalam pertemuan tersebut antara pelaku dan korban saling ngobrol-ngobrol, korban menanyakan pelaku apa pekerjaannya. Ternyata pelaku mengatakan dirinya seorang gigolo dengan menjajakan prostitusi secara online," jelas Ruddi saat pers rilis di lobby Mapolresta Denpasar, Senin (12/8/2019) siang.

Ruddi mengatakan lebih lanjut setelah menerima pengakuan Gus Tu, korban mengajak Gus Tu untuk makan dan membuat kesepakatan dengan tersangka.

Korban ingin melakukan hubungan suami istri setelah mengetahui Gus Tu merupakan seorang gigolo, dengan tarif yang diterima sebesar Rp 500 ribu.

Selanjutnya, korban dan Gus Tu pergi ke sebuah penginapan Teduh Ayu yang disewa selama dua jam dengan tarif Rp 60 ribu, Senin (5/8/2019) pukul 18.00 Wita.

"Diajak makan dan korban 'ingin' dengan pelaku ini. Akhirnya ada kesepakatan, mereka pergi ke Penginapan Teduh Ayu," ungkap Ruddi.

Saat melakukan hubungan suami istri, korban mengeluh dengan layanan yang diberikan oleh tersangka Gus Tu.

Dia mengatakan bahwa tersangka 'tidak memuaskan'.

"Korban mengatakan bahwa 'kamu belum memuaskan, saya sudah rugi, saya sudah berikan kamu handphone namun kamu tidak memuaskan saya'," tambah Ruddi.

Tersinggung 'tidak memuaskan'

Mendengar ungkapan Ni Putu Yuniawati, Bagus Putu Wijaya tersinggung.

Korban lalu ditarik dan dibekap dengan handuk sehingga lemas.

Setelah itu korban langsung meninggal.

"Ini tersangka melakukan spontan, saat korban mengatakan 'kamu tidak memuaskan saya'," kata Ruddi.

Sempat Cari Orang Pintar 

Adapun keluarga Ni Putu Yuniawati mendengar kabar duka dari pihak kepolisian pada Selasa (6/8/2019) pukul 23.00 Wita.

Polisi mendatangi rumah suaminya, Nyoman Sugita di Banjar Kaja, Serangan, Denpasar, Bali.

Ia kaget mendengar kabar tersebut. Apalagi  kematian istrinya terkesan tidak wajar.

"Saya dapat informasi juga katanya begitu (dibunuh) tapi karena bukti yang belum kuat saya cari orang pintar," katanya.

"Saya tanya orang pintar, istri saya bilang dia dipukul, dibanting, sama disekap. Saya sempat lihat di kamar jenazah itu memang ada darah di hidungnya atau lebamlah di wajahnya," ucap Sugita.

"Itu kata orang pintar, percaya dan tidak percaya ya, tetapi kenyataannya seperti itu, dia bilang di sininya sakit, di situnya sakit," tambahnya.

Anak korban, Pande (19) mengutarakan hal serupa.

Hanya saja saat ditanya soal pelaku, Aditya mengatakan ibunya tidak bisa mengungkapkan.

"Ibu gak bisa bilang siapa pelakunya, jadi kayak mau ngomong tapi kecekik gitu, jadi susah bilangnya," jelas Pande.

Kasus ini masih diproses kepolisian. Sugita menunggu kepastian siapa pelaku yang menghabisi nyawa istrinya. (*) 

Artikel ini telah tayang di Tribunbali.com dengan judul Fakta Kelam Bagus Putu Wijaya Terkuak, Pembunuhan Putu Yuniawati di Kamar Hotel Bukan Kasus Pertama

Subscribe Youtube

 SPG Mobil Ni Putu Yuniawati Dibunuh Gig0l0 Online, karena Bilang Servis di Kamar Tak Memuaskan

 VIDEO: Kisah Armand Maulana Terpaksa Nikahi Dewi Gita di KUA, dan Ancaman Cerai, Dicecar Raffi Ahmad

 Disandera KKB Papua, Briptu Heidar Gugur dengan Sejumlah Luka Tembak

 Briptu Heidar Dijebak Jambi Mayu Telenggen untuk Pertemuan, Disandera lalu Dibunuh KKB Papua

 Kronologi Briptu Heidar Tewas oleh KKB Papua, Disandera lalu Ditemukan sudah Meninggal

Berita Terkini