Kelompok Tani Kopi di Kawasan Penyangga TNKS Dapat BInaan, Syaratnya Lahan Tidak di Kawasan Hutan

Penulis: Nurlailis
Editor: Nani Rachmaini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Jambi, Nurlailis

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - WWF Indonesia bersama Yayasan LAHAR atas dukungan Millenium Challenge Corparation (MCC) MCA Indonesia membantu masyarakat petani kopi arabika dengan program penguatan kapasitas masyarakat melalui peningkatan komoditi kopi yang berbasis ekonomi hijau di penyangga Kawasan Lindung Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS).

Petani hortikultura telah terjerat dalam sistem kimia yang tidak lagi manguntungkan. Mereka terjebak dengan biaya produksi yang tinggi dan tercemarnya lahan akibat pupuk kimia.

Akhirnya, mereka menjual atau meninggalkan lahannya. Lalu mencari lahan subur baru.

β€œNah, sasarannya adalah perambahan kawasan hutan di TNKS. Itu sebabnya, seluruh anggota kelompok tani yang kami bina memiliki prasyarat utama, yakni tidak memiliki atau mengelola lahan di kawasan hutan TNKS,” ujar Direktur Yayasan Lembaga Advokasi Hak Rakyat (Lahar), Musnardi Moenir, Selasa (23/1).

Dari data yang dihimpun oleh WWF Indonesia, selama 3 tahun terakhir sejak 2013 – 2016, alih fungsi lahan di TNKS mencapai 584,1 hektar. Sedangkan di tahun 2009 – 2001, areal deforestrasi mencapai 406,4 hektare. (cul)

Berita Terkini