Kemarau Sumur Warga Tabir Mulai Mengering, Warga Berbondong-bondong ke Sungai

Penulis: Muzakkir
Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi warga harus masuk ke dalam tanah galian sedalam 2,5 meter untuk mengambil air bersih, sayang air tersebut tidak bisa digunakan karena berkarat dan berbau menyengat.

Laporan Wartawan Tribunjambi Muzakkir

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Musim kemarau di Kabupaten Merangin mulai meresahkan warga.

Akibat musim kemarau banyak sumur warga yang menjadi kekeringan.

Seperti yang disampaikan Yahya warga Kelurahan Pasar Rantau Panjang Kecamatan Tabir, Kamis (9/8).

Katanya, kekeringan sumur ini sudah terjadi beberapa waktu lalu.

Banyak aktivitas warga yang terganggu akibat kekeringan ini, terutama urusan dapur.

Masak, nyuci, mandi dan sebagainya.

Untuk memenuhi kebutuhan air lanjut Yahya, pihaknya terpaksa mengulangi kisah lama, yaitu pergi ke sungai Batang Tabir.

"Kami berbondong-bondong ke Sungai Tabir, baik untuk mandi, cuci pakaian dan lainnya," kata Yahya.

Saat ini, lanjut Yahya, kedalaman sumur warga di Tabir sudah mencapai tujuh meter.

Dan kekeringan ini sudah terjadi setiap musim kemarau.

"Sumur kami yang cukup dalam saja kering. Sudah lama tidak hujan diwilayah Tabir ini, Malam kemaren memang hujan di wilayah Bangko, namun di Tabir tidak setetes pun hujan turun," ujarnya.

Masyarakat sangat berharap, agar pemerintah memberikan bantuan air bersih, sedikitnya tiga kali dalam seminggu.

"Kami berharap pemerintah menanggapi permintaan warga Tabir ini. Kalau dalam dua minggu kedepan tidak turun hujan, akan diprediksi akan terjadi kebakaran di wilayah Tabir, karena saat ini juga masuk musim gugur," katanya lagi. (*)

Berita Terkini