Dikabarkan Terapung! Uang Rp 30 Miliar di KM Lestari Maju Ditemukan, Begini Kondisinya!

Editor: bandot
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

KM Lestari Maju kandas di Perairan Selayar, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan,Selasa (3/7/2018) pukul 14.30 WITA

TRIBUNJAMBI.COM - Kapal Fery KM Lestari Maju tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018).

Kapal yang mengangkut ratusan penumpang tersebut juga di dalamnya mengangkut uang sebanyak Rp 30 Miliar.

Uang tersebut merupakan uang milik Bank Sulselbar.

Sempat beredar kabar uang tersebut mengambang dan menjadi buruan warga yang ada pantai Pa'badilang, kepulauan Selayar.

Namun pihak Bank Sulselbar menyatakan uang tersebut telah ditemukan dan dalam kondisi utuh.

Baca: Beredar Rekaman Suara Penumpang KM Lestari Maju Terjebak di Dalam Kapal, Dramatis! Begini Akhirnya

Dilansir Tribunjambi.com dari Kompas.com uang sebanyak Rp 30 miliar milik Bank Sulselbar yang turut tenggelam karena kandasnya kapal feri KM Lestari Maju di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018), sudah diamankan.

Menurut Sekretaris Direktur Utama Bank Sulselbar Syarif , uang Rp 30 miliar berhasil dievakuasi dari atas kapal KM Lestari Maju yang dikandaskan sebelum tenggelam.

Penumpang bertahan di atas KM Lestari Maju yang tenggelam di Perairan Kepulauan Selayar, Selasa (3/7/2018)

Uang tersebut berhasil dievakuasi dari air dalam keadaan utuh tanpa ada kerusakan.

“Tadi malam, Selasa (3/7/2018) sekitar pukul 23.00 Wita, uang Rp 30 miliar utuh sudah dievakuasi. Uang itu tidak dalam kondisi aman dan tidak rusak karena masih terbungkus plastik dan karung serta berada di dalam mobil,” ungkapnya.

Syarif mengungkapkan, uang Rp 30 miliar tersebut sudah digunakan di Kabupaten Selayar untuk pembayaran gaji ke-13 PNS.

Baca: Siapa Sangka 5 Teh Ini Termahal di Dunia, Ada yang Seharga Rumah dari Kotoran Hewan Loh!

“Tadi pagi sudah digunakan dan disalurkan untuk gaji ke-13 PNS. Jadi tidak ada masalah. Uang Rp 30 miliar dan mobil yang mengangkut uang tersebut sudah dievakuasi dan tidak ada masalah lagi,” tambahnya.

Sebelumnya diberitakan, kapal feri KM Lestari Maju yang kandas dan oleng saat melayani penyeberangan dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba ke Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018) siang.

Kapal tersebut juga membawa uang Rp 30 miliar milik Bank Sulsebar.

Kapal Motor (KM) Lestari Maju dikabarkan tenggelam saat berlayar dari pelabuhan Bira ke pelabuhan Pamatata Selayar, Selasa (3/7/2018). (Ist/Tribunnews.com VIA Tribun Timur)

Selain itu, kapal juga disebutkan mengangkut 139 penumpang, 14 mobil pribadi, 6 unit bus atau truk, dan 8 unit sepeda motor.

Jumlah Penumpang Melebihi Manifes

Sementara itu Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan Kapal feri KM Lestari Maju yang tenggelam di perairan Selayar, Sulawesi Selatan, Selasa (3/7/2018), mengangkut penumpang lebih dari manifes.

Berdasarkan data manifes, kapal mengangkut 139 penumpang, namun jumlah total korban yang telah ditemukan, baik tewas maupun selamat, mencapai 201 orang.

Baca: Agar Tidak Tertipu Penjual HP Bekas, Gunakan Kode Rahasia Ini Untuk Cek Kondisinya

“Memang terdapat kesalahan dari syahbandar dan pihak yang jadi petugas dan tentunya para petugas itu harus menanggung apa yang tidak dilakukan amanat sesuai UU,” ungkap Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara Sultan Hasanuddin, Rabu (4/7/2018).

Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi Melakukan Konfrensi Pers di bandara Sultan Hasanuddin akassar (04/07/2018) usai berkunjung ke Selatar pantau pencarian KMP. Lestari maju (KOMPAS.com/Chermanto Tjaombah)

Kementerian, lanjutnya, tengah menunggu laporan resmi Komite Nasional keselamatan Transportasi (KNKT) yang saat ini masih melakukan investigasi terhadap kejadian tenggelamnya kapal feri yang melayani penyeberangan dari Pelabuhan Bira, Kabupaten Bulukumba, dan Pelabuhan Pamatata, Kabupaten Selayar, itu.

Budi mengatakan, hingga saat ini, data sementara menunjukkan, peristiwa itu telah menewaskan 35 penumpang.

Pihaknya, lanjut Budi, juga telah menugaskan Jasa Raharja untuk mendata korban, baik yang meninggal dunia maupun yang selamat, berikut jumlah santunan yang seharusnya.

Jumlah santunan bagi keluarga korban yang meninggal dunia sebesar Rp 50 juta.

Menhub memberikan keterangan pers setelah berkunjung ke Selayar untuk memantau langsung proses pencarian korban KM Lestari Maju dan mengunjungi rumah sakit serta puskesmas, tempat para korban selamat dirawat.

Terkuak Alasan Nahkoda Tenggelamkan Kapal

Tenggelamnya KM Lestari Maju menjadi sorotan publik.

Ternyata, cuaca ekstrim di Perairan Selayar, Sulawesi Selatan menjadi alasan nahkoda untuk meminggirkan kapalnya ke garis pantai.

Namun sayang, usaha penyelamatan tersebut berujung kecelakaan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Agus Purnomo.

Ia memastikan bahwa nahkoda telah berpengalaman dan dia berusaha menyelamatkan kapal karena cuaca ekstrim.

Baca: Jadwal Siaran Langsung Indonesia Vs Filipina Live Streaming Piala AFF 2018

"Pada dasarnya nahkoda sudah berpengalaman membawa kapal tersebut. Namun, karena cuaca sangat ekstrim dia mau menyelamatkan kapal dengan dipinggirkan di garis pantai yang kemudian berujung pada kecelakaan tersebut," ucap Agus di Gedung Kemenhub, Jakarta, Selasa (3/7/2018), dilansir TribunWow dari Kompas.com.

Menurut Agus, KM Lestari Maju tidak kelebihan kapasitas, baik penumpang maupun kendaraan yang diangkutnya.

"Bukan, ini bukan karena kelebihan penumpang. Manifesnya lengkap, semuanya lengkap. Sesuai dengan kapasitas ini. Dari segi penumpang masih memenuhi syarat," ujar Agus.

Dari data manifes diketahui KM Lestari Maju diketahui mengangkut 139 penumpang, 18 kendaraan roda dua, 14 kendaraan roda empat, delapan kendaraan golongan lima, dan delapan kendaraan golongan enam.

Agus juga memastikan KM Lestari Maju juga layak berlayar, meskipun kondisinya sudah cukup tua.

Kapal berusia 30 tahun ini diproduksi pada tahun 1988 oleh Kamishima Shipbuildibf di Hiroshima, Jepang.

"Ini masih layak jalan walupun relatif tua. Cuaca normal bisa berlayar dia. Tapi karena cuaca sangat tidak mendukung maka nahkoda terpaksa mengandaskan kapal," ungkap Agus.

Meski telah berusia 30 tahun, kapal tersebut masih mampu mengangkut hingga 140 penumpang.

Namun Agus memastikan apakah memang kelebihan muatan kendaraan, atau tidak.

"Kalau kapasitas kapal itu 140 penumpang. Untuk kendaraan harus saya cek dulu, tapi enggak rasanya, kendaraan yang ada di atas kapal tidak overload, masih batas aman, standar masih dipenuhi," tambahnya.

KM Lestari Maju merupakan kapal jenis Ro-Ro yang melayani lintas penyeberangan dari Pelabuhan Birra-Pelabuhan Pamatata.

Menurut Tribun-Timur.com, kapal ini memiliki panjang 56,9 meter , tinggi (beam) 9,5 meter, draught 3,15 meter dan berat 749 GT.

Deadweight (DW) kapal ini sekira 699 ton dengan kecepatan mesin 11 knot.

Kapal ini juga memiliki nomor International Maritime Organization (IMO) 8720541

Kategori kapal (Vessel General Cargo Ship) dan dioperasikan oleh PT Pelayaran Lintas Benua yang berkantor pusat di Pontianak, Kalimantan Barat.

Dulunya KM Lestari Maju merupakan kapal barang, sebelum disewa ASDP Regional IV Selayar tahun 2016.

Sebelumnya jadi kapal penumpang KM Lestari Maju jadi angkutan Semen Gresik di Pulau Kalimantan, Jawa.

Berita Terkini