Kisah Ganjar Pranowo Terkejut Saat Bertemu Mbah Maimun, Karena Seperti Sudah Tahu Maksud Kunjungan

Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Jamaah berdoa usai memakamkan jenazah almarhum KH Maimoen Zubaer di Makkah, Selasa (6/8/2019). KH Maimoen Zubaer yang meninggal saat beribadah Haji dimakamkan di pemakaman Ma'la, Makkah. Tribunnews/Husein Sanusi/MCH2019

Kisah Ganjar Pranowo Terkejut Saat Bertemu Mbah Maimun, Karena Seperti Sudah Tahu Maksud Kunjungan

Bahkan, Mbah Moen juga langsung meminta agar para wartawan itu langsung menyampaikan pertanyaan yang akan diajukan.

Salah seorang wartawan pun mengajukan pertanyaan pertama dan mempersilakan Mbah Moen menjawabnya.

Namun, ia semakin terkejut karena Mbah Moen menjawabnya secara panjang lebar dan mencakup dari seluruh 15 pertanyaan yang telah disiapkannya.

TRIBUNJAMBI.COM, CIREBON - Pengasuh Pondok Pesantren Khas Kempek yang juga menantu KH Maimun Zubair, KH Mustofa Aqiel Siradj, mengakui banyak peristiwa di luar nalar manusia yang sering kali dialami mertuanya itu.

Menurut pria yang akrab disapa Kang Muh itu, hal tersebut merupakan karomah dari Allah SWT kepada hamba-Nya yang bertakwa.

Di antaranya ialah Mbah Moen seperti sudah mengetahui maksud dan tujuan kedatangan para tamunya.

"Suatu ketika pagi-pagi Mbah Moen berujar ingin bertemu Megawati Soekarnoputri," kata KH Mustofa Aqiel Siradj saat ditemui di Pondok Pesantren Khas Kempek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Selasa (6/8/2019) malam.

Ia mengatakan, pihak keluarga pun mencoba memfasilitasi keinginan Mbah Moen.

Namun, pada sore harinya tak disangka Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, datang ke kediaman Mbah Moen.

Saat itu, Mbah Moen pun menyampaikan keinginannya bertemu Presiden RI kelima itu kepada Ganjar Pranowo yang merupakan kader PDIP.

Sang Gubernur justru terkejut mendengar keinginan pengasuh Ponpes Al Anwar Sarang, Rembang, tersebut.

Sebab, tujuan kedatangan Ganjar ialah menyampaikan rencana kunjungan Megawati ke kediaman Mbah Moen.

"Ternyata pagi harinya Pak Ganjar itu ditelepon Bu Mega bahwa beliau ingin sowan ke Mbah Moen," ujar KH Mustofa Aqiel Siradj.

Selain itu, ada juga cerita serombongan wartawan dari TV swasta nasional yang hendak mewawancarai Mbah Moen perihal keistimewaan dan amalan Bulan Ramadan.

Mengingat waktu pertemuan yang singkat, wartawan tersebut berniat mengajukan lima pertanyaan dari 15 pertanyaan yang telah disiapkan.

Namun, saat masuk ke ruang tamu wartawan itu terkejut melihat Mbah Moen yang mengenakan pakaian rapih seolah telah siap diwawancara.

Bahkan, Mbah Moen juga langsung meminta agar para wartawan itu langsung menyampaikan pertanyaan yang akan diajukan.

Salah seorang wartawan pun mengajukan pertanyaan pertama dan mempersilakan Mbah Moen menjawabnya.

Namun, ia semakin terkejut karena Mbah Moen menjawabnya secara panjang lebar dan mencakup dari seluruh 15 pertanyaan yang telah disiapkannya.

Hingga akhirnya sesi wawancara tersebut selesai dan para wartawan itupun meninggalkan kediaman Mbah Moen dengan perasaan kagum serta terheran-heran.

Mbah Moen Dimakamkan di Sisi Istri Nabi Muhammad

KH Maimun Zubair diketahui gemar mengaji kitab Manaqib atau sejarah.

Pengasuh Pondok Pesantren Khas Kempek yang juga menantu Mbah Moen, KH Mustofa Aqiel Siradj, mengatakan, Mbah Moen paling menggemari mengaji kitab Manaqib tentang Siti Khodijah.

Bahkan, hampir tiap pekan Mbah Moen mengaji tentang sejarah istri Nabi Muhammad SAW itu.

Pengasuh Pondok Pesantren Khas Kempek, KH Mustofa Aqiel Siradj. (Tribun Jabar/Ahmad Imam Baehaqi)

"Sekarang Mbah Moen dimakamkan di sisi kuburan Siti Khadijah," ujar KH Mustofa Aqiel Siradj saat ditemui di Pondok Pesantren Khas Kempek, Kecamatan Gempol, Kabupaten Cirebon, Selasa (6/8/2019) malam.

Ia mengatakan, apa yang dilakukan mertuanya itu seolah menjadi isyarat mengenai tempat pemakamannya.

Selain itu, Mbah Moen juga sering kali menyampaikan bahwa banyak alim ulama dari Indonesia yang meninggal dan dimakamkan di Mekah, misalnya Syekh Nawawi Al Bantani.

Karenanya, ia selaku pihak keluarga sempat mendukung keputusan Mbah Moen dimakamkan di Mekah.

"Kami enggak menyangka kegemaran beliau gemar membaca manaqib Siti Khodijah itu hingga akhirnya dimakamkan di sisinya," kata KH Mustofa Aqiel Siradj.

Diberitakan sebelumnya, KH Maimun Zubair meninggal dunia saat melaksanakan rangkaian ibadah haji pada Selasa (6/8/2019).

Mbah Moen meninggal seusai melaksanakan salah Subuh di ruang perawatan Rumah Sakit Ann Nuur Mekkah.

Selanjutnya jenazah Mustasyar PBNU itupun dimakamkan di permakaman Ma’la Mekkah, Arab Saudi.

VIDEO: Innalillahi Wainna Ilaihi Rojiun, Mbah Moen Meninggal Dunia di Mekah

FOLLOW INSTAGRAM TRIBUN JAMBI:


Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul Cerita Tentang Mbah Moen Ingin Ketemu Megawati Soekarnoputri Tiba-tiba Didatangi Gubernur Jateng

Berita Terkini