Serasa di Eropa Potret Salju di Dieng yang Suhunya di Bawah 15 Derajat Celcius, BMKG Ungkap Sebabnya

Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Dieng bersalju seperti di Eropa

Serasa di Eropa, Potret Salju di Dieng yang Suhunya di Bawah 15 Derajat Celcius, BMKG Ungkap Penyebabnya

TRIBUNJAMBI.COM - Fenomena tak bisa terjadi di dataran tinggi Dieng di Jawa Tengah, Dieng beberapa hari terakhir mengalami fenomena bersalju.

Meski berada di kawasan tropis namun suhu di dataran tinggi Dieng beberapa waktu terakhir bahkan di bawah 0 derajat celcius, suhu yang biasanya terjadi di Eropa maupun daerah-daerah dengan empat musim.

Fenomena udara dingin yang mengakibatkan dataran tinggi Dieng bersalju ini menjadi viral dan perbincangan.

Bahkan karena fenomena tak biasa ini, banyak diantara masyarakat yang datang langsung ke Dieng untuk merasakan sendiri.

Melansir dari Intisari jelang puncak musim kemarua di Indonesia, suhu beberapa wilayah di Indonesia menjadi rendah sehingga terasa dingin.

Baca: Terungkap Penyebab Terjadinya Embun Es di Dieng Hingga Bromo, Simak Penjelasannya!

Baca: Fenomena Embun Beku Bernama Bus Upas di Dieng: Ini 8 Kota Paling Dingin di Indonesia

Bahkan ada wilayah-wilayah tertentu yang mengalami suhu ekstreem, salah satunya adalah Dieng, Jawa Tengah.

Tribunjambi.com Melansir dari Kompas.com pada Selasa (25/6/2019), bahkan suhu di dataran tinggi Dieng mencapai minus 11 derajat Celcius pada Senin (24/6/2019).

Suhu ekstrem ini menjadikan suasana di dataran tinggi Dieng bersalju layaknya Eropa.

Banyak orang yang mengabadikan fenomena alam unik ini.

Berikut potret-potret Dieng yang bersalju, Indonesia rasa Eropa.

Baca: Roro Fitria Masih Kerap Kecanduan Saat di Rutan, Sampai Harus Didatangkan Psikiater Khusus

Baca: Ingat Very AFI yang Juara 1 Akademi Fantasi? Kondisinya 15 Tahun Setelah Juara Jualan Nasi Liwet

Baca: Daftar Harga Motor Bekas Juni 2019 Scoopy, Mio J, BeAT dan Motor Seken Dari Honda, Yamaha, Suzuki

Baca: VIRAL - Seorang Wanita Ketiduran di Pesawat, Saat Bangun Semua Gelap dan Pesawat Terkunci

Baca: Sellha Purba Ditabrak Saat Sedang Menyapu Jalan, PPSU Cantik Ini Ternyata Tulang Punggung Keluarga

 

 

Meski begitu, ternyata suhu ekstrem tersebut merupakan hal yang normal, seperti disampaikan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) seperti dilansir dari Kompas.com, Selasa (25/6/2019).

"Beberapa hari terakhir suhu udara di sebagian wilayah Indonesia selatan ekuator, khususnya di wilayah Jawa hingga Nusa Tenggara, cukup dingin dan mengalami penurunan signifikan pada malam hari," ungkap Deputi Bidang Meteorologi BMKG, Mulyono R Prabowo.

"Secara umum, kondisi suhu dingin ini terjadi sebagai akibat dari adanya aliran massa udara dingin dan kering dari wilayah benua Australia yang dikenal dengan aliran monsun dingin Australia," imbuhnya.

Baca: Siapa 13 Nama Bakal Calon Menteri Muda Jokowi? Kemungkinan Ada Si Cantik Merry Riana dan Adian

Baca: Jelang Putusan MK - Prediksi Mahfud MD Bunyi Isi Putusan MK pada Sidang Sengketa Pilpres 2019

Baca: Joanna Palani, Sniper Kejaran ISIS dengan Imbalan Rp 13 M Akan Jadi Budak Seks, Berapa yang Dibunuh?

Secara klimatologis, monsun dingin Australia aktif pada periode bulan Juni-Juni-Agustus, yang umumnya merupakan periode puncak Musim Kemarau di wilayah Indonesia selatan ekuator, seperti dijelaskan Mulyono.

"Desakan aliran udara kering dan dingin dari Australia ini menyebabkan kondisi udara yang relatif lebih dingin, terutama pada malam hari dan dapat dirasakan lebih signifikan di wilayah dataran tinggi atau pegunungan," ujar Mulyono.

Fenomena ini berkaitan dengan atmosfer dan pancaran panas bumi.

"Kondisi musim kemarau dengan cuaca cerah dan atmosfer dengan tutupan awan sedikit di sekitar wilayah Jawa-Nusa Tenggara dapat memaksimalkan pancaran panas bumi ke atmosfer pada malam hari sehingga suhu permukaan bumi akan lebih rendah dan lebih dingin dari biasanya," ungkapnya.

Bukan hanya Dieng, beberapa wilayah juga mengalami suhu ekstrem, bahkan mencapai minus 15 derajat Celcius.

Ia juga menjelaskan suhu rendah ini akan lebih terasa di dataran tinggi atau pegunungan.

"Berdasarkan data pengamatan BMKG, selama sepekan ini suhu udara lebih rendah dari 15 derajat Celcius tercatat di beberapa wilayah seperti di Frans Sales Lega (NTT) dan Tretes (Pasuruan), suhu udara rendah terukur di Frans Sales Lega (NTT) hingga 9,2 derajat Celcius pada tanggal 15 Juni 2019," kata Mulyono.

"Kondisi suhu dingin tersebut akan lebih terasa dampaknya seperti di wilayah dataran tinggi Dieng (Jawa Tengah) ataupun daerah pegunungan lainnya di mana pada kondisi ekstrem dapat menyebabkan terbentuknya embun beku atau frost," tambahnya.

ingin menyaksikan salju tak perlu jauh-jauh ke Eropa sekarang ya Guys, coba berkunjung ke dataran tinggi Dieng.

Berita Terkini