TRIBUNJAMBI.COM - Selain terampil dalam menggunakan senjata dan berwawasan tinggi dalam menjalani misi.
Pasukan Komando Strategi Angkatan Darat (Kostrad) yang menjalani pendidikan Intai dan Tempur (Taipur) di sela penutupan pendidikan Taipur di Bendungan Ir H Juanda tepatnya di Kecamatan Sukasari, Selasa (19/12).
Mantan Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi turut hadir saat itu dalam menutup pendidikan tersebut.
Di awal pertunjukan, sejumlah pasukan mengendus bahan peledak.
Kemudian, tiba-tiba sejumlah personil Taipur keluar dari dalam tanah dan menembaki musuh.
Tidak lama kemudian, personil yang keluar dari dalam tanah ini menemukan ular kobra.
Ular-ular kobra berbisa itu tampak begitu liar dan menyerang sejumlah personil.
Tampak mereka menghindar serangan demi serangan ular yang gigitannya beracun tersebut.
Seketika, ular tersebut berhasil dicengkeram kepalanya. Tidak hanya itu, badan ular mereka cabut dan patahkan hingga akhirnya terpisah.
Satu persatu, personil Taipur itu kemudian menggigitnya hingga badan ular tercabik-cabik.
Baca: Kisah Jenderal Belanda Mati Kutu! Diancam Raja Yogyakarta dengan Perkataan ini
Baca: Ketika Senjata Mematikan Suku Dayak Jadi Pistol Mengerikan TNI untuk Bunuh Musuh Dalam Senyap
Baca: Tercengangnya Pasukan Elit Australia yang Arogan Berubah Segan Karena Tahu Kekuatan Paskhas TNI AU
Di sela pertunjukan, 56 pasukan Taipur yang lolos seleksi memperagakan sandera disertai rentetan senjata api. Mereka juga beraksi dalam pembebasan sandera.
Selama tujuh bulan, puluhan personil Kostrad menjalani pendidikan dan latihan Taipur dari Cilodong, perbatasan Kota Depok dan Kabupaten Cirebon.
Mereka menjalani pendidikan di medan alam terbuka dengan kondisi ekstrem.
Salah satunya bertahan hidup di hutan dengan perbekalan terbatas.
Bahkan tidak jarang, untuk bertahan hidup di hutan untuk mengintai dan menyerang musuh, mereka harus memakan makanan seadanya yang mereka temui di hutan.
"Mereka menjalani pendidikan selama tujuh bulan dimulai dari Cilodong di Bogor, ke Karawang bertahan di hutan Gunung Sanggabuana dan masuk ke Purwakarta. (Selama pendidikan mereka bertahan hidup di hutan, berjalan lima bulan latihan teknis dan di lapangan termasuk di hutan selama dua bulan," ujar Pangkostrad Letjen Edy Rahmayadi usai upacara penutupan.
Dari 61 Pasukan Kostrad terpilih untuk mengikuti pendidikan Taipur ini, di akhir tersisa sebanyak 56 pasukan karena sisanya tidak memenuhi kualifikasi.
Menurutnya, pendidikan Taipur itu puncaknya pendidikan dan latihan Pasukan Kostrad yang jumlahnya 32 ribu.
Kedepan dibentuk Divisi 3 Kostrad jumlahnya jadi 46 ribu.
Baca: Tiga iPhone Baru Dirilis Akhir Tahun, 350 Juta Orang Diramalkan Bakal Upgrade
Baca: Pebalap MotoGP Beri Dukungan untuk Korban Gempa Lombok, Marquez: Kami Selalu Bersama Kamu
"Pertama, pasukan Taipur ini dituntut staminanya minimal 85, jika infanteri 70, Kostrad 75, pasukan Taipur dituntut 85, nembak dia wajib 90. Mentalnya benar-benar didikan Kopassus, Denjaka hingga Paskhas," kata Edy.
Berikut video aksi makan ular pasukan elit TNI:
Jenderal Pentagon yang Sampai Terdiam Lihat Kopassus Gigit Kepala Ular Sampai Putus
Tidak bisa berkata-kata, ekpresi itu yang mungkin ditunjukkan oleh militer Amerika Serikat saat berkunjung ke Indonesia.
Pasalnya, aksi Kopassus dihadapan Sekretaris Pertahanan AS, James Mattis saat kunjungan pejabat militer Amerika Serikat ini bikin geleng-geleng kepala.
Tak hanya pejabat Pentagon yang yang kagum, aksi tak lazim bagi prajurit pasukan khusus di luar negeri ini juga disorot dunia.
Media asing mulai dari Al Jazeera English, The Washington Post, ABC News dan Voice of America, serta Newsweek ikut memberitakan aksi tersebut.
Baca: Pesan Haru Putri Cantik Kuis Milla Usai Tim Sang Ayah Tersingkir di Babak 16 Besar Asian Games 2018
Baca: Penampakan Tambang Gasberg Via Google Maps, Kedalaman 1.000 Meter, saat Disorot Ternyata
Aksi tersebut bertempat di Kompleks Mabes TNI, Cilangkap saat Mattis datang ke Jakarta.
Ilmu yang dipertontonkan anggota Kopassus ini menjadi pemberitaan berbagai media asing.
Bila negara asing seperti Amerika Serikat, Rusia dan juga Prancis kuat dengan persenjataan dan teknologi.
Beda dengan tentara lain atau pasukan khusus negara lain. Komando Pasukan Khusus (Kopassus) memiliki ilmu lain selain pandai menguasai persenjataan.
Ilmu kanuragan atau biasa diketahui banyak orang di Indonesia dengan debus, dimiliki dan dikuasai oleh Kopassus.
Kopassus selalu mempertunjukkan kekuatan mereka dengan atraksi debus di depan pasukan-pasukan elit negara lain.
Mulai dari memakan beling, minum darah ular dan menggigit ular berbisa hidup-hidup sudah menjadi rutinitas saat melaksanakan atraksi debus itu.
Mattis bahkan terkagum-kagum dengan aksi para prajurit Kopassus yang membuat king cobra takluk.
"Ularnya! Kalian lihat cara mereka membuat ular-ular itu lelah dan mereka memutar-mutar ular itu," kata Mattis kepada reporter Reuters di Jakarta, seperti dikutip dari media AS, The Drive (25/1/2018).
Baca: Kembali Bantah Soal Mahar Politik, Sandiaga Nyatakan Siap Jika Dipanggil Bawaslu
Baca: Disebut Juga Biayai Belanja Online Istri, Begini Gaya Sherrin Tharia Istri dari Zumi Zola
Dilansir dari daily Caller, Ia berkunjung ke negara-negara di Asia Tenggara untuk mempererat hubungan pertahanan antar negara.
Saat kunjungannya ke Jakarta, ia disambut oleh aksi Kopassus yang membuatnya geleng-geleng.
Di hadapannya, para Kopassus yang sudah terlatih menampilkan aksi-aksi mendebarkan.
Diantaranya adalah minum darah ular kobra hingga memutuskan kepala ular, berjalan di atas bara api dan memecahkan balok beton dengan kepala.
Hal tersebut rupanya tak biasa ia lihat di AS sehingga membuatnya kagum sekaligus keheranan.
Ia bahkan terlihat menyeringai sepanjang pertunjukan.
Ia disambut dengan tabuhan genderang, aksi-aksi debus dan puncaknya ia disuguhi dengan aksi para Kopassus yang ditulis Daily Caller dengan "mencengkeram kepala kobra, menggigit kepalanya dan meminum darahnya."
Saat di pesawat menuju Vietnam ia mengutarakan kekagumannya.
"Ular tadi! Kau lihat? Cara mereka memegang ular-ular itu lalu mempontang-pantingkan mereka hingga mereka kelelahan lalu meminum darahnya. Saat tentara bisa melakukan hal-hal seperti itu, mereka pasti bisa melakukan hal yang lebih besar."
Keahlian meminum darah ular berguna bagi para tentara untuk bertahan hidup di hutan dengan pasokan air dan makanan yang minim.
Aksi para Kopassus ini kemudia viral di antara netizen Amerika Serikat.
Netizen AS banyak membicarakan hal ini di media sosial dan membagikan berita sambutan debus tersebut.
Banyak dari mereka yang menganggap aksi tersebut sebagai hal yang mengagumkan karena tentara.
Indonesia dapat berjalan di atas api dan memecah balok baton dengan kepala.
Meminum darah ular juga mereka bicarakan sebagai hal yang manly alias cowok banget.
Selain menampilkan atraksi tersebut di atas, Kopassus juga memamerkan hasil latihan mereka dalam menghadang teror dan serangan.
Berikut Videonya:
IKUTI KAMI DI INSTAGRAM: