2 Hari Matahari Tepat di Atas Kakbah Pada 10 Hari Akhir Ramadhan, BMKG Sarankan Muslim Lakukan Ini
TRIBUNJAMBI.COM - Fenomena matahari tepat berada di atas Kakbah bakal terjadi besok pada 27 Mei 2019 dan 28 Mei 2019 atau pada 22 - 23 Ramadhan 1440 H.
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan saat terjadi fenomena yang jarang terjadi ini umat Islam disarankan untuk melakukan pengecekan arah kiblat yang tepat.
Fenomena matahari tepat di atas Kakbah memang beberapa kali terjadi, lalu apa dampaknya dan apa yang harus dilakukan umat Islam menyikaponya.
Tribunjambi.com melansir dari Grid.Id, fenomena matahari tepat di atas Kakbah akan segera terjadi dalam waktu dekat, dan ini bisa kamu manfaatkan sebagai cara mengecek arah kiblat yang tepat dari rumah.
Ya, selain menggunakan kompas atau aplikasi, cara mengecek arah kiblat dari rumah ternyata bisa dilakukan saat fenomena matahari tepat di atas Kakbah terjadi.
Lalu, kapan fenomena matahari tepat di atas Kakbah ini terjadi agar kita bisa mempraktikkan cara mengecek arah kiblat salat yang tepat dari rumah?
Bukan fenomena aneh apalagi peristiwa langka, fenomena matahari tepat di atas Kakbah ini ternyata memang rutin terjadi.
Hal tersebut diungkapkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG.
Baca: 5 Petunjuk dari Nabi SAW Tanda Malam Lailatul Qadar, Disampaikan Quraish Shihab dan UAS
Baca: Masuk 10 Hari Terakhir Ramadan, Ini Doa dan Kiat Mengejar Malam Lailatul Qadar
Baca: Video Tanda-tanda Seseorang Menemukan Malam Lailatul Qadar, Ini Penjelasannya
Baca: Malam Lailatul Qadar, Keistimewaan & Tanda-tandanya, Bacalah Doa Ini Minta Ampunan Kepada Allah SWT
Lewat salah satu cuitannya di akun media sosial Twitter kemarin (25/5/2019), BMKG mengumumkan bahwa fenomena matahari tepat di atas Kakbah akan segera terjadi.
Menurut perhitungan BMKG, fenomena matahari tepat di atas Kakbah ini akan terjadi selama 2 hari.
Yakni pada 27 dan 28 Mei 2019.
BMKG kemudian menghimbau masyarakat, terutama umat Muslim, untuk melakukan pengecekan terhadap arah kiblat dari rumah masing-masing.
Dalam cuitan dan infografis yang diunggah oleh BMKG tersebut, BMKG menyebutkan bahwa fenomena matahari tepat di atas Kakbah ini akan terjadi pada dua hari ke depan pada pukul 16.18 WIB.
Tak sulit, cara mengecek arah kiblat ini bisa dilakukan dengan alat yang sangat sederhana.
Dan hebatnya lagi, kamu hanya akan butuh 1 alat saja untuk menerapkan cara mengecek arah kiblat ini.
Lalu, bagaimana caranya?
Mengutip infografis dari BMKG, berikut 3 tahapan cara mengecek arah kiblat dari rumah yang bisa kamu lakukan.
1. Pertama, siapkan batang lurus seperti penggaris panjang atau tongkat untuk digunakan sebagai alat pengecek arah kiblat.
3. Pastikan batang tersebut terkena sinar matahari agar nantinya bisa menghasilkan bayangan.
Nah, bayangan ini yang jadi patokan cara mengecek arah kiblat dari rumah.
4. Setelah terbentuk bayangan, tandai arah bayangan tadi tepat pada pukul 16.18 WIB.
5. Arah kiblat dapat diukur dari ujung bayangan ke arah batang lurus yang tadi sudah kamu siapkan.
Namun sayangnya, cara mengecek arah kiblat lewat fenomena matahari tepat di atas Kakbah ini hanya bisa dilakukan oleh masyarakat Indonesia yang berada di zona waktu WIB dan WITA saja.
Sementara itu, bagi kamu yang berada di zona waktu WIT tidak bisa menerapkan cara ini.
Hal tersebut kemungkinan besar karena perbedaan zona waktu dan posisi matahari.
Sebenarnya, fenomena matahari tepat berada di atas Kakbah ini terjadi tiap tahunnya selama 2 kali.
Selain tiap tanggal 27-28 Mei, peristiwa ini akan kembali terulang pada 15-16 Juli setiap tahunnya.
Fenomena matahari tepat di atas Kakbah ini juga bukan peristiwa mistis atau berhubungan dengan supranatural.
Ini adalah gerak semu tahunan matahari yang memang sudah terbukti secara ilmu pengetahuan.
Penentuan Arah Kiblat Berdasarkan Peristiwa Rashdul Qiblah
Langkah pertama yakni menentukan lokasi masjid, mushalla, langgar atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya.
Sediakan tongkat lurus panjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya.
Kemudian siapkan tiga jam yang sudah diakuratkan waktunya secara tepat dengan radio/televisi/internet atau dengan mengklik jam.bmkg.go.id.
Baca: Syarat, Niat, dan Tata Cara Itikaf di 10 Hari Terakhir Ramadan 1440 H, Menurut Ustaz Abdul Somad
Baca: Uang di Rekening 7 Orang di Garut Ludes Gara-gara Menggunakan VPN, Penjelasan 5 Bahaya Instal VPN
Baca: Curhat Sedih Istri Ketiga Ustaz Arifin Ilham, Mengenang Anaknya yang Belum Sempat Dipeluk Abi
Baca: Hasil Akhir Final Copa del Rey, Kalah Lawan Valencia, Messi Gagal Bawa Dua Trofi Musim Ini
Langkah kedua cari lokasi di samping atau di halaman masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar.
Selanjutnya pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul, persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya Rashdul Qiblah agar tidak terburu-buru.
Langkah ketiga saat Rashdul Qiblah berlangsung amatilah bayangan matahari yang terjadi (toleransi kurang lebih 2 menit).
Di Indonesia Peristiwa Rashdul Qiblah terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menuju ke timur.
Sedangkan yang menuju ke arah barat agak serong ke utara merupakan arah kiblat yang tepat.
Langkah ke empat buat garis yang menghubungkan sisi pangkal dan ujung bayangan, untuk menghindari pergerakan bayangan saat matahari bergerak.
Ke lima gunakan tali dan mistar siku untuk mensejajarkan garis bayangan ini kedalam masjid, langgar, mushalla atau rumah.
Rashdul Qiblah. Yaitu, ketentuan waktu di mana bayangan benda yang terkena sinar matahari menunjuk arah kiblat.
Sehubungan itu, kaum muslimin dan pengurus takmir masjid/mushalla yang akan memverifikasi kesesuain arah kiblat, dapat melakukan langkah-langkah sebagai berikut:
Pertama, menentukan lokasi masjid, mushalla, langgar, atau rumah yang akan diluruskan arah kiblatnya.
Sediakan tongkat lurus panjang 1 sampai 2 meter dan peralatan untuk memasangnya. Siapkan juga jam/arloji yang sudah dikalibrasi waktunya secara tepat dengan radio/televisi/internet;
Kedua, cari lokasi di samping atau di halaman masjid yang masih mendapatkan penyinaran matahari pada jam-jam tersebut serta memiliki permukaan tanah yang datar. Pasang tongkat secara tegak dengan bantuan pelurus berupa tali dan bandul.
Persiapan jangan terlalu mendekati waktu terjadinya rashdul qiblah agar tidak terburu-buru;
Ketiga, saat rashdul qiblah berlangsung amatilah bayangan matahari yang terjadi (toleransi +/- 2 menit).
Di Indonesia peristiwa rashdul qiblah terjadi pada sore hari sehingga arah bayangan menujuu ke Timur. Sedangkan bayangan yang menuju ke arah Barat agak serong ke Utara merupakan arah kiblat yang tepat;
Keempat, gunakan tali, susunan tegel lantai, atau pantulan sinar matahari menggunakan cermin untuk meluruskan lokasi ini ke dalam masjid/rumah dengan menyejajarkannya terhadap arah bayangan.
Selain tongkat lurus, menara, sisi selatan bangunan masjid, tiang listrik, tiang bendera, atau benda lain yang tegak juga bisa digunakan untuk melihat bayangan.