TRIBUNJAMBI.COM - Pembunuhan selalu menyimpan tanda tanya mengapa pelaku tega menghabisi nyawa korban.
Termasuk yang dilakukan Cheyenne Rose Antoine, gadis asal Kanada berikut ini.
Ia diduga membunuh sahabat dekatnya Gargol yang tewas dua tahun lalu.
Hanya saja saat di pengadilan, menurut pengacara tersangka Lisa Watson, Cheyenne tak mengingat telah membunuh korban.
Namun, ia katanya tetap bertanggungjawab dalam kasus kematian sahabatnya.
Baca: Pasca-gempa 6,4 SR Guncang Jakarta, Benarkah Ada Gempa Susulan? Ini Penjelasan BMKG
Sebagaimana dilansir dari thestarphoenix.com, Kamis (18/1/2018) Cheyenne Rose Antoine ditangkap pada akhir tahun lalu di Saskatoon, Kanada.
Cheyenne juga didakwa telah mengonsumsi alkohol dan memakai narkoba ketika membunuh Gargol, lalu membuang Gargol di jalan raya.
Jasad Gargol ditemukan warga yang sedang melintas di jalan tersebut pada 25 Maret 2015 silam.
Berdasarkan hasil otopsi, korban meninggal akibat cekikan di leher.
Sebelum pembunuhan terjadi, Cheyenne sempat berswafoto bersama Gargol dan mengunggahnya ke Facebook.
Dalam foto yang diunggah, keduanya terlihat tersenyum yang menggambarkan keakraban keduanya.
Bahkan, pada malam setelah ia membunuh sahabatnya, Cheyenne sempat mencari korban dan mengirim pesan ke Facebook Gargol.
"Kamu dimana? Lama tak ada kabar. Semoga kamu baik-baik saja," tulis Cheyenne.
Baca: Mantan Mendikbud RI, Daoed Joesoef Meninggal Dunia. Ini Profil Lengkap Almarhum
Baca: Pungutan Bukan Pajak Berpeluang Tambah Banyak. Menkeu: Masyarakat Tak Mampu Terbebas PNBP
Namun, polisi mengatakan pesan itu ditinggalkannya sebagai alibi untuk menutupi kasusnya.
Cheyenne mengaku kepada polisi, dia masih bersama Gargol pada malam kematiannya, tapi pergi bertemu pamannya.
Cheyenne bahkan meminta pamannya untuk bersekongkol dengannya.
Seseorang kemudian bertanya pada keluarga Gargol untuk mengetahui keterlibatan Cheyenne dalam pembunuhan.
Dan terungkap, Cheyenne, kata keluarga Gargol, datang ke rumah mereka dalam keadaan mabuk dan histeris mengatakan kepada mereka telah cekcok dengan temannya dan mencekiknya.
"Aku tak akan memaafkan diriku. Ini salah dan tak seharusnya terjadi," kata Cheyenne di pengadilan.
Beberapa bulan sebelum kematian Gargol, Cheyenne sempat mengadu ke Polisi, mengatakan telah diperlakukan sewenang-wenang oleh orangtua angkatnya.
Ia merasa tak seorang pun yang peduli kepadanya.
Hal ini kemudian yang menjerumuskannya untuk memakai narkoba dan alkohol.
Cheyenne divonis 7 tahun penjara.
Baca: Mobil Masa Depan Beroda Dua Ini Ada di Indonesia, Lihat Bentuk Aslinya Netizen Malah Nyengir
Baca: KASIHAN - Ingin Hilangkan Tahi Lalat Besar di Muka, Perubahan pada Wajah Gadis Ini Malah Mengerikan
Baca: Ajak Anak Temannya Cari Makan, Ternyata yang Dilakukannya Tak Senonoh. Videonya Viral
Vonis tersebut dijatuhkan setelah mempertimbangkan penyesalan yang sudah diungkapkan oleh Cheyenne.
"Klien saya punya masalah pribadi yang sangat serius dan semua menjadi tragis yang melibatkan orang-orang di sekitarnya," kata Lisa Watson.
Sementara, ibu tiri korban Kristi Wickenhauser sempat menasihati Cheyenne.
"Kau sahabatnya, dia percaya padamu," katanya.
Kristi menambahkan, Cheyenne seharusnya membawa Gargol ke rumah sakit, namun ia membiarkannya mati di jalan.