Masuk Pasar Angso Duo, BKIPM Jambi Sosialisasi Cara Memilih Ikan yang Segar, Simak Yuk

Penulis: Wahyu Herliyanto
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lokasi kegiatan Goes To Market dilakukan SKIPM di pasar tradisional Angso Duo sebagai pasar induk Kota Jambi, serta di Hypermart yang akan dilakukan pada tanggal 7 april 2018 sebagai perwakilan pasar retail modern.

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Wahyu Herliyanto

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Masih dalam rangka bulan bakti, SKIPM Jambi melakukan kegiatan 'GOES TO MARKET' dengan mengusung tema GEMASATUKATA (Gerakan Masyarakat Sadar Mutu dan Karantina) kita wujudkan penyediaan pangan sehat untuk peningkatan gizi masyarakat.

Lokasi kegiatan Goes To Market dilakukan di pasar tradisional Angso Duo sebagai pasar induk Kota Jambi, serta di Hypermart yang akan dilakukan pada tanggal 7 april 2018 sebagai perwakilan pasar retail modern.

Rangkaian kegiatan meliputi sosialisasi tentang kesegaran ikan dan proses kemunduran mutu ikan.

Lokasi kegiatan Goes To Market dilakukan SKIPM di pasar tradisional Angso Duo sebagai pasar induk Kota Jambi, serta di Hypermart yang akan dilakukan pada tanggal 7 april 2018 sebagai perwakilan pasar retail modern. (tribunjambi/wahyu herliyanto)

Pantauan Tribunjambi.com, sambutan dan respon para pedagang ikan dan konsumen di lokasi tersebut sangat antusias selama kegiatan berlangsung.

Ketua Kegiatan 'Goes to Market' Meliya Bahnan Kasubsie Tata Pelayanan BKIPM Jambi, menjelaskan terkait perbedaan ikan yang segar, ikan busuk serta ikan yang berformalin dapat dilihat dari beberapa bagian ikan seperti mata, insang, tekstur daging serta bau kesegaran.

Lokasi kegiatan Goes To Market dilakukan SKIPM di pasar tradisional Angso Duo sebagai pasar induk Kota Jambi, serta di Hypermart yang akan dilakukan pada tanggal 7 april 2018 sebagai perwakilan pasar retail modern. (tribunjambi/wahyu herliyanto)

"Kalau ikan berformalin itu, mata bening, rata insang pucat, tidak berlendir, warna pucat tidak mengkilat, bau tidak spesifik ikan segar (menyengat), daging kaku, sirip kejang," jelasnya.

Kemudian ia menjeleskan, sedangkan metode penanganan ikan dengan prinsip 3C (Cold, Clean, Carefull) berguna untuk menghindari proses kemunduran mutu ikan sehingga dihasilkan ikan yang sehat dan bermutu.

"Artinya penanganan ikan harus dilakukan secara rantai dingin, kondisi bersih dan hati-hati, agar kesegaran ikan dan mutunya sama seperti awal ketika ikan mati dan tidak mengalami kemunduran mutu," katanya. (*)

Berita Terkini