TRIBUNJAMBI.COM - Sprinter muda Indonesia, Lalu Muhammad Zohri, sukses mengukir prestasi gemilang pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 yang digelar di Tampere, Finlandia.
Lalu Muhammad Zohri berhasil memenangi final nomor bergengsi lari cepat 100 meter putra yang berlangsung pada Rabu (11/7/2018) petang waktu setempat.
Dilansir BolaSport.com dari laman IAAF, Zohri sukses mencatatkan waktu terbaik 10,18 detik dan membuatnya berhak atas medali emas pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 tersebut.
Pemuda asal NTB itu berhasil mencapai garis finis terlebih dahulu dibandingkan dua sprinter muda Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison.
Schwartz dan Harrison secara berurutan menempati posisi dua dan tiga meski sama-sama mencatatkan waktu 10,22 detik (Anthony Schwartz unggul 0,009 milidetik)
Dua pemuda yang dikalahkan Lalu Muhammad Zohri tersebut ternyata bukanlah atlet yang bisa dianggap sembarangan.
Eric Harrison sukses membuktikan diri dengan meraih satu medali emas dan dua perunggu sepanjang gelaran Kejuaraan Dunia Atletik U-20 tahun ini.
Pemuda asal Ohio itu meraih medali emas dari nomor estafet 4x100 meter sedangkan dua keping perunggu didapatkan dari nomor sprint 100 dan 200 meter putra.
Sementara itu, Anthony Schwartz tak kalah gemilang dalam urusan prestasi di bidang olahraga dibandingkan Eric Harrison.
Schwartz yang juga atlet american football ini (posisi wide receiver) tercatat pernah mendapatkan berbagai penghargaan tingkat nasional atas prestasinya.
Bahkan pada 2 Juni 2018, pemuda 17 tahun ini membuktikan potensinya di dunia atletik, terutama nomor 100 meter, saat sukses mencatatkan waktu 10,09 detik pada lomba yang digelar di Albuquerque, Amerika Serikat.
Hal itulah yang membuat Anthony Schwartz menjadi salah satu kandidat juara pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 yang berlangsung sebulan kemudian.
Namun takdir berkata lain lantaran Schwartz, dan juga Harrison, tak dapat menjadi juara setelah posisi terdepan menjadi milik pelari Indonesia, Lalu Muhammad Zohri.
Pada sisi lain, Anthony Schwartz merasa sedikit kecewa karena tak dapat meraih medali emas pada nomor 100 meter putra saat Kejuaraan Dunia Atletik U-20 berlangsung.
Pria kelahiran 5 September 2000 itu pun membagi perasaan melalui sebuah cuitan yang diunggah pada Minggu (15/7/2018).
"Saya tak dapat menutup tahun seperti yang saya harapkan tapi saya merasa sangat bersyukur dapat mencapai segalanya yang saya raih pada tahun ini," tulis Schwartz.
"Saya bersyukur bisa menjadi pemimpin pada nomor sprint100m. Juga meraih medali perak dan emas pada nomor 100m dan 4x100m pada kejuaraan dunia junior," tulis Anthony Schwartz melanjutkan.
Anthony Schwartz memang tampil dominan pada nomor 100m putra sepanjang musim ini.
Dari data yang didapat BolaSport.com dari IAAF, Schwartz selalu berhasil meraih medali emas nomor 100m putra dari enam kejuaraan yang diikutinya tahun ini.
Sedangkan khusus pada Kejuaraan Dunia Atletik U-20 tahun ini, Anthony Schwartz menempati peringkat tiga saat heat, nomor satu saat babak semifinal, dan menuntaskan fase final sebagai runner up.