Baca Doa Akhir Tahun Setelah Asar , dan Doa Awal Tahun 2019 Ini Setelah Maghrib
TRIBUNJAMBI.COM - Pergantian tahun baru 2019 yang tinggal menghitung jam ini selalu dimanfaatkan banyak orang untuk menulis harapan baru.
Tak hanya sekadar berharap, di pergantian tahun baru 2019 juga biasa digunakan masyarakat untuk berdoa agar mendapat hal baik di tahun mendatang.
Jelang malam pergantian tahun, ada sejumlah doa yang mestinya dipanjatkan yakni doa awal tahun dan doa akhir tahun.
Pada ajaran Islam, Rasulullah SAW juga melakukan hal yang sama, berdoa di setiap langkahnya juga dibarengi dengan usaha.
Berikut ini dikutip dari nu.or.id doa awal tahun baru yang dibaca Rasullah SAW sebagaimana disebutkan oleh Sayid Utsman bin Yahya dalam Maslakul Akhyar.
Baca: Jadwal & Live Streaming TVOne Ustadz Abdul Somad di Indonesia Bertasbih di Malam Tahun Baru 2019
Baca: Cerita Roger Danuarta Masuk Islam, Ini 6 Faktanya: Ada Kisah OD di Mobil, Jarum Suntik Nempel
Baca: Mulai dari Lindswell Kwok, Ovi, Hingga Roger Danuarta, Kenapa Isu Pindah Agama Digemari?
Baca: Doa Akhir Tahun dan Doa Awal Tahun 2019, Seperti yang Diajarkan Nabi Muhammad SAW
Doa Tahun Baru
اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ
"Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Dan atas karunia-Mu yang besar dan mulia kemurahan-Mu, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung
kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini.
Aku pun meminta tolong-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku meminta aktivitas keseharian yang mendekatkanku pada rahmat-Mu.
Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.
Doa Akhir Tahun
اَللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هَذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْه وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي وَدَعَوْتَنِي إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِي عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِي وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّي وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ
Allâhumma mâ ‘amiltu min ‘amalin fî hâdzihis sanati mâ nahaitanî ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîhâ ‘alayya bi fadhlika ba‘da qudratika ‘alâ ‘uqûbatî, wa
da‘autanî ilat taubati min ba‘di jarâ’atî ‘alâ ma‘shiyatik.
Fa innî astaghfiruka, faghfirlî wa mâ ‘amiltu fîhâ mimmâ tardhâ, wa wa‘attanî ‘alaihits tsawâba, fa’as’aluka an tataqabbala minnî wa lâ taqtha‘ rajâ’î minka yâ karîm.
Artinya